Monday, December 23, 2024
33.7 C
Jayapura

Komnas HAM Diminta Investigasi Lanjutan  kasus Tewasnya 2 Warga

JAYAPURA-Himpunan Alumni Se-Jawa Bali dan Sumatera (Ha-jabasu) di Yahukimo Papua meminta Komnas HAM Perwakilan Papua segera lakukan investigasi lanjutan mengenai peristiwa dua warga yang tewas pada 15 Maret 2022 lalu di Yahukimo Papua.

Tewasnya kedua warga ini, saat melakukan  aksi penolakan pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo. Dua warga yang tewas tersebut diduga akibat tembakan aparat adalah Yakob Deal (30) dan Erson Weipsa (22).

Ketua Himpunan Alumni Se-Jawa Bali dan Sumatera (HA-JABASU) Yahukimo, Elius Pase  mengatakan, peristiwa ini perlu ditindak lanjut dan tidak didiamkan.

“Hingga saat ini kami masih menunggu kejelasan tindak lanjut peristiwa ini. Sangat disayangkan, Pemerintah Daerah Yahukimo dan lembaga lainnya terkesan acuhkan peristiwa ini,” ungkap Elius Pase, kemarin (7/7).

Baca Juga :  Intensifkan Razia Hingga Pagi Hari

Menurut Elius, sudah jelas dua korban itu nyawa menjadi taruhan. Namun, pemerintah sebagai orang tua mendiamkan hal itu. “Kami sangat sesalkan pemda Yahukimo terkesan diam, tidak mau berbicara peristiwa ini,”ujarnya.

Semestinya menurut Pase, Pemda sebagai orang tua bagi warganya harus mengambil langkah tegas untuk menanyakan peristiwa dugaan penembakan ini. Bukan, menutup diri seolah tidak terjadi apa-apa.  “Pemda jangan menuntup mata. Segera lihat peristiwa ini,”tegasnya.

Menurutnya, para petinggi di Yahukimo juga tidak pernah membicarakan hal ini. Dimana yang seharusnya, semua terlibat untuk menanyakan kepada pihak berwajib sejauh mana tindaklanjutnya.

Lebih lanjut, pihaknya berharap, pemda setempat harus memposisikan diri sebagai orang tua untuk melihat kasus tersebut.

“Pemda harus bersuara dan kepada pihak keamanan, keadilan harus ditegakan. Segera tindak lanjut peristiwa ini, agar pelaku bisa ungkap,” pintanya.

Baca Juga :  Dedi Hardono Gantikan JO Sembiring Jabat Danrem 172/PWY

Ia menambahkan, peristiwa ini ditunggu kejelasannya oleh seluruh warga Yahukimo dan mengungkap pelakunya.

“Pelaku perlu diadili sesuai prosedur hukum yang ada di republik ini. Sudah jelas ada kasus, jangan diamkan segera ditindak lanjut,” tutupnya.

Sementara itu, Tim Pelapor Peristiwa 15 Maret 2022 di Yahukimo, Y Pius Kogoya meminta pihak terkait menindaklanjut investigasi peristiwa ini.

“Kami sudah laporkan peristiwa ini di beberapa lembaga terkait. Semoga investigasi lanjutan segera dilakukan,” tambahnya.

Pius mengaku sudah menyampaikan laporan ke  sejumlah lembaga di antaranya LBH-Papua, Komnas HAM Papua, Kompolnas,  DPRP, Dewan Gereja se-Tanah Papua, KontraS,Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Lokataru Indonesia dan Amnesti Internasional Indonesia. (oel/nat)

JAYAPURA-Himpunan Alumni Se-Jawa Bali dan Sumatera (Ha-jabasu) di Yahukimo Papua meminta Komnas HAM Perwakilan Papua segera lakukan investigasi lanjutan mengenai peristiwa dua warga yang tewas pada 15 Maret 2022 lalu di Yahukimo Papua.

Tewasnya kedua warga ini, saat melakukan  aksi penolakan pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo. Dua warga yang tewas tersebut diduga akibat tembakan aparat adalah Yakob Deal (30) dan Erson Weipsa (22).

Ketua Himpunan Alumni Se-Jawa Bali dan Sumatera (HA-JABASU) Yahukimo, Elius Pase  mengatakan, peristiwa ini perlu ditindak lanjut dan tidak didiamkan.

“Hingga saat ini kami masih menunggu kejelasan tindak lanjut peristiwa ini. Sangat disayangkan, Pemerintah Daerah Yahukimo dan lembaga lainnya terkesan acuhkan peristiwa ini,” ungkap Elius Pase, kemarin (7/7).

Baca Juga :  MRP Resmi Serahkan Berkas Uji Materi

Menurut Elius, sudah jelas dua korban itu nyawa menjadi taruhan. Namun, pemerintah sebagai orang tua mendiamkan hal itu. “Kami sangat sesalkan pemda Yahukimo terkesan diam, tidak mau berbicara peristiwa ini,”ujarnya.

Semestinya menurut Pase, Pemda sebagai orang tua bagi warganya harus mengambil langkah tegas untuk menanyakan peristiwa dugaan penembakan ini. Bukan, menutup diri seolah tidak terjadi apa-apa.  “Pemda jangan menuntup mata. Segera lihat peristiwa ini,”tegasnya.

Menurutnya, para petinggi di Yahukimo juga tidak pernah membicarakan hal ini. Dimana yang seharusnya, semua terlibat untuk menanyakan kepada pihak berwajib sejauh mana tindaklanjutnya.

Lebih lanjut, pihaknya berharap, pemda setempat harus memposisikan diri sebagai orang tua untuk melihat kasus tersebut.

“Pemda harus bersuara dan kepada pihak keamanan, keadilan harus ditegakan. Segera tindak lanjut peristiwa ini, agar pelaku bisa ungkap,” pintanya.

Baca Juga :  Tersangka Kasus Pembangunan Jalan di Mamra Segera Disidangkan

Ia menambahkan, peristiwa ini ditunggu kejelasannya oleh seluruh warga Yahukimo dan mengungkap pelakunya.

“Pelaku perlu diadili sesuai prosedur hukum yang ada di republik ini. Sudah jelas ada kasus, jangan diamkan segera ditindak lanjut,” tutupnya.

Sementara itu, Tim Pelapor Peristiwa 15 Maret 2022 di Yahukimo, Y Pius Kogoya meminta pihak terkait menindaklanjut investigasi peristiwa ini.

“Kami sudah laporkan peristiwa ini di beberapa lembaga terkait. Semoga investigasi lanjutan segera dilakukan,” tambahnya.

Pius mengaku sudah menyampaikan laporan ke  sejumlah lembaga di antaranya LBH-Papua, Komnas HAM Papua, Kompolnas,  DPRP, Dewan Gereja se-Tanah Papua, KontraS,Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Lokataru Indonesia dan Amnesti Internasional Indonesia. (oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya