Thursday, December 12, 2024
29.7 C
Jayapura

Kebijakan LE yang Dinilai untuk Menyelamatkan orang Papua

JAYAPURA – Dimassa kepemimpinannya, Gubernur Papua Lukas Enembe banyak menggulirkan sejumlah kebijakan di sektor kesehatan selama dua periode kepemimpinannya di Bumi Cenderawasih.

Kebijakan seorang Lukas Enembe didasari tujuannya untuk menyelamatkan orang Papua, meski awalnya sempat tak disetujui banyak pihak namun kebijakan tersebut dianggap berhasil.

Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr Robby Kayame menyebut, salah satu kebijakan Lukas Enembe yang menuai kontroversi yakni melakukan lockdown di bumi Cenderawasih kala itu saat pandemi Covid-19 mulai masuk pada 2020 silam.

“Virus ini sudah menyebar di mana-mana, lalu Gubernur Enembe saat itu mengeluarkan kebijakan agar Papua lockdown, jadi akses kapal dan pesawat ditutup,” tutur dr Robby Kayame kepada wartawan.

Menurut Robby, kebijakan Papua menerapkan lockdown ini karena penyebaran virus Covid-19 yang mengikuti pergerakan manusia. Sebagaimana manusia bergerak maka Covid-19 juga ikut bergerak.

Baca Juga :  Statistik Menunjukkan Kiper Brasil U-17 Bisa 'Ngopi' di Bawah Mistar Gawang

“Manusia tidak bergerak maka Covid juga tidak bergerak. Sehingga kita lihat kematian pun terkendali kemudian tidak terjadi overload rumah sakit. Kasus Covid di Papua terkendali saat itu dan ini luar bisa,” tegasnya.

Lanjutnya, jika saat itu akses transportasi udara dan laut tetap berjalan maka bisa dipastikan Papua akan kesulitan menangani Covid-19, karena keterbatasan rumah sakit, tenaga tidak terampi, obat-obatan dan APD juga terbatas.

Karena itu menurut dr Robby Kayame, langkah dari Gubernur saat me-lockdown Papua perlu diapresiasi. Meskipun banyak orang yang tidak setuju, tapi itu langkah yang betul diambil oleh Gubernur.

Kebijakan lainnya kata dr Robby, saat perhelatan PON XX dan Peparnas XVI di Papua pada 2021 silam. Strategi Gubernur Enembe kala itu terbukti berhasil sehingga dua iven ini terlaksana dengan sukses dan aman dari Covid-19.

Baca Juga :  Wajib Siap Siaga Bencana di Tiap Daerah

“Orang bilang PON XX nanti sama dengan Jepang yaitu setelah PON XX, Covid-19 di mana-mana. Tetapi PON XX terlaksana dengan baik dan begitu selesai, kasus Covid-19 tidak terlalu berarti, kematian juga tidak naik,” tuturnya.

Ia menilai, kebijakan-kebijakan Gubernur Enembe ini perlu mendapat apresiasi karena sangat menentukan kehidupan banyak orang di Papua.

“Biar pun sumber daya manusia ada, tenaga ada, tapi dukungan kebijakan yang kuat itu sangat menentukan,”Pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Dimassa kepemimpinannya, Gubernur Papua Lukas Enembe banyak menggulirkan sejumlah kebijakan di sektor kesehatan selama dua periode kepemimpinannya di Bumi Cenderawasih.

Kebijakan seorang Lukas Enembe didasari tujuannya untuk menyelamatkan orang Papua, meski awalnya sempat tak disetujui banyak pihak namun kebijakan tersebut dianggap berhasil.

Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr Robby Kayame menyebut, salah satu kebijakan Lukas Enembe yang menuai kontroversi yakni melakukan lockdown di bumi Cenderawasih kala itu saat pandemi Covid-19 mulai masuk pada 2020 silam.

“Virus ini sudah menyebar di mana-mana, lalu Gubernur Enembe saat itu mengeluarkan kebijakan agar Papua lockdown, jadi akses kapal dan pesawat ditutup,” tutur dr Robby Kayame kepada wartawan.

Menurut Robby, kebijakan Papua menerapkan lockdown ini karena penyebaran virus Covid-19 yang mengikuti pergerakan manusia. Sebagaimana manusia bergerak maka Covid-19 juga ikut bergerak.

Baca Juga :  Pemprov Gelar Pasar Murah di Taman Imbi

“Manusia tidak bergerak maka Covid juga tidak bergerak. Sehingga kita lihat kematian pun terkendali kemudian tidak terjadi overload rumah sakit. Kasus Covid di Papua terkendali saat itu dan ini luar bisa,” tegasnya.

Lanjutnya, jika saat itu akses transportasi udara dan laut tetap berjalan maka bisa dipastikan Papua akan kesulitan menangani Covid-19, karena keterbatasan rumah sakit, tenaga tidak terampi, obat-obatan dan APD juga terbatas.

Karena itu menurut dr Robby Kayame, langkah dari Gubernur saat me-lockdown Papua perlu diapresiasi. Meskipun banyak orang yang tidak setuju, tapi itu langkah yang betul diambil oleh Gubernur.

Kebijakan lainnya kata dr Robby, saat perhelatan PON XX dan Peparnas XVI di Papua pada 2021 silam. Strategi Gubernur Enembe kala itu terbukti berhasil sehingga dua iven ini terlaksana dengan sukses dan aman dari Covid-19.

Baca Juga :  DOB Berpotensi Pelanggaran HAM Lebih Subur di Papua

“Orang bilang PON XX nanti sama dengan Jepang yaitu setelah PON XX, Covid-19 di mana-mana. Tetapi PON XX terlaksana dengan baik dan begitu selesai, kasus Covid-19 tidak terlalu berarti, kematian juga tidak naik,” tuturnya.

Ia menilai, kebijakan-kebijakan Gubernur Enembe ini perlu mendapat apresiasi karena sangat menentukan kehidupan banyak orang di Papua.

“Biar pun sumber daya manusia ada, tenaga ada, tapi dukungan kebijakan yang kuat itu sangat menentukan,”Pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya