Saturday, March 15, 2025
29.7 C
Jayapura

Angka Konsumsi Ikan Mencapai 64,3 Kilogram Perkapita Pertahun

JAYAPURA – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal menyebut, angka konsumsi ikan di Papua mencapai 64,3 kilogram perkapita pertahun. Namun, sebaran konsumsi ikan belum merata di seluruh wilayah Papua.

Menurutnya, sebaran konsumsi ikan di Papua masih didominasi oleh wilayah pesisir, sedangkan di wilayah pegunungan masih jauh dari harapan. Sehingga itu, perlu ada upaya untuk menjangkau daerah-daerah ini dan membuat program yang bisa dilaksanakan dengan mudah.

“Ada sejumlah kendala yang menyebabkan rendahnya angka konsumsi ikan di wilayah pegunungan. Salah satunya yakni ketergantungan usaha budidaya ikan air tawar akan pakan komersil,”Ucap Iman kepada wartawan, Kamis (17/11).

Disampaikan Iman, dalam usaha budidaya ikan, 60 persen biaya produksinya kepada pakan. Ketergantungan usaha budidaya kepada pakan itulah yang menyebabkan proses pengembangan produksi ikan air tawar menjadi terhambat.

Baca Juga :  Penerimaan 2.000 Polisi Noken OAP 30%

Iman juga menyatakan ketersediaan pakan yang diambil secara komersil itu pun jumlahnya terbatas, belum lagi biaya angkutan ke wilayah pegunungan yang tinggi. Oleh sebab itu, perlu ada kemandirian dalam pembuatan pakan.

“Tapi ada lagi kendala dalam kemandirian ini, karena hampir semua ikan yang dikembangkan di pegunungan adalah jenis karnivora dari ikan omnivora sehingga kebutuhan protein dalam bahan baku pakannya harus disediakan,” terangnya.

Dengan retentan kendala ini, Iman menilai bahwa jenis budidaya ikan yang perlu diubah yaitu mengembangkan ikan yang tidak mengandalkan pakan komersil seperti ikan koan. Sebagaimana jenis ikan koan yang bisa dikembangkan, sehingga ketergantunggan pada pakan komersil dapat dikurangi karena ikan itu memakan dedaunan.

Baca Juga :  Awasi Pemungutan Suara, Bawaslu Kerahkan 3.019 PTPS 

“Kita imbau agar bisa menganti jenis budidaya ikan agar tidak memanfaatkan pakan komersil, tapi dengan memberikan makan dedanuan,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, Iman Djuniawal menyebut, angka konsumsi ikan di Papua mencapai 64,3 kilogram perkapita pertahun. Namun, sebaran konsumsi ikan belum merata di seluruh wilayah Papua.

Menurutnya, sebaran konsumsi ikan di Papua masih didominasi oleh wilayah pesisir, sedangkan di wilayah pegunungan masih jauh dari harapan. Sehingga itu, perlu ada upaya untuk menjangkau daerah-daerah ini dan membuat program yang bisa dilaksanakan dengan mudah.

“Ada sejumlah kendala yang menyebabkan rendahnya angka konsumsi ikan di wilayah pegunungan. Salah satunya yakni ketergantungan usaha budidaya ikan air tawar akan pakan komersil,”Ucap Iman kepada wartawan, Kamis (17/11).

Disampaikan Iman, dalam usaha budidaya ikan, 60 persen biaya produksinya kepada pakan. Ketergantungan usaha budidaya kepada pakan itulah yang menyebabkan proses pengembangan produksi ikan air tawar menjadi terhambat.

Baca Juga :  Ketua KPU Papsel Minta KPU 4 Kabupaten Segera Pengadaan Logistik

Iman juga menyatakan ketersediaan pakan yang diambil secara komersil itu pun jumlahnya terbatas, belum lagi biaya angkutan ke wilayah pegunungan yang tinggi. Oleh sebab itu, perlu ada kemandirian dalam pembuatan pakan.

“Tapi ada lagi kendala dalam kemandirian ini, karena hampir semua ikan yang dikembangkan di pegunungan adalah jenis karnivora dari ikan omnivora sehingga kebutuhan protein dalam bahan baku pakannya harus disediakan,” terangnya.

Dengan retentan kendala ini, Iman menilai bahwa jenis budidaya ikan yang perlu diubah yaitu mengembangkan ikan yang tidak mengandalkan pakan komersil seperti ikan koan. Sebagaimana jenis ikan koan yang bisa dikembangkan, sehingga ketergantunggan pada pakan komersil dapat dikurangi karena ikan itu memakan dedaunan.

Baca Juga :  BNI Cabang Jayapura dan Kejari Jayapura Lakukan PKS

“Kita imbau agar bisa menganti jenis budidaya ikan agar tidak memanfaatkan pakan komersil, tapi dengan memberikan makan dedanuan,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya