Wednesday, January 8, 2025
33.7 C
Jayapura

Pernyataan Prabowo Soal Sawit Miliki Daun Tuai Kritik

JAYAPURA – Pernyataan Presiden Prabowo saat memberikan arahan dalam Musyawarah Pembangunan Nasional () Jakarta pada Senin (30/12) terkait kelapa sawit memantik kritikan tajam dari sejumlah aktifis lingkungan.  Prabowo mengklaim kelapa sawit Indonesia banyak dicari dan dibutuhkan negara-negara luar.

Karenanya jangan khawatir dengan tekanan atau penolakan. “Banyak negara takut tidak dapat kelapa sawit dari kita. Karenanya Indonesia perlu menambah penanaman kelapa sawit,” jelas Prabowo.

Iapun menampik jika ada yang mengatakan bila lahan sawit menyebabkan deforestasi. Itu menurutnya tuduhan dan keliru. “Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan, deforestation, namanya kelapa sawit ya pohon, ya kan?,” bebernya.

“Ada daunnya kan? Dia menyerap karbondioksida. Dari mana kok kita dituduh yang boten-boten saja,”timpalnya lagi. Malah dari prospek yang dianggap menjanjikan ini ia meminta Bupati, Gubernur tentara polisi untuk menjaga kebun-kebun sawit karena itu merupakan aset dan ke depan harus tambah kebun kepala sawit. Pemerintah berniat memperluas kawasan seluas 20 juta hektar. Ini seperti dua kali luas pulau jawa.

Baca Juga :  TPNPB Sebut Bebi Kepanjangan Tangan Aparat Keamanan

JAYAPURA – Pernyataan Presiden Prabowo saat memberikan arahan dalam Musyawarah Pembangunan Nasional () Jakarta pada Senin (30/12) terkait kelapa sawit memantik kritikan tajam dari sejumlah aktifis lingkungan.  Prabowo mengklaim kelapa sawit Indonesia banyak dicari dan dibutuhkan negara-negara luar.

Karenanya jangan khawatir dengan tekanan atau penolakan. “Banyak negara takut tidak dapat kelapa sawit dari kita. Karenanya Indonesia perlu menambah penanaman kelapa sawit,” jelas Prabowo.

Iapun menampik jika ada yang mengatakan bila lahan sawit menyebabkan deforestasi. Itu menurutnya tuduhan dan keliru. “Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan, deforestation, namanya kelapa sawit ya pohon, ya kan?,” bebernya.

“Ada daunnya kan? Dia menyerap karbondioksida. Dari mana kok kita dituduh yang boten-boten saja,”timpalnya lagi. Malah dari prospek yang dianggap menjanjikan ini ia meminta Bupati, Gubernur tentara polisi untuk menjaga kebun-kebun sawit karena itu merupakan aset dan ke depan harus tambah kebun kepala sawit. Pemerintah berniat memperluas kawasan seluas 20 juta hektar. Ini seperti dua kali luas pulau jawa.

Baca Juga :  Penangkapan LE Tidak Ada Kaitannya Dengan Kunjungan Tim Doa RHP ke KPK. 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya