Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Lima Orang Diamankan, Dua Orang Terkena Peluru Karet

*Buntut dari Pengrusakan dan Pembakaran Kantor Pemerintah di Keerom 

JAYAPURA- Buntut dari pengerusakan Kantor Bupati Keeerom dan pembakaran Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK), Kamis (1/10). Mengakibatkan dua orang warga terluka akibat terkena peluru karet, Jumat (2/10)

Kapolres Keerom, AKBP. Bakhtiar Joko Mujiono mengatakan, kedua orang tersebut sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara.

“Mereka terkena peluru karet di bagian kaki, saat ini masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara,” ucap Kapolres Joko Mujiono saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Jumat (2/10).

Dikatakan, pihaknya juga mengamankan lima orang pasca gangguan keamanan di Kabupaten Keerom sejak Kamis (1/10) hingga Jumat (2/10). Pihaknya juga menggelar patroli untuk mencegah terjadinya konflik susulan.

“Mereka yang kami amankan saat kejadian berada di lokasi dan ikut melakukan pengerusakan dan saat mau ditertibkan melakukan perlawanan kepada petugas,”

kata Joko Mujiono.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah mengantongi identitas orang yang menjadi provokator hingga terjadinya aksi pengerusakan dan pembakaran kantor pemerintahan tersebut.

Baca Juga :  Patroli di Tembagapura, Anggota TNI Hilang

“Bukti-bukti sudah kita kumpulkan, kita akan mengungkap siapa yang menjadi pelaku utama pengerusakan dan pembakaran,” ucapnya.

Polres Keerom menurutnya akan terus memantau dan antisipasi untuk melakkan pengamanan, hal ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Bahkan, sebanyak 400 personel Polisi disiagakan untuk mengantisiaspi aksi susulan.

Secara terpisah Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan lima orang yang diamankan terdiri dari tiga orang dalam aksi pembakaran kantor Dinas Tenaga Kerja dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Keerom, Kamis (1/10). Tiga orang tersebut masing-masing berinisial AS RW dan OS. 

Sedangkan dua orang lainnya diamankan dalam aksi pemalangan jalan Trans Papua di Arso pada Jumat (2/10) yakni RAM dan JD.

“Tiga orang yang diamankan terkait aksi pembakaran dan masih menjalani pemeriksaan di Polres Keerom. Sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. Keduanya mengalami luka-luka saat polisi membubarkan aksi pemalangan jalan,” ppar Kamal.

Baca Juga :  Nyinyir ke Presiden dan Wapres, Oknum Guru Honorer Diciduk Polisi

Lanjut Kamal, pasca kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor pemerintahan serta pemalangan. Situasi di Kabupaten Keerom aman. Personel gabungan menurutnya  terus melakukan pengamanan dan patroli guna mencegah terjadinya aksi susulan.

“Masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Keerom,” ungkap Kamal.

Sebelumnya, sekitar ratusan orang terlibat dalam aksi pengerusakan serta pembakaran kantor Dinas Tenaga Kerja dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Keerom pada Kamis (1/10) sekira pukul 16.00 WIT.  

Aksi pengerusakan dan pembakaran kantor tersebut pasca pengumuman hasil tes CPNS formasi 2018 via daring. Massa yang datang dari sejumlah kecamatan tidak terima dengan hasil yang diumumkan secara daring. Akibatnya, melampiaskan amarahnya dengan merusak serta membakar kedua kantor tersebut. (fia/nat)

.

*Buntut dari Pengrusakan dan Pembakaran Kantor Pemerintah di Keerom 

JAYAPURA- Buntut dari pengerusakan Kantor Bupati Keeerom dan pembakaran Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK), Kamis (1/10). Mengakibatkan dua orang warga terluka akibat terkena peluru karet, Jumat (2/10)

Kapolres Keerom, AKBP. Bakhtiar Joko Mujiono mengatakan, kedua orang tersebut sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara.

“Mereka terkena peluru karet di bagian kaki, saat ini masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara,” ucap Kapolres Joko Mujiono saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Jumat (2/10).

Dikatakan, pihaknya juga mengamankan lima orang pasca gangguan keamanan di Kabupaten Keerom sejak Kamis (1/10) hingga Jumat (2/10). Pihaknya juga menggelar patroli untuk mencegah terjadinya konflik susulan.

“Mereka yang kami amankan saat kejadian berada di lokasi dan ikut melakukan pengerusakan dan saat mau ditertibkan melakukan perlawanan kepada petugas,”

kata Joko Mujiono.

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah mengantongi identitas orang yang menjadi provokator hingga terjadinya aksi pengerusakan dan pembakaran kantor pemerintahan tersebut.

Baca Juga :  Komnas HAM Serukan Hentikan Tindakan kekerasan yang Menciderai Kemanusiaan

“Bukti-bukti sudah kita kumpulkan, kita akan mengungkap siapa yang menjadi pelaku utama pengerusakan dan pembakaran,” ucapnya.

Polres Keerom menurutnya akan terus memantau dan antisipasi untuk melakkan pengamanan, hal ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Bahkan, sebanyak 400 personel Polisi disiagakan untuk mengantisiaspi aksi susulan.

Secara terpisah Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan lima orang yang diamankan terdiri dari tiga orang dalam aksi pembakaran kantor Dinas Tenaga Kerja dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Keerom, Kamis (1/10). Tiga orang tersebut masing-masing berinisial AS RW dan OS. 

Sedangkan dua orang lainnya diamankan dalam aksi pemalangan jalan Trans Papua di Arso pada Jumat (2/10) yakni RAM dan JD.

“Tiga orang yang diamankan terkait aksi pembakaran dan masih menjalani pemeriksaan di Polres Keerom. Sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. Keduanya mengalami luka-luka saat polisi membubarkan aksi pemalangan jalan,” ppar Kamal.

Baca Juga :  Ruang Tahanan Victor Yeimo Harus Sesuai Permenkes

Lanjut Kamal, pasca kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor pemerintahan serta pemalangan. Situasi di Kabupaten Keerom aman. Personel gabungan menurutnya  terus melakukan pengamanan dan patroli guna mencegah terjadinya aksi susulan.

“Masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Keerom,” ungkap Kamal.

Sebelumnya, sekitar ratusan orang terlibat dalam aksi pengerusakan serta pembakaran kantor Dinas Tenaga Kerja dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Keerom pada Kamis (1/10) sekira pukul 16.00 WIT.  

Aksi pengerusakan dan pembakaran kantor tersebut pasca pengumuman hasil tes CPNS formasi 2018 via daring. Massa yang datang dari sejumlah kecamatan tidak terima dengan hasil yang diumumkan secara daring. Akibatnya, melampiaskan amarahnya dengan merusak serta membakar kedua kantor tersebut. (fia/nat)

.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya