Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Mutiara Hitam Sudah Berjuang Keras

Musim Depan Liga 1 Tanpa Tim Asal Papua

JAYAPURA-Persipura Jayapura terpaksa mengakhiri kiprahnya pada kompetisi Liga 1 Indonesia. Meski sukses mengalahkan Persita Tangerang 3-0 di laga pamungkas yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Kamis (31/3), namun hasil tersebut tidak cukup bagi tim kebanggaan masyarakat Papua lolos dari zona degradasi.

Pasalnya, di hari yang sama, PSS Sleman sukses mencukur Persija Jakarta dengan skor 2-0. Kemudian Barito Putera menahan imbang 1-1 Persib Bandung.

Dengan hasil ini, Persipura menempati peringkat 16 dengan 36 poin. Persipura sebenarnya memiliki poin yang sama dengan Barito yang ada di peringkat 15, namun Persipura kalah secara head to head. Kemudian PSS Sleman menutup kompetisi pada peringkat 13 dengan 39 poin.

Empat gelar juara tidak menjamin Persipura terus bertahan pada kompetisi kasta tertinggi tanah air. Musim ini Persipura akhirnya menemani Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan bermain pada Liga 2 musim depan.

Dengan terdegradasinya Persipura dari Liga 1, maka untuk pertama kalinya kompetisi kasta tertinggi sepak bola di tanah air, tanpa tim asal Papua.

Musim depan Persipura Jayapura akan berjuang kembali ke Liga 1 bersama wakil Papua pada kompetisi Liga 2 PSBS Biak dan Persewar Waropen.

Baca Juga :  Pemprov Papua Kehilangan Sosok Kabinda Papua

Musim ini, Persipura hanya mencatatkan 10 kali kemenangan, 9 kali seri dan 15 kali menelan kekalahan. Lini depan Persipura juga sangat melempem dan hanya mencetak 36 gol serta kebobolan 47 kali.

Pelatih kepala Persipura, Angel Alfredo Vera mengaku kemenangan 3-0 mereka atas Persita sangat percuma dan belum mampu mengantarkan mereka keluar dari zona degradasi.

“Hari ini pertandingan sudah selesai dan kita menang. Saya tidak bisa berbicara banyak dan saya hanya bisa bicara bahwa tim ini luar biasa,” ungkap Alfredo dalam post match press conference Liga 1 Persipura versus Persita.

Pelatih asal Argentina itu juga menyebutkan, nasib Persipura bisa saja berbeda jika mereka tidak terkena sanksi pemotongan tiga poin. Tapi ia tidak ingin berbicara terlalu jauh, sebab sanksi tersebut telah diputuskan oleh Komdis PSSI.

“Pasti kalau kita punya tiga poin itu, kita tidak degradasi dan aman. Dan itu sudah terjadi, walaupun kita bicara dan saya tidak tahu apakah tiga poin itu bisa kembali. Tapi tim sudah berjuang namun itu belum cukup,” ujar Alfredo.

Baca Juga :  Penetapan Paslon Terpilih Pilkada Yalimo Ditolak

Namun dalam post match press conference, Alfredo tidak bisa berbicara banyak dan lebih meratapi kondisi timnya. Bahkan Alfredo terlihat meneteskan air mata kemudian meninggalkan zoom meeting.

Sementara itu, pemain Persipura, Yustinus Pae mengaku bahwa kemenangan mereka atas Persita tidak cukup untuk menolong mereka. Tipa juga mengatakan bahwa mereka sudah berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi.

“Hasilnya sudah kita sama-sama saksikan, dan kemenangan kita patut syukuri, karena kita keluar sebagai pemenang. Kami memang menang, tapi tim lain juga meraih hasil yang baik dan itulah pertandingan sepak bola,” pungkas Tipa sapaan akrabnya.

Kemudian juru taktik Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro mengaku kecewa dengan penampilan timnya yang tidak mampu menutup kompetisi dengan sebuah kemenangan. Tapi ia tetap melayangkan apresiasi kepada pemainnya yang sudah berjuang.

“Hasil memang mengecewakan bagi kami dan pemain juga merasakan itu. Pemain juga berjuang keras untuk meraih poin dan hasil tidak berpihak kepada kita dan terpenting pemain bekerja keras dan ini pertandingan terakhir. Terimakasih untuk support dan dukungan pendukung Persita dan kita bisa berkompetisi musim depan,” tutup Widodo. (eri/nat)

Musim Depan Liga 1 Tanpa Tim Asal Papua

JAYAPURA-Persipura Jayapura terpaksa mengakhiri kiprahnya pada kompetisi Liga 1 Indonesia. Meski sukses mengalahkan Persita Tangerang 3-0 di laga pamungkas yang digelar di Stadion Kompyang Sujana, Kamis (31/3), namun hasil tersebut tidak cukup bagi tim kebanggaan masyarakat Papua lolos dari zona degradasi.

Pasalnya, di hari yang sama, PSS Sleman sukses mencukur Persija Jakarta dengan skor 2-0. Kemudian Barito Putera menahan imbang 1-1 Persib Bandung.

Dengan hasil ini, Persipura menempati peringkat 16 dengan 36 poin. Persipura sebenarnya memiliki poin yang sama dengan Barito yang ada di peringkat 15, namun Persipura kalah secara head to head. Kemudian PSS Sleman menutup kompetisi pada peringkat 13 dengan 39 poin.

Empat gelar juara tidak menjamin Persipura terus bertahan pada kompetisi kasta tertinggi tanah air. Musim ini Persipura akhirnya menemani Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan bermain pada Liga 2 musim depan.

Dengan terdegradasinya Persipura dari Liga 1, maka untuk pertama kalinya kompetisi kasta tertinggi sepak bola di tanah air, tanpa tim asal Papua.

Musim depan Persipura Jayapura akan berjuang kembali ke Liga 1 bersama wakil Papua pada kompetisi Liga 2 PSBS Biak dan Persewar Waropen.

Baca Juga :  Liga 1 Terancam Dihentikan, Persipura Patuhi PSSI

Musim ini, Persipura hanya mencatatkan 10 kali kemenangan, 9 kali seri dan 15 kali menelan kekalahan. Lini depan Persipura juga sangat melempem dan hanya mencetak 36 gol serta kebobolan 47 kali.

Pelatih kepala Persipura, Angel Alfredo Vera mengaku kemenangan 3-0 mereka atas Persita sangat percuma dan belum mampu mengantarkan mereka keluar dari zona degradasi.

“Hari ini pertandingan sudah selesai dan kita menang. Saya tidak bisa berbicara banyak dan saya hanya bisa bicara bahwa tim ini luar biasa,” ungkap Alfredo dalam post match press conference Liga 1 Persipura versus Persita.

Pelatih asal Argentina itu juga menyebutkan, nasib Persipura bisa saja berbeda jika mereka tidak terkena sanksi pemotongan tiga poin. Tapi ia tidak ingin berbicara terlalu jauh, sebab sanksi tersebut telah diputuskan oleh Komdis PSSI.

“Pasti kalau kita punya tiga poin itu, kita tidak degradasi dan aman. Dan itu sudah terjadi, walaupun kita bicara dan saya tidak tahu apakah tiga poin itu bisa kembali. Tapi tim sudah berjuang namun itu belum cukup,” ujar Alfredo.

Baca Juga :  Datangkan Joice Sorongan, Depak Gerry dan Mario

Namun dalam post match press conference, Alfredo tidak bisa berbicara banyak dan lebih meratapi kondisi timnya. Bahkan Alfredo terlihat meneteskan air mata kemudian meninggalkan zoom meeting.

Sementara itu, pemain Persipura, Yustinus Pae mengaku bahwa kemenangan mereka atas Persita tidak cukup untuk menolong mereka. Tipa juga mengatakan bahwa mereka sudah berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi.

“Hasilnya sudah kita sama-sama saksikan, dan kemenangan kita patut syukuri, karena kita keluar sebagai pemenang. Kami memang menang, tapi tim lain juga meraih hasil yang baik dan itulah pertandingan sepak bola,” pungkas Tipa sapaan akrabnya.

Kemudian juru taktik Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro mengaku kecewa dengan penampilan timnya yang tidak mampu menutup kompetisi dengan sebuah kemenangan. Tapi ia tetap melayangkan apresiasi kepada pemainnya yang sudah berjuang.

“Hasil memang mengecewakan bagi kami dan pemain juga merasakan itu. Pemain juga berjuang keras untuk meraih poin dan hasil tidak berpihak kepada kita dan terpenting pemain bekerja keras dan ini pertandingan terakhir. Terimakasih untuk support dan dukungan pendukung Persita dan kita bisa berkompetisi musim depan,” tutup Widodo. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya