Friday, May 10, 2024
23.7 C
Jayapura

Kadisdik Prihatin, Generasi Muda Terlibat Narkoba

Semua Pihak Harus Terlibat Dalam Memerangi Narkoba

SENTANI- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqbert Kopeuw mengaku prihatin dengan adanya siswa di salah satu SMP dan salah satu SMA di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura yang pernah ditangkap Badan Narkotika Nasional Kabupaten Jayapura karena terjerumus dalam dunia narkoba terutama ganja.

“Sebagai tenaga pendidik tentu kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Karena anak-anak sekolah ini adalah generasi masa depan bangsa, generasi masa depan Papua. Karena itu semestinya hal-hal atau praktik-praktek negatif semacam ini jangan sampai mereka terlibat,” kata Eqbert Kopeuw, Rabu (12/4).

Terkait dengan kondisi ini, maka pihak yang disorot jangan hanya pihak sekolah maupun dinas pendidikan karena narkoba merupakan musuh bersama. ”Tugas menangani persoalan peredaran narkotika terutama ganja di kalangan siswa-siswi ini bukan saja menjadi tugas guru-guru di sekolah maupun Dinas Pendidikan.

Baca Juga :  Oknum Pendamping PKH, Diduga Gelapkan Dana KPM

Karena sudah dipastikan anak-anak berada di lingkungan sekolah itu dibatasi oleh waktu yaitu 7 sampai 8 jam, selebihnya mereka berada di luar lingkungan sekolah baik di lingkungan masyarakat, keluarga dan sebagainya.

“Tugas Dinas Pendidikan itu bagaimana membina mendidik dan mengajar. Oleh karena itu kami juga meminta supaya badan atau dinas yang lain juga mengambil tanggung jawab untuk bisa melakukan upaya-upaya pencegahan. Kami punya tugas di sekolah itu hanya 7 sampai 8 jam, selebihnya anak-anak itu berada di luar di lingkungan masyarakat dan juga di rumah,”kata Eqbert Kopeuw, Rabu (12/4).

Karena itu untuk menangani masalah peredaran atau penyalahgunaan ganja di kalangan siswa-siswi atau generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama lintas sektoral mulai dari BNN itu sendiri dan juga institusi-institusi pemerintah, termasuk juga organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Pemerintah Belum Pastikan Waktu Berangkat Calon Jemaah Haji

“Masyarakat, keluarga, orangtua, OPD, semua pihak harus terlibat memerangi masalah Narkoba ini. Kalau semua persoalan dikasih ke Dinas Pendidikan, saya pikir itu juga menjadi satu pernyataan yang salah. Kami juga sudah melakukan hal itu selama ini, semua kegiatan sekolah-sekolah selama ini mulai dari MOS, Ospek dan lain-lain kita selalu panggil BNN untuk memberikan pencerahan kepada pihak sekolah dan siswa,”tandasnya.(roy/ary)

Semua Pihak Harus Terlibat Dalam Memerangi Narkoba

SENTANI- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqbert Kopeuw mengaku prihatin dengan adanya siswa di salah satu SMP dan salah satu SMA di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura yang pernah ditangkap Badan Narkotika Nasional Kabupaten Jayapura karena terjerumus dalam dunia narkoba terutama ganja.

“Sebagai tenaga pendidik tentu kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Karena anak-anak sekolah ini adalah generasi masa depan bangsa, generasi masa depan Papua. Karena itu semestinya hal-hal atau praktik-praktek negatif semacam ini jangan sampai mereka terlibat,” kata Eqbert Kopeuw, Rabu (12/4).

Terkait dengan kondisi ini, maka pihak yang disorot jangan hanya pihak sekolah maupun dinas pendidikan karena narkoba merupakan musuh bersama. ”Tugas menangani persoalan peredaran narkotika terutama ganja di kalangan siswa-siswi ini bukan saja menjadi tugas guru-guru di sekolah maupun Dinas Pendidikan.

Baca Juga :  Realisasi Program Fisik Mendekati 90 Persen

Karena sudah dipastikan anak-anak berada di lingkungan sekolah itu dibatasi oleh waktu yaitu 7 sampai 8 jam, selebihnya mereka berada di luar lingkungan sekolah baik di lingkungan masyarakat, keluarga dan sebagainya.

“Tugas Dinas Pendidikan itu bagaimana membina mendidik dan mengajar. Oleh karena itu kami juga meminta supaya badan atau dinas yang lain juga mengambil tanggung jawab untuk bisa melakukan upaya-upaya pencegahan. Kami punya tugas di sekolah itu hanya 7 sampai 8 jam, selebihnya anak-anak itu berada di luar di lingkungan masyarakat dan juga di rumah,”kata Eqbert Kopeuw, Rabu (12/4).

Karena itu untuk menangani masalah peredaran atau penyalahgunaan ganja di kalangan siswa-siswi atau generasi muda Papua di Kabupaten Jayapura ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama lintas sektoral mulai dari BNN itu sendiri dan juga institusi-institusi pemerintah, termasuk juga organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Jayapura.

Baca Juga :  Korban Penganiayaan Dapat Trauma Healing

“Masyarakat, keluarga, orangtua, OPD, semua pihak harus terlibat memerangi masalah Narkoba ini. Kalau semua persoalan dikasih ke Dinas Pendidikan, saya pikir itu juga menjadi satu pernyataan yang salah. Kami juga sudah melakukan hal itu selama ini, semua kegiatan sekolah-sekolah selama ini mulai dari MOS, Ospek dan lain-lain kita selalu panggil BNN untuk memberikan pencerahan kepada pihak sekolah dan siswa,”tandasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya