Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Stok Minyak Tanah Cukup untuk 36 Hari ke Depan

JAYAPURA – Memastikan ketersediaan stok BBM jenis minyak tanah,  Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku terus memantau ketersediaan stok.

Seperti yang diungkapkan Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun bahwa  Pertamina terus memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Wilayah Papua-Maluku dalam kondisi aman selama periode bulan Juli 2023.

“Ketahanan stok BBM jenis minyak tanah berada di atas 36 hari, dengan rata-rata ketahanan produk di atas 36 hari tersebut maka posisi ketahanan stok BBM jenis minyak tanah di Wilayah Papua-Maluku dalam kondisi terkendali, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, dalam rilisnya, Rabu (2/8) kemarin.

Baca Juga :  Aprindo dan BI Ajak Masyarakat Gunakan Transaksi Non Tunai

Diakuinya, komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dari segi harga tetap dijaga, pada tingkat yang paling kompetitif.

“Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat membeli sesuai kebutuhan, demi menjamin stok minyak tanah tersedia.  Kami juga telah melakukan pengamanan seluruh rantai pasokan distribusi minyak tanah ke para agen dan sub-agen, ” jelasnya.

Menurutnya, Pertamina telah melakukan pengamanan stok di seluruh rantai distribusi BBM mulai dari kilang hingga TBBM dan nantinya ke para agen distributor.

Peningkatan pengawasan distribusi BBM nasional dengan menggunakan teknologi digital. Seluruh proses distribusi BBM dapat dipantau secara langsung (realtime) melalui Pertamina Integrated Command Center (PICC) dan dashboard digitalisasi.

Baca Juga :  Mama Risma, Mensos Kedua yang ke Kampung Skouw Yambe

“Seluruh stok BBM jenis minyak tanah di setiap wilayah Papua hingga Maluku dapat dimonitor dengan akurat, sehingga Pertamina bisa dengan cepat mengirimkan stok BBM jika terjadi lonjakan permintaan,” ungkapnya.

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku terus berkomitmen untuk memastikan penyaluran BBM dapat tepat sasaran sesuai dengan alokasi dan regulasi yang berlaku.(ana/ary)

JAYAPURA – Memastikan ketersediaan stok BBM jenis minyak tanah,  Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku terus memantau ketersediaan stok.

Seperti yang diungkapkan Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun bahwa  Pertamina terus memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Wilayah Papua-Maluku dalam kondisi aman selama periode bulan Juli 2023.

“Ketahanan stok BBM jenis minyak tanah berada di atas 36 hari, dengan rata-rata ketahanan produk di atas 36 hari tersebut maka posisi ketahanan stok BBM jenis minyak tanah di Wilayah Papua-Maluku dalam kondisi terkendali, ” katanya kepada Cenderawasih Pos, dalam rilisnya, Rabu (2/8) kemarin.

Baca Juga :  Dari 1832 Pekerja yang Dirumahkan,  Baru Sekitar 750 yang Dipanggil  Kembali Kerja

Diakuinya, komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dari segi harga tetap dijaga, pada tingkat yang paling kompetitif.

“Untuk itu kami mengimbau agar masyarakat membeli sesuai kebutuhan, demi menjamin stok minyak tanah tersedia.  Kami juga telah melakukan pengamanan seluruh rantai pasokan distribusi minyak tanah ke para agen dan sub-agen, ” jelasnya.

Menurutnya, Pertamina telah melakukan pengamanan stok di seluruh rantai distribusi BBM mulai dari kilang hingga TBBM dan nantinya ke para agen distributor.

Peningkatan pengawasan distribusi BBM nasional dengan menggunakan teknologi digital. Seluruh proses distribusi BBM dapat dipantau secara langsung (realtime) melalui Pertamina Integrated Command Center (PICC) dan dashboard digitalisasi.

Baca Juga :  Beli Mobil Suzuki Ertiga dan XL7 Dapat Potongan Rp 11 Juta

“Seluruh stok BBM jenis minyak tanah di setiap wilayah Papua hingga Maluku dapat dimonitor dengan akurat, sehingga Pertamina bisa dengan cepat mengirimkan stok BBM jika terjadi lonjakan permintaan,” ungkapnya.

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku terus berkomitmen untuk memastikan penyaluran BBM dapat tepat sasaran sesuai dengan alokasi dan regulasi yang berlaku.(ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya