Tuesday, April 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Satu Lagi Pasien Corona Meninggal Dunia

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, saat memberikan keterangan pers melalui video conference, Minggu (5/4). ( FOTO: Gratianus Silas/Cepos)

Pasutri di Merauke Positif Covid-19, Total 26 Kasus Positif di Papua

JAYAPURA- Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, menyebutkan bahwa berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Papua Minggu (5/4) pukul 19.00 WIT, diketahui bahwa sudah terdapat 26 kasus positif secara kumulatif di Provinsi Papua.

“Terdapat tambahan 8 kasus positif baru. Yaitu di Mimika sebanyak 5 kasus dan Kota Jayapura sebanyak 3 kasus. Dari total angka tersebut, 19 pasien di antaranya tengah mendapatkan perawatan. Sedangkan 5 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 2 pasien lainnya meninggal dunia,” ujar dr. Silwanus Sumule kepada wartawan melalui video  conference, Minggu (5/4) kemarin.

Minggu (5/4) kemarin, diketahui bahwa terdapat satu pasien positif Covid-19 di Kota Jayapura yang telah meninggal dunia dan dimakamkan. Menurut dr. Silwanus Sumule upaya keras telah dilakukan tim medis, namun masih kalah dengan ganasnya virus tersebut.

Kata Sumule, terdapat kabupaten/kota yang benar-benar mendapatkan perhatian dari Satgas Covid-19, khususnya di bidang kesehatan. Diakuinya ada empat kabupaten dan kota yang mendapatkan perhatian, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.

“Untuk Kota Jayapura, terdapat 12 kasus positif. Di antaranya delapan  pasien tengah dirawat, tiga pasien dinyatakan sembuh dan satu pasien meninggal dunia. Khusus pasien meninggal ini, sudah pasti berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium positif Covid-19. Datanya kami dapatkan kemarin, Sabtu (4/4) pukul 20.00 WIT,” jelasnya.

Untuk Kabupaten Mimika menurut Silwanus Sumule, terdapat delapan kasus positif. Dimana, tujuh pasien sedang menjalani perawatan dan satu pasien meninggal dunia. 

Dari delapan kasus positif baru yang tercatat Minggu (5/4) kemarin, lima kasus berada di Kabupaten Mimika.

“Perhatian juga kami berikan bagi Kabupaten Merauke dengan empat kasus positif. Di mana dua pasien tengah mendapatkan perawatan, sedangkan dua pasien lainnya telah dinyatakan sembuh (negatif). Adapun, Kabupaten Jayapura juga mendapat perhatian dengan dua kasus positif Covid-19. Dimana dua pasien sedang mendapatkan perawatan hingga kini,” jelasnya.

Kata dr. Sumule, dari 19 pasien yang masih dalam penanganan oleh tim medis, baik di rumah sakit pemerintah, swasta, maupun TNI-Polri, serta rumah sakit tingkat kabupaten/kota, ada yang sakit ringan, sedang, maupun berat. Adapula dua pasien yang masih menggunakan alat bantu pernafasan.

“Kami mohon doa restu dari masyarakat Papua. Tidak hanya bagi kesembuhan pasien, melainkan juga bagi seluruh petugas kesehatan yang terus memberikan tenaganya berjibaku, membantu memberikan perawatan terbaik bagi pasien yang mendapat perawatan,” terangnya.

Ditambahkan, selain data kasus positif, hingga kini sudah terdapat 45 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 5.852 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Untuk 45 PDP merupakan total dari tambahan empat pasien baru dan dua pasien yang dinyatakan negatif (pulang).

“Dari 45 PDP ini, bertambah empat pasien baru dan yang pulang ada dua orang. Pasien tambahan PDP ini di antaranya dua pasien dari Kota Jayapura dan dua pasien lainnya dari Kabupaten Merauke. Sementara dua orang yang pulang dari Kota Jayapura,” tambahnya.

Sementara untuk jumlah pemeriksaan laboratorium yang sudah dikerjakan hingga saat ini adalah sebanyak 214 pemeriksaan. Dari jumlah tersebut 196 pemeriksaan di antaranya menunjukkan hasil negatif dan 26 lainnya menunjukkan hasil positif Covid-19.

Baca Juga :  Sempat Ketakutan Saat Memotong Tubuh Korban

“Kami senang juga karena terdapat kasus yang berdasarkan hasil laboratorium menyatakan sembuh (negatif). Terdapat lima kasus sembuh, yakni dua di Kabupaten Merauke dan tiga di Kota Jayapura,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Jayapura mengatakan, dengan adanya satu pasien yang sudah meninggal dunia tersebut, membuktikan bahwa penyebaran Covid-19 ini benar-benar harus dicegah dan diputus mata rantainya, agar tidak banyak warga Kota Jayapura terkena Covid-19.

 “Ya saya sudah dapat informasi memang ada satu yang meninggal dunia dan sudah dimakamkan di TPU Buper Waena. Pasien seorang laki-laki usia sekira 68 tahun,’’ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (5/4) kemarin.

 Dijelaskan, dalam pemakamannya memang dilakukan sudah secara protokol yang dilakukan langsung oleh tim yang menggunakan ADP (Alat Pelindung Diri) lengkap. Untuk itu, masyarakat tidak perlu panik dan pihak keluarga harus bisa menerima dengan ihklas. 

Selain itu, untuk pemakaman pasien Covid-19 memang pemerintah telah menyiapkan TPU Muslim Buper Waena. Dari tanah seluas 10 hektar untuk pasien Covid-19 disediakan lahan sekira 1 hektar.

   Diakui, dengan adanya kasus meninggal dunia ini, Rustan Saru mengimbau masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan rajin cuci tangan. Karena penyebaran Covid-19 bisa melalui tangan, dan dari tangan inilah nanti dipegang ke muka, mulut, hidung dan mata. 

Selain itu, tetap berperilaku hidup bersih dan sehat dan jangan mudah percaya berita hoax supaya tetap tenang, waspada dan tidak panik.

Mengenai rencana Pemkot Jayapura untuk menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat, Rustan Saru mengatakan, hal tersebut harus dirapatkan bersama. Rencananya, Senin (6/4) hari ini akan digelar rapat Wali Kota Jayapura dengan gugur tugas. 

 “Untuk menaikkan  status menjadi tanggap darurat ini tidak mudah harus dipikirkan faktor ekonomi, sosial, keamanan dan lainnya. Untuk itu, harus dirapatkan bersama dengan mencapai satu titik kesimpulan dan wali kota yang akan memutuskan. Jadi jangan mudah percaya pada informasi yang disampaikan di media sosial akhirnya masyarakat panik,” pintanya.

 Diakui, penyebaran Covid-19 ini sangat luar biasa di Kota Jayapura. Dimana jumlah ODP sudah mencapai ratusan. Belum lagi jumlah PDP maupun pasien yang dinyatakan positif.

Apabila dibandingkan dengan jumlah kasus saat ini dengan fasilitas kesehatan yang tersebut menurut Rustan Saru sangat mengkhawatirkan bisa kasus Covid-19 di Kota Jayapura terus bertambah. 

Menurutnya, saat ini untuk tempat isolasi hanya terdapat di tujuh rumah sakit dengan daya tampung hanya 39 orang, 

“Ini sangat bahaya sekali jika banyak ODP yang sakit hingga menjadi PDP. Saya harap masyarakat Kota Jayapura harus sadar mau berdiam diri di rumah. Kita putuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Jika memang penyebaran Covid-19 terus meningkat tetap pemerintah melakukan segala hal dalam membatasi pergerakan masyarakat. Kita harus belajar dari kejadian di Italia dan beberapa negara lain,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Utamakan Tugas Melayani dan Mengayomi Masyarakat

Sementara itu, dari Kabupaten Merauke dilaporkan dua pasien yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri) dinyatakan positif Covid-19. Dengan adanya dua pasien positif ini, maka Kabupaten Merauke kembali masuk ke zona merah Covid-19 sejak Jumat (3/4). 

Pasutri yang dinyatakan positif Covid-19 yaitu pasien 13 seorang wanita umur 55 tahun dan suaminya pasien 14 berumur 64 tahun.

 “Hasil pemeriksaan laboratorium yang kami terima dari Jayapura bahwa dua orang PDP yang dirawat di RSUD Merauke positif terjangkit Covid-19,” ungkap Juru Bicara Covid-19 yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita, kepada wartawan di Posko Covid-19, Kantor Bupati Merauke, Sabtu (4/4). 

Nevile mengklarifikasi pernyataanya sebelumnya jika kedua PDP tersebut menggunakan KM Tatamailau dari Timika. Menurutnya, pasutri ini berangkat ke Timika melakukan penguburan keluarganya yang meninggal yang tak lain seorang pendeta. 

Dimana sang pendeta  yang meninggal  tersebut sebelumnya mengikuti kegiatan keagamaan  di Lembang, Jawa Barat. Yang bersangkutan diduga meninggal karena Covid-19. Bahkan informasi yang diterima jika orang yang memandikan jenazah saat itu juga dinyatakan positif Corona. 

Menurut Nevile, setelah penguburan jenazah, Pasutri ini pulang menggunakan pesawat dan sempat bermalam  di keluarganya yang ada di Waena, Jayapura. Selanjutnya, tanggal 24 Maret 2020, keduanya balik ke Merauke menggunakan pesawat Lion Air. “Keduanya saat itu, masuk dalam daftar orang tanpa gejala (OTG), jelasnya. 

Nevile menjelaskan bahwa dari penumpang Lion Air pada tanggal 24 Maret 2020,   sudah 71 orang masuk dalam OTG. “Kalau masih ada yang menjadi penumpang Lion Air pada hari tersebut untuk bisa karantina diri atau melapor ke petugas kesehatan tersedekat,” pintanya. 

   Sementara itu, saat dihubungi  Cenderawasih Pos  Minggu (5/4) kemarin,    Nevile menambahkan  adanya  penambahan 4  orang  PDP.   

Keempat pasien  yang masuk  Sabtu  (4/4) malam ke  RSUD Merauke  itu adalah  pasien 16, laki-laki berumur 54 tahun. Kemudian pasien 17 perempuan berumur 25 tahun, pasien 18  laki-laki 31 tahun dan pasien  19   laki-laki  berumur 24 tahun.

Menurutnya, dari empat pasien  yang  masuk ini, dua diantaranya   merupakan  satu rumah   dengan  pasien  13 dan 14  yang sudah positif   Corona. Satu   lagi tetangga dari  pasien yang positif   Corona tersebut.   Sementara PDP  lainnya yakni  pasien 12 dan pasien  15 menurut  Nevile Muskita  dipulangkan, Minggu  (5/4) kemarin. Karena keduanya sudah dua kali menjalani  pemeriksaan spesimen dan swab yang hasilnya negatif. 

Ditambahkan,   jumlah PDP yang dirawat  saat ini  dan menunggu  konfirmasi  pemeriksaan laboratorium spesimennya sebanyak empat orang ditambah  dua pasien  yang sudah positif  terpapar Corona. 

“Total yang sedang dirawat dan  isolasi di RSUD Merauke  sampai Minggu sebanyak enam orang. Sementara PDP saat ini 86  orang dan OTG sebanyak 685  orang. OTG adalah semua orang yang datang dari daerah yang sudah terpapar Covid-19 dan atau mereka yang pernah melakukan kontak dengan PDP atau pasien yang sudah positif Corona,” pungkasnya. (gr/dil/ulo/nat)

Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, saat memberikan keterangan pers melalui video conference, Minggu (5/4). ( FOTO: Gratianus Silas/Cepos)

Pasutri di Merauke Positif Covid-19, Total 26 Kasus Positif di Papua

JAYAPURA- Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, menyebutkan bahwa berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Papua Minggu (5/4) pukul 19.00 WIT, diketahui bahwa sudah terdapat 26 kasus positif secara kumulatif di Provinsi Papua.

“Terdapat tambahan 8 kasus positif baru. Yaitu di Mimika sebanyak 5 kasus dan Kota Jayapura sebanyak 3 kasus. Dari total angka tersebut, 19 pasien di antaranya tengah mendapatkan perawatan. Sedangkan 5 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 2 pasien lainnya meninggal dunia,” ujar dr. Silwanus Sumule kepada wartawan melalui video  conference, Minggu (5/4) kemarin.

Minggu (5/4) kemarin, diketahui bahwa terdapat satu pasien positif Covid-19 di Kota Jayapura yang telah meninggal dunia dan dimakamkan. Menurut dr. Silwanus Sumule upaya keras telah dilakukan tim medis, namun masih kalah dengan ganasnya virus tersebut.

Kata Sumule, terdapat kabupaten/kota yang benar-benar mendapatkan perhatian dari Satgas Covid-19, khususnya di bidang kesehatan. Diakuinya ada empat kabupaten dan kota yang mendapatkan perhatian, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.

“Untuk Kota Jayapura, terdapat 12 kasus positif. Di antaranya delapan  pasien tengah dirawat, tiga pasien dinyatakan sembuh dan satu pasien meninggal dunia. Khusus pasien meninggal ini, sudah pasti berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium positif Covid-19. Datanya kami dapatkan kemarin, Sabtu (4/4) pukul 20.00 WIT,” jelasnya.

Untuk Kabupaten Mimika menurut Silwanus Sumule, terdapat delapan kasus positif. Dimana, tujuh pasien sedang menjalani perawatan dan satu pasien meninggal dunia. 

Dari delapan kasus positif baru yang tercatat Minggu (5/4) kemarin, lima kasus berada di Kabupaten Mimika.

“Perhatian juga kami berikan bagi Kabupaten Merauke dengan empat kasus positif. Di mana dua pasien tengah mendapatkan perawatan, sedangkan dua pasien lainnya telah dinyatakan sembuh (negatif). Adapun, Kabupaten Jayapura juga mendapat perhatian dengan dua kasus positif Covid-19. Dimana dua pasien sedang mendapatkan perawatan hingga kini,” jelasnya.

Kata dr. Sumule, dari 19 pasien yang masih dalam penanganan oleh tim medis, baik di rumah sakit pemerintah, swasta, maupun TNI-Polri, serta rumah sakit tingkat kabupaten/kota, ada yang sakit ringan, sedang, maupun berat. Adapula dua pasien yang masih menggunakan alat bantu pernafasan.

“Kami mohon doa restu dari masyarakat Papua. Tidak hanya bagi kesembuhan pasien, melainkan juga bagi seluruh petugas kesehatan yang terus memberikan tenaganya berjibaku, membantu memberikan perawatan terbaik bagi pasien yang mendapat perawatan,” terangnya.

Ditambahkan, selain data kasus positif, hingga kini sudah terdapat 45 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 5.852 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Untuk 45 PDP merupakan total dari tambahan empat pasien baru dan dua pasien yang dinyatakan negatif (pulang).

“Dari 45 PDP ini, bertambah empat pasien baru dan yang pulang ada dua orang. Pasien tambahan PDP ini di antaranya dua pasien dari Kota Jayapura dan dua pasien lainnya dari Kabupaten Merauke. Sementara dua orang yang pulang dari Kota Jayapura,” tambahnya.

Sementara untuk jumlah pemeriksaan laboratorium yang sudah dikerjakan hingga saat ini adalah sebanyak 214 pemeriksaan. Dari jumlah tersebut 196 pemeriksaan di antaranya menunjukkan hasil negatif dan 26 lainnya menunjukkan hasil positif Covid-19.

Baca Juga :  Setahun Penyanderaan Pilot, Kapolda dan Pangdam Diminta Transparan

“Kami senang juga karena terdapat kasus yang berdasarkan hasil laboratorium menyatakan sembuh (negatif). Terdapat lima kasus sembuh, yakni dua di Kabupaten Merauke dan tiga di Kota Jayapura,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Jayapura mengatakan, dengan adanya satu pasien yang sudah meninggal dunia tersebut, membuktikan bahwa penyebaran Covid-19 ini benar-benar harus dicegah dan diputus mata rantainya, agar tidak banyak warga Kota Jayapura terkena Covid-19.

 “Ya saya sudah dapat informasi memang ada satu yang meninggal dunia dan sudah dimakamkan di TPU Buper Waena. Pasien seorang laki-laki usia sekira 68 tahun,’’ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (5/4) kemarin.

 Dijelaskan, dalam pemakamannya memang dilakukan sudah secara protokol yang dilakukan langsung oleh tim yang menggunakan ADP (Alat Pelindung Diri) lengkap. Untuk itu, masyarakat tidak perlu panik dan pihak keluarga harus bisa menerima dengan ihklas. 

Selain itu, untuk pemakaman pasien Covid-19 memang pemerintah telah menyiapkan TPU Muslim Buper Waena. Dari tanah seluas 10 hektar untuk pasien Covid-19 disediakan lahan sekira 1 hektar.

   Diakui, dengan adanya kasus meninggal dunia ini, Rustan Saru mengimbau masyarakat untuk berdiam diri di rumah dan rajin cuci tangan. Karena penyebaran Covid-19 bisa melalui tangan, dan dari tangan inilah nanti dipegang ke muka, mulut, hidung dan mata. 

Selain itu, tetap berperilaku hidup bersih dan sehat dan jangan mudah percaya berita hoax supaya tetap tenang, waspada dan tidak panik.

Mengenai rencana Pemkot Jayapura untuk menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat, Rustan Saru mengatakan, hal tersebut harus dirapatkan bersama. Rencananya, Senin (6/4) hari ini akan digelar rapat Wali Kota Jayapura dengan gugur tugas. 

 “Untuk menaikkan  status menjadi tanggap darurat ini tidak mudah harus dipikirkan faktor ekonomi, sosial, keamanan dan lainnya. Untuk itu, harus dirapatkan bersama dengan mencapai satu titik kesimpulan dan wali kota yang akan memutuskan. Jadi jangan mudah percaya pada informasi yang disampaikan di media sosial akhirnya masyarakat panik,” pintanya.

 Diakui, penyebaran Covid-19 ini sangat luar biasa di Kota Jayapura. Dimana jumlah ODP sudah mencapai ratusan. Belum lagi jumlah PDP maupun pasien yang dinyatakan positif.

Apabila dibandingkan dengan jumlah kasus saat ini dengan fasilitas kesehatan yang tersebut menurut Rustan Saru sangat mengkhawatirkan bisa kasus Covid-19 di Kota Jayapura terus bertambah. 

Menurutnya, saat ini untuk tempat isolasi hanya terdapat di tujuh rumah sakit dengan daya tampung hanya 39 orang, 

“Ini sangat bahaya sekali jika banyak ODP yang sakit hingga menjadi PDP. Saya harap masyarakat Kota Jayapura harus sadar mau berdiam diri di rumah. Kita putuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Jika memang penyebaran Covid-19 terus meningkat tetap pemerintah melakukan segala hal dalam membatasi pergerakan masyarakat. Kita harus belajar dari kejadian di Italia dan beberapa negara lain,” pungkasnya. 

Baca Juga :  Utamakan Tugas Melayani dan Mengayomi Masyarakat

Sementara itu, dari Kabupaten Merauke dilaporkan dua pasien yang merupakan pasangan suami istri (Pasutri) dinyatakan positif Covid-19. Dengan adanya dua pasien positif ini, maka Kabupaten Merauke kembali masuk ke zona merah Covid-19 sejak Jumat (3/4). 

Pasutri yang dinyatakan positif Covid-19 yaitu pasien 13 seorang wanita umur 55 tahun dan suaminya pasien 14 berumur 64 tahun.

 “Hasil pemeriksaan laboratorium yang kami terima dari Jayapura bahwa dua orang PDP yang dirawat di RSUD Merauke positif terjangkit Covid-19,” ungkap Juru Bicara Covid-19 yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita, kepada wartawan di Posko Covid-19, Kantor Bupati Merauke, Sabtu (4/4). 

Nevile mengklarifikasi pernyataanya sebelumnya jika kedua PDP tersebut menggunakan KM Tatamailau dari Timika. Menurutnya, pasutri ini berangkat ke Timika melakukan penguburan keluarganya yang meninggal yang tak lain seorang pendeta. 

Dimana sang pendeta  yang meninggal  tersebut sebelumnya mengikuti kegiatan keagamaan  di Lembang, Jawa Barat. Yang bersangkutan diduga meninggal karena Covid-19. Bahkan informasi yang diterima jika orang yang memandikan jenazah saat itu juga dinyatakan positif Corona. 

Menurut Nevile, setelah penguburan jenazah, Pasutri ini pulang menggunakan pesawat dan sempat bermalam  di keluarganya yang ada di Waena, Jayapura. Selanjutnya, tanggal 24 Maret 2020, keduanya balik ke Merauke menggunakan pesawat Lion Air. “Keduanya saat itu, masuk dalam daftar orang tanpa gejala (OTG), jelasnya. 

Nevile menjelaskan bahwa dari penumpang Lion Air pada tanggal 24 Maret 2020,   sudah 71 orang masuk dalam OTG. “Kalau masih ada yang menjadi penumpang Lion Air pada hari tersebut untuk bisa karantina diri atau melapor ke petugas kesehatan tersedekat,” pintanya. 

   Sementara itu, saat dihubungi  Cenderawasih Pos  Minggu (5/4) kemarin,    Nevile menambahkan  adanya  penambahan 4  orang  PDP.   

Keempat pasien  yang masuk  Sabtu  (4/4) malam ke  RSUD Merauke  itu adalah  pasien 16, laki-laki berumur 54 tahun. Kemudian pasien 17 perempuan berumur 25 tahun, pasien 18  laki-laki 31 tahun dan pasien  19   laki-laki  berumur 24 tahun.

Menurutnya, dari empat pasien  yang  masuk ini, dua diantaranya   merupakan  satu rumah   dengan  pasien  13 dan 14  yang sudah positif   Corona. Satu   lagi tetangga dari  pasien yang positif   Corona tersebut.   Sementara PDP  lainnya yakni  pasien 12 dan pasien  15 menurut  Nevile Muskita  dipulangkan, Minggu  (5/4) kemarin. Karena keduanya sudah dua kali menjalani  pemeriksaan spesimen dan swab yang hasilnya negatif. 

Ditambahkan,   jumlah PDP yang dirawat  saat ini  dan menunggu  konfirmasi  pemeriksaan laboratorium spesimennya sebanyak empat orang ditambah  dua pasien  yang sudah positif  terpapar Corona. 

“Total yang sedang dirawat dan  isolasi di RSUD Merauke  sampai Minggu sebanyak enam orang. Sementara PDP saat ini 86  orang dan OTG sebanyak 685  orang. OTG adalah semua orang yang datang dari daerah yang sudah terpapar Covid-19 dan atau mereka yang pernah melakukan kontak dengan PDP atau pasien yang sudah positif Corona,” pungkasnya. (gr/dil/ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya