Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Kota Jayapura Tambah Tiga, Sentani Dua

SEMPROT DISINFEKTAN: Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., saat memantau penyemprotan disinfekta menggunakan mobil Damkar Satpol PP Kota jayapura di Kelurahan Vim Kotaraja, Distrik Abepura, Jumat (27/3) lalu.( FOTO: Priyadi/Cepos)

Total 13 Kasus Positif Covid-19 di Provinsi Papua

JAYAPURA-Jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Papua hingga Kamis (2/4) kemarin sebanyak 13 kasus. 

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, delapan kasus positif Covid-19 terdapat di Kota Jayapura, dua di Kabupaten Jayapura dan tiga kasus di Kabupaten Mimika. 

Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (2/4) malam membenarkan adanya delapan kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura. 

 “Berdasarkan data sebelumnya, di Kota Jayapura ada enam kasus positif. Namun, satu pasien telah dinyatakan negatif, sehingga sisa lima kasus positif. Kemudian, ada tambahan tiga kasus positif baru. Untuk itu, sampai saat ini ada delapan kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura,” ungkap Rustan Saru. 

Terkait dengan makin bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19, Rustan Saru kembali mengimbau warga Kota Jayapura untuk patuh melakukan pembatasan sosial. Mulai dari dari jaga jarak berkomunikasi langsung hingga tidak berkumpul atau berada di tengah kerumunan banyak orang. 

“Penyakit ini mudah menular, sehingga tak henti-hentinya kami beri imbauan kepada masyarakat melakukan pembatasan sosial, mulai dari jaga jarak berkomunikasi langsung hingga tidak berkumpul atau berada di tengah kerumunan banyak orang. Inilah yang harus dipahami masyarakat karena Covid-19 ini sangat berbahaya dengan penularan terhadap masyarakat di segala usia,” tuturnya. 

Saat disinggung tambahan tiga kasus positif, Rustan Saru mengatakan, dari laporan yang diterimanya, kemarin pagi, tiga pasien positif Covid-19 merupakan satu keluarga yang memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.

Saat kembali ke Kota Jayapura, ketiganya menurut Rustan Saru menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Namun ketiga ODP ini mengalami sakit dan dilakukan pemeriksaan ternyata positif terinfeksi Covid-19. “Untuk jumlah PDP Kota Jayapura, hingga saat ini berjumlah 14 orang dan ODP sebanyak 146 orang,” tambahnya.

Dengan meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Jayapura, tentu menjadi perhatian serius Pemkot Jayapura. Untuk itu, Pemkot Jayapura akan melakukan analisa kajian teknis terhadap penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura dan akan disampaikan ke Wali Kota Jayapura untuk meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat

“Karena sekarang ini jika sampai terjadi peningkatan status tanggap darurat, tentu  ada karantina wilayah, maka dampaknya akan dipertimbangkan bantuan sosial kepada yang terdampak,” jelasnya. 

    Hal lainnya, jika pasien terus bertambah, pemerintah mengambil langkah strategis yakni memanfaatkan Rumah Sakit tipe C Koya Barat menjadi Rumah Sakit cadangan pasien Covid-19 darurat.

 Pemkot Jayapura menurut Rustan Saru saat ini juga terus melakukan komunikasi, koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk pembahasan anggaran. Karena harus disharing apa dan bagaimana pembagian tugasnya termasuk dukungan dari pemerintah pusat, dalam melengkapi Rumah Sakit tipe C Koya Barat.

 “Di Kota Jayapura tidak ada tempat isolasi. Jika pasien terus bertambah maka tetap harus manfaatkan Rumah Sakit tipe C di Koya Barat. Namun khusus untuk pasien yang sedang dan ringan,” imbuhnya.

Terkait dengan instruksi Wali Kota Jayapura untuk melakukan social distancing dan pembatasan jam operasional pelaku usaha, Pemkot Jayapura bersama pihak terkait akan mengambil tindakan tegas apabila instruksi Wali Kota Jayapura tersebut tidak dilaksanakan. 

“Jika tidak diindahkan aparat harus mengambil tindakan tegas. Mulai dari pencabutan izin bagi pelaku usaha yang membandel dan bagi orang yang berkerumun bisa dilakukan penyemprotan dengan mobil water canon untuk dibubarkan,” tegasnya.

Baca Juga :  Gaji Belum Dibayar, Puluhan Guru Mengadu ke Wakil Rakyat

“Kita juga akan melakukan rapat bersama  bahwa nantinya pukul  22.00 WIT akan dilakukan karantina wilayah, sehingga tidak ada orang yang berkeliaran di sepanjang jalan,” tutupnya. 

Sementara itu dua dari lima pasien  yang sebelumnya masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) Covid-19 di RSUD Yowari akhirnya telah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona setelah tim medis RSUD Yowari melakukan pemeriksaan sampel swab tenggorokan PDP tersebut di Balitbang Provinsi Papua. 

Jurubicara Gugus Tugas  Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, saat ini kedua pasien yang positif Covid-19 tersebut sedang dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Yowari Kabupaten Jayapura bersama dua PDP lainnya.

“Jadi dua pasien Corona ini sedang kita rawat bersama dengan 2 orang  PDP,” kata Khairul Lie saat dihubungi media ini, Kamis (2/4) malam.

Dia menjelaskan, dua pasien positif corona di Kabupaten Jayapura itu satunya berasal dari Sentani dan satu lagi berasal dari daerah Doyo, Distrik Waibu. 

Berdasarkan riwayatnya,  kedua pasien ini memiliki kontak dari luar Papua. Pertama untuk  PDP dengan kode Y 10 itu yang kini sudah positif Corona, berdasarkan  stretching perjalanannya, yang bersangkutan telah melakukan perjalanan dari Makassar dan tiba di Jayapura pada tanggal 25 Maret 2020. Kemudian  pasien yang satunya dengan kode Y9 dalam kode PDP, ini ada di Sentani tetapi diketahui telah melakukan kontak dengan salah satu pasien dari Kota Makassar yang sekarang melakukan perjalanan ke Kabupaten Sarmi. 

Sehubungan dengan itu, menurut Khairul Lie, ada beberapa hal yang akan dilakukan berkaitan dengan penyelidikan riwayat kasus tersebut. U

ntuk   diketahui masyarakat, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 di Kabupaten Jayapura akan segera melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap anggota keluarga yang bersangkutan yang ada di rumah. Terutama anak istri, keluarga yang sudah melakukan kontak langsung satu rumah.  

Kemudian terhadap kelompok yang berisiko. Artinya kelompok yang bersama-sama dengan mereka pada saat kegiatan tersebut dari Makassar.

“Kemudian kami akan memperketat pengawasan terhadap kontak pasien dengan orang lain, kami sudah punya data epidemologi. Hari ini (kemarin, red) kami sudah perintahkan kepada tim epidemologi untuk melakukan stretching yang ketat. Mungkin kita akan melakukan langkah-langkah untuk menemukan kasus positif yang baru,” ujarnya.

Kemudian petugas kesehatan yang pernah melakukan kontak dengan riwayat dua pasien ini  akan menjadi perhatian serius pihaknya. 

“Kami akan melakukannya dengan menggunakan rapid test untuk meminimalisir penyebarannya di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Pemda Kabupaten Jayawijaya bersama dengan tim Covid -19 memastikan jika saat ini di Kabupaten Jayawijaya tak ada lagi PDP dalam penanggulangan virus Corona. 

Hal ini diumumkan setelah menerima hasil kedua pemeriksaan swab terhadap pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Wamena dinyatakan negative. Sedangkan angka ODP juga turun.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat melakukan jumpa pers di ruang rapat bupati mengakui jika sejak, Rabu (1/4) malam tim Covid-19 Pemda Jayawijaya telah mendapatkan hasil tes sweb kedua dari Labkesda di Jayapura terhadap pasien negatif dari virus Corona. Dimana sebelumnya pada pemeriksaan awal juga negatif.

“Hasil pemeriksaan pertama negatif dan yang kedua juga sama, sehingga untuk PDP di Jayawijaya setelah mendapatkan hasil ini maka dinyatakan tak ada lagi,”ungkapnya, Kamis (2/4) kemarin.

Menurutnya, setelah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan labkesda di Jayapura, pasien tersebut akan dikembalikan atau dipulangkan kepada keluarganya. Namun tetap masih dalam pemantauwan dari tim Covid-19 untuk melihat tahapan perkembangan selanjutnya nanti.

Baca Juga :  Sidang Sengketa Pilkada Yalimo Dilanjutkan

“Sudah pasti kita akan pulangkan pasien tersebut ke rumahnya. Namun ia akan terus kami pantau perkembangannya lagi oleh tim Covid -19 ini,”jelas Jhon Banua.

Bupati juga memastikan untuk ODP dari 32 awalnya sampai dengan saat ini tersisa 25 orang.

Untuk APD yang sudah tiba di Wamena menurutnya ada 400 pacs dan lima ventilatoryang sudah didatangkan dan akan dipasang pada ruangan yang telah disiapkan. Sehingga mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama ruangan isolasi sudah disiapkan maka akan segera akan memasang alat tersebut.

“Saya kira untuk perlengkapan alat pelindung diri hari ini sudah masuk ada sekitar 400 yang diharapkan bisa mencukupi. Kita juga masih akan memesan termasuk masker sehingga persiapan untuk Kabupaten Jayawijaya khususnya dari tim mempersiapkan kelengkapan untuk RSUD Wamena,” tambahnya.

Lanjut Jhon Banua, ada juga bantuan yang didapatkan dari kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua melalui mitra di Jakarta. 

“Hari ini barang akan tiba di Wamena, sehingga kami cek semua persiapan kebutuhan di RSUD dan di Puskesmas juga seperti apa. Kami akan mempersiapkan itu semua. Kami akan melengkapi fasilitas pendukung untuk melakukan pencegahan Covid -19 di Jayawijaya,”tutupnya.

Di tempat yang sama drg Gabriel Yusrianti mengatakan, untuk ODP di Jayawijaya tim Covid-19 memiliki daftar dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Terhitung mulai 8 Maret, pasien yang sejak awal dinyatakan sebagai ODP dan sudah melewati 14 hari dengan keadaan yang baik maka secara otomatis akan keluar dari daftar ODP.

“Kita selama 14 hari melakukan pengecekan kepada ODP yang ditemukan sehingga kalau keadaannya baik maka dalam daftar akan dikeluarkan. Namun kami tetap menyarankan kepada yang bersangkutan agar tetap berada dalam rumah. Dari 28 ODP kemarin sudah dikeluarkan 3 orang sehingga menjadi 25 orang yang masih terus dalam pantauan,” pungkasnya.

Sementara jumlah PDP yang dirawat di   RSUD   Merauke  sampai  Kamis  (2/4) kemarin masih  tetap sama  yakni sebanyak tiga orang. Ketiga pasien yang dirawat    tersebut adalah pasien  12,  pasien 13 dan pasien 14. 

Pelaksana Tugas  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr.  Nevile R. Muskita yang juga  Juru Bicara  Covid-19  saat dihubungi  lewat telpon selulernya,  Kamis  (2/4) kemarnn  mengungkapkan    bahwa  jumlah PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Merauke tetap  sama dengan sehari sebelumnya  yakni tiga orang. “Datanya saya sudah update   di papan  pengumuman. Sudah bisa  dilihat,” ucapnya. 

 Dikatakan, ketiga orang PDP yang   dirawat tersebut  kondisinya  tetap stabil.    Sementara  untuk  ODP,  Nevile mengungkapkan bahwa  jumlahnya juga berkurang. Dimana sehari sebelumnya jumlah   ODP sebanyak 83 orang  maka kemarin, jumlahnya turun menjadi  76   orang.     

Nevile Muskita  menjelaskan bahwa sebanyak  tujuh ODP  dikeluarkan dari daftar. Sebab, setelah   14  hari  dilakukan karantina mandiri, ketujuh    orang  tersebut tidak menampakan   gejala-gejala  Covid-19. “Untuk itu,  harus kita  keluarkan dari daftar ODP setelah selama 14 hari  dilakukan karantina  mandiri,” tandasnya.

  Untuk diketahui, dari tiga orang   PDP yang sedang dirawat  tersebut, dua diantaranya yakni pasien  13 dan pasien  14  merupakan  pasangan suami-istri.  Keduanya  merupakan  penumpang KM Tatamailau dan memiliki kontak dengan salah satu pasien  yang positif  di Timika. (gr/dil/roy/jo/ulo/nat)

SEMPROT DISINFEKTAN: Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM., saat memantau penyemprotan disinfekta menggunakan mobil Damkar Satpol PP Kota jayapura di Kelurahan Vim Kotaraja, Distrik Abepura, Jumat (27/3) lalu.( FOTO: Priyadi/Cepos)

Total 13 Kasus Positif Covid-19 di Provinsi Papua

JAYAPURA-Jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 di Provinsi Papua hingga Kamis (2/4) kemarin sebanyak 13 kasus. 

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, delapan kasus positif Covid-19 terdapat di Kota Jayapura, dua di Kabupaten Jayapura dan tiga kasus di Kabupaten Mimika. 

Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. Rustan Saru, MM., yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura yang dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (2/4) malam membenarkan adanya delapan kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura. 

 “Berdasarkan data sebelumnya, di Kota Jayapura ada enam kasus positif. Namun, satu pasien telah dinyatakan negatif, sehingga sisa lima kasus positif. Kemudian, ada tambahan tiga kasus positif baru. Untuk itu, sampai saat ini ada delapan kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura,” ungkap Rustan Saru. 

Terkait dengan makin bertambahnya jumlah pasien positif Covid-19, Rustan Saru kembali mengimbau warga Kota Jayapura untuk patuh melakukan pembatasan sosial. Mulai dari dari jaga jarak berkomunikasi langsung hingga tidak berkumpul atau berada di tengah kerumunan banyak orang. 

“Penyakit ini mudah menular, sehingga tak henti-hentinya kami beri imbauan kepada masyarakat melakukan pembatasan sosial, mulai dari jaga jarak berkomunikasi langsung hingga tidak berkumpul atau berada di tengah kerumunan banyak orang. Inilah yang harus dipahami masyarakat karena Covid-19 ini sangat berbahaya dengan penularan terhadap masyarakat di segala usia,” tuturnya. 

Saat disinggung tambahan tiga kasus positif, Rustan Saru mengatakan, dari laporan yang diterimanya, kemarin pagi, tiga pasien positif Covid-19 merupakan satu keluarga yang memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.

Saat kembali ke Kota Jayapura, ketiganya menurut Rustan Saru menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP). Namun ketiga ODP ini mengalami sakit dan dilakukan pemeriksaan ternyata positif terinfeksi Covid-19. “Untuk jumlah PDP Kota Jayapura, hingga saat ini berjumlah 14 orang dan ODP sebanyak 146 orang,” tambahnya.

Dengan meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Jayapura, tentu menjadi perhatian serius Pemkot Jayapura. Untuk itu, Pemkot Jayapura akan melakukan analisa kajian teknis terhadap penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura dan akan disampaikan ke Wali Kota Jayapura untuk meningkatkan status dari siaga menjadi tanggap darurat

“Karena sekarang ini jika sampai terjadi peningkatan status tanggap darurat, tentu  ada karantina wilayah, maka dampaknya akan dipertimbangkan bantuan sosial kepada yang terdampak,” jelasnya. 

    Hal lainnya, jika pasien terus bertambah, pemerintah mengambil langkah strategis yakni memanfaatkan Rumah Sakit tipe C Koya Barat menjadi Rumah Sakit cadangan pasien Covid-19 darurat.

 Pemkot Jayapura menurut Rustan Saru saat ini juga terus melakukan komunikasi, koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk pembahasan anggaran. Karena harus disharing apa dan bagaimana pembagian tugasnya termasuk dukungan dari pemerintah pusat, dalam melengkapi Rumah Sakit tipe C Koya Barat.

 “Di Kota Jayapura tidak ada tempat isolasi. Jika pasien terus bertambah maka tetap harus manfaatkan Rumah Sakit tipe C di Koya Barat. Namun khusus untuk pasien yang sedang dan ringan,” imbuhnya.

Terkait dengan instruksi Wali Kota Jayapura untuk melakukan social distancing dan pembatasan jam operasional pelaku usaha, Pemkot Jayapura bersama pihak terkait akan mengambil tindakan tegas apabila instruksi Wali Kota Jayapura tersebut tidak dilaksanakan. 

“Jika tidak diindahkan aparat harus mengambil tindakan tegas. Mulai dari pencabutan izin bagi pelaku usaha yang membandel dan bagi orang yang berkerumun bisa dilakukan penyemprotan dengan mobil water canon untuk dibubarkan,” tegasnya.

Baca Juga :  Sidang Sengketa Pilkada Yalimo Dilanjutkan

“Kita juga akan melakukan rapat bersama  bahwa nantinya pukul  22.00 WIT akan dilakukan karantina wilayah, sehingga tidak ada orang yang berkeliaran di sepanjang jalan,” tutupnya. 

Sementara itu dua dari lima pasien  yang sebelumnya masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan  (PDP) Covid-19 di RSUD Yowari akhirnya telah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona setelah tim medis RSUD Yowari melakukan pemeriksaan sampel swab tenggorokan PDP tersebut di Balitbang Provinsi Papua. 

Jurubicara Gugus Tugas  Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, saat ini kedua pasien yang positif Covid-19 tersebut sedang dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Yowari Kabupaten Jayapura bersama dua PDP lainnya.

“Jadi dua pasien Corona ini sedang kita rawat bersama dengan 2 orang  PDP,” kata Khairul Lie saat dihubungi media ini, Kamis (2/4) malam.

Dia menjelaskan, dua pasien positif corona di Kabupaten Jayapura itu satunya berasal dari Sentani dan satu lagi berasal dari daerah Doyo, Distrik Waibu. 

Berdasarkan riwayatnya,  kedua pasien ini memiliki kontak dari luar Papua. Pertama untuk  PDP dengan kode Y 10 itu yang kini sudah positif Corona, berdasarkan  stretching perjalanannya, yang bersangkutan telah melakukan perjalanan dari Makassar dan tiba di Jayapura pada tanggal 25 Maret 2020. Kemudian  pasien yang satunya dengan kode Y9 dalam kode PDP, ini ada di Sentani tetapi diketahui telah melakukan kontak dengan salah satu pasien dari Kota Makassar yang sekarang melakukan perjalanan ke Kabupaten Sarmi. 

Sehubungan dengan itu, menurut Khairul Lie, ada beberapa hal yang akan dilakukan berkaitan dengan penyelidikan riwayat kasus tersebut. U

ntuk   diketahui masyarakat, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 di Kabupaten Jayapura akan segera melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap anggota keluarga yang bersangkutan yang ada di rumah. Terutama anak istri, keluarga yang sudah melakukan kontak langsung satu rumah.  

Kemudian terhadap kelompok yang berisiko. Artinya kelompok yang bersama-sama dengan mereka pada saat kegiatan tersebut dari Makassar.

“Kemudian kami akan memperketat pengawasan terhadap kontak pasien dengan orang lain, kami sudah punya data epidemologi. Hari ini (kemarin, red) kami sudah perintahkan kepada tim epidemologi untuk melakukan stretching yang ketat. Mungkin kita akan melakukan langkah-langkah untuk menemukan kasus positif yang baru,” ujarnya.

Kemudian petugas kesehatan yang pernah melakukan kontak dengan riwayat dua pasien ini  akan menjadi perhatian serius pihaknya. 

“Kami akan melakukannya dengan menggunakan rapid test untuk meminimalisir penyebarannya di masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Pemda Kabupaten Jayawijaya bersama dengan tim Covid -19 memastikan jika saat ini di Kabupaten Jayawijaya tak ada lagi PDP dalam penanggulangan virus Corona. 

Hal ini diumumkan setelah menerima hasil kedua pemeriksaan swab terhadap pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Wamena dinyatakan negative. Sedangkan angka ODP juga turun.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua saat melakukan jumpa pers di ruang rapat bupati mengakui jika sejak, Rabu (1/4) malam tim Covid-19 Pemda Jayawijaya telah mendapatkan hasil tes sweb kedua dari Labkesda di Jayapura terhadap pasien negatif dari virus Corona. Dimana sebelumnya pada pemeriksaan awal juga negatif.

“Hasil pemeriksaan pertama negatif dan yang kedua juga sama, sehingga untuk PDP di Jayawijaya setelah mendapatkan hasil ini maka dinyatakan tak ada lagi,”ungkapnya, Kamis (2/4) kemarin.

Menurutnya, setelah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan labkesda di Jayapura, pasien tersebut akan dikembalikan atau dipulangkan kepada keluarganya. Namun tetap masih dalam pemantauwan dari tim Covid-19 untuk melihat tahapan perkembangan selanjutnya nanti.

Baca Juga :  Gaji Belum Dibayar, Puluhan Guru Mengadu ke Wakil Rakyat

“Sudah pasti kita akan pulangkan pasien tersebut ke rumahnya. Namun ia akan terus kami pantau perkembangannya lagi oleh tim Covid -19 ini,”jelas Jhon Banua.

Bupati juga memastikan untuk ODP dari 32 awalnya sampai dengan saat ini tersisa 25 orang.

Untuk APD yang sudah tiba di Wamena menurutnya ada 400 pacs dan lima ventilatoryang sudah didatangkan dan akan dipasang pada ruangan yang telah disiapkan. Sehingga mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama ruangan isolasi sudah disiapkan maka akan segera akan memasang alat tersebut.

“Saya kira untuk perlengkapan alat pelindung diri hari ini sudah masuk ada sekitar 400 yang diharapkan bisa mencukupi. Kita juga masih akan memesan termasuk masker sehingga persiapan untuk Kabupaten Jayawijaya khususnya dari tim mempersiapkan kelengkapan untuk RSUD Wamena,” tambahnya.

Lanjut Jhon Banua, ada juga bantuan yang didapatkan dari kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua melalui mitra di Jakarta. 

“Hari ini barang akan tiba di Wamena, sehingga kami cek semua persiapan kebutuhan di RSUD dan di Puskesmas juga seperti apa. Kami akan mempersiapkan itu semua. Kami akan melengkapi fasilitas pendukung untuk melakukan pencegahan Covid -19 di Jayawijaya,”tutupnya.

Di tempat yang sama drg Gabriel Yusrianti mengatakan, untuk ODP di Jayawijaya tim Covid-19 memiliki daftar dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Terhitung mulai 8 Maret, pasien yang sejak awal dinyatakan sebagai ODP dan sudah melewati 14 hari dengan keadaan yang baik maka secara otomatis akan keluar dari daftar ODP.

“Kita selama 14 hari melakukan pengecekan kepada ODP yang ditemukan sehingga kalau keadaannya baik maka dalam daftar akan dikeluarkan. Namun kami tetap menyarankan kepada yang bersangkutan agar tetap berada dalam rumah. Dari 28 ODP kemarin sudah dikeluarkan 3 orang sehingga menjadi 25 orang yang masih terus dalam pantauan,” pungkasnya.

Sementara jumlah PDP yang dirawat di   RSUD   Merauke  sampai  Kamis  (2/4) kemarin masih  tetap sama  yakni sebanyak tiga orang. Ketiga pasien yang dirawat    tersebut adalah pasien  12,  pasien 13 dan pasien 14. 

Pelaksana Tugas  Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr.  Nevile R. Muskita yang juga  Juru Bicara  Covid-19  saat dihubungi  lewat telpon selulernya,  Kamis  (2/4) kemarnn  mengungkapkan    bahwa  jumlah PDP yang dirawat di ruang isolasi RSUD Merauke tetap  sama dengan sehari sebelumnya  yakni tiga orang. “Datanya saya sudah update   di papan  pengumuman. Sudah bisa  dilihat,” ucapnya. 

 Dikatakan, ketiga orang PDP yang   dirawat tersebut  kondisinya  tetap stabil.    Sementara  untuk  ODP,  Nevile mengungkapkan bahwa  jumlahnya juga berkurang. Dimana sehari sebelumnya jumlah   ODP sebanyak 83 orang  maka kemarin, jumlahnya turun menjadi  76   orang.     

Nevile Muskita  menjelaskan bahwa sebanyak  tujuh ODP  dikeluarkan dari daftar. Sebab, setelah   14  hari  dilakukan karantina mandiri, ketujuh    orang  tersebut tidak menampakan   gejala-gejala  Covid-19. “Untuk itu,  harus kita  keluarkan dari daftar ODP setelah selama 14 hari  dilakukan karantina  mandiri,” tandasnya.

  Untuk diketahui, dari tiga orang   PDP yang sedang dirawat  tersebut, dua diantaranya yakni pasien  13 dan pasien  14  merupakan  pasangan suami-istri.  Keduanya  merupakan  penumpang KM Tatamailau dan memiliki kontak dengan salah satu pasien  yang positif  di Timika. (gr/dil/roy/jo/ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya