Saturday, May 11, 2024
26.7 C
Jayapura

Hilang Kontak sejak Jumat, Staf MER-C Indonesia di Gaza Akhirnya Memberi Kabar

JAKARTA-Belum lama ini lembaga bantuan internasional menyatakan kehilangan kontak dengan staf mereka yang ada di Gaza.

Sejak Jumat (27/10), berbagai lembaga bantuan internasional menyatakan kehilangan kontak dengan staf mereka yang ada di Gaza, termasuk MER-C Indonesia.

Terputusnya akses kontak dengan orang-orang yang ada di Gaza menyusul pasca blackout atau pemadaman komunikasi karena pengeboman tentara Israel di Gaza.

Melalui akun Instagramnya pada 27 Oktober, MER-C Indonesia menyatakan kehilangan kontak dengan relawan dan staf lokal mereka di Gaza sejak pukul 14.00 WIB.

MER-C sendiri adalah Medical Emergency Rescue Committee, sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.

Selain MER-C IndonesiaWorld Health Organization atau WHO juga menyatakan, bahwa staf mereka juga tidak bisa dihubungi.

Baca Juga :  AS Berikan Bantuan Rp 1,58 Triliun untuk Rakyat Palestina di Jalur Gaza

“Kami telah kehilangan kontak dengan staf kami di Gaza, dengan fasilitas kesehatan, pekerja kesehatan, dan mitra kemanusiaan kami lainnya di lapangan,” tulis Dirjen WHO, Tedor Ghebreyesus pada akun X pada Sabtu (28/10).

Senada dengan hal itu, The Red Crescent, sebuah lembaga kemanusiaan, mengatakan bahwa semua komunikasi telepon rumah, seluler, dan internet terputus, dan mereka kehilangan kontak dengan tim medis.

Kemudian, pada Minggu (29/10), staf MER-C Indonesia yang sebelumnya dinyatakan kehilangan kontak akhirnya memberikan kabar.

Staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan melalui pesan singkat bahwa mereka  termasuk 3 relawan Indonesia dalam keadaan baik.

“Selama hilang kontak lebih dari 40 jam sejak Jumat/27 Oktober pukul 14 Wib, pada hari ini Minggu sekitar pukul 10 WIB, staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan,” tulis MER-C melalui akun Instagramnya pada Minggu (29/10).

Baca Juga :  PBB Sebut 2,2 Juta Warga Palestina di Gaza Terancam Alami Musibah Kelaparan

Melalui pesan via SMS, para relawan di Gaza memberi kabar, bahwa mereka semua beserta rumah sakit dalam keadaan baik, dan masih memiliki persediaan makanan.

Meskipun sudah dapat berkomunikasi via SMS, namun pihak MER-C belum dapat berbicara melalui telepon apalagi Internet, sehingga informasi yang didapat masih sangat terbatas.

Sementara itu, dari sejumlah dokumentasi dari berbagai sumber, tim MER-C di Indonesia mendapatkan foto-foto tentang kondisi kerusakan yang terjadi di dalam bangunan RS Indonesia di Gaza.

Kerusakan itu berupa plafon yang ambruk, pemadaman listrik, dan kerusakan paving blok bagian luar akibat serangan yang terjadi di sekitar RS Indonesia.(*)

Sumber: X.com               |       Jawapos

JAKARTA-Belum lama ini lembaga bantuan internasional menyatakan kehilangan kontak dengan staf mereka yang ada di Gaza.

Sejak Jumat (27/10), berbagai lembaga bantuan internasional menyatakan kehilangan kontak dengan staf mereka yang ada di Gaza, termasuk MER-C Indonesia.

Terputusnya akses kontak dengan orang-orang yang ada di Gaza menyusul pasca blackout atau pemadaman komunikasi karena pengeboman tentara Israel di Gaza.

Melalui akun Instagramnya pada 27 Oktober, MER-C Indonesia menyatakan kehilangan kontak dengan relawan dan staf lokal mereka di Gaza sejak pukul 14.00 WIB.

MER-C sendiri adalah Medical Emergency Rescue Committee, sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.

Selain MER-C IndonesiaWorld Health Organization atau WHO juga menyatakan, bahwa staf mereka juga tidak bisa dihubungi.

Baca Juga :  Di Akhir Masa Jabatan, Harta Presiden Jokowi Meningkat sebesar Rp 13,4 Miliar

“Kami telah kehilangan kontak dengan staf kami di Gaza, dengan fasilitas kesehatan, pekerja kesehatan, dan mitra kemanusiaan kami lainnya di lapangan,” tulis Dirjen WHO, Tedor Ghebreyesus pada akun X pada Sabtu (28/10).

Senada dengan hal itu, The Red Crescent, sebuah lembaga kemanusiaan, mengatakan bahwa semua komunikasi telepon rumah, seluler, dan internet terputus, dan mereka kehilangan kontak dengan tim medis.

Kemudian, pada Minggu (29/10), staf MER-C Indonesia yang sebelumnya dinyatakan kehilangan kontak akhirnya memberikan kabar.

Staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan melalui pesan singkat bahwa mereka  termasuk 3 relawan Indonesia dalam keadaan baik.

“Selama hilang kontak lebih dari 40 jam sejak Jumat/27 Oktober pukul 14 Wib, pada hari ini Minggu sekitar pukul 10 WIB, staf lokal MER-C di Gaza mengabarkan,” tulis MER-C melalui akun Instagramnya pada Minggu (29/10).

Baca Juga :  Patut Dicontoh, Kuliah Tiga Tahun Raih Double Degree di ITB dan Inggris

Melalui pesan via SMS, para relawan di Gaza memberi kabar, bahwa mereka semua beserta rumah sakit dalam keadaan baik, dan masih memiliki persediaan makanan.

Meskipun sudah dapat berkomunikasi via SMS, namun pihak MER-C belum dapat berbicara melalui telepon apalagi Internet, sehingga informasi yang didapat masih sangat terbatas.

Sementara itu, dari sejumlah dokumentasi dari berbagai sumber, tim MER-C di Indonesia mendapatkan foto-foto tentang kondisi kerusakan yang terjadi di dalam bangunan RS Indonesia di Gaza.

Kerusakan itu berupa plafon yang ambruk, pemadaman listrik, dan kerusakan paving blok bagian luar akibat serangan yang terjadi di sekitar RS Indonesia.(*)

Sumber: X.com               |       Jawapos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya