SENTANI– Masalah pendidikan, masalah kemiskinan ekstrim dan stunting di Kabupaten Jayapura harus mendapat perhatian serius OPD teknis untuk mengatasinya, karena sukses dan tidaknya pembangunan dan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah indicator dari 3 hal tersebut.
Contohnya saja saat ini untuk potret pendidikan di Kabupaten Jayapura dibilang masih menurun karena angka putus sekolah dan buta aksara masih cukup tinggi. Termasuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ditempatkan di daerah pinggiran belum optimal dalam mengajar serta sarana prasarana yang belum lengkap juga menjadi PR.
Untuk itu, Sekda Kabupaten Jayapura Hana S.Hikoyabi berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dan Bappeda Kabupaten Jayapura melakukan intervensi secara baik dalam penanganan pelayanan pendidikan saat ini, supaya ada peningkatan pelayanan pendidikan di Kabupaten Jayapura.
Sekda Hana mengungkapkan , dua hari lalu ia telah melakukan pertemuan dan membahas terkait pendidikan, kemiskinan ekstrim dan masalah stunting bersama Bappeda dalam rangka koordinasi.
“Saya lihat ada beberapa indikator yang mengalami penurunan dan kami harap pendidikan bisa serius memacu supaya indikator tidak turun. Lakukan koordinasi dengan Bappeda supaya menggenjot indikator yang turun, lewat intervensi kegiatan program,”jelasnya.
Sekda berharap, masalah pendidikan, kemiskinan ekstrim dan stunting menjadi perhatian serius Pemkab Jayapura melalui OPD teknis. OPD harus mempunyai data lengkap dan adanya permasalahan maupun kendala harus ditangani secara serius, serta dilakukan intervensi bersama supaya ada perubahan, dari yang sebelumnya tidak baik menjadi baik dan dari sebelumnya turun menjadi naik.(dil/ary)