JAYAPURA – Berdasarkan edaran pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, yakni melarang masuknya daging sapi, kerbau Inpor ke Papua terkait dengan pencegahan penyakit PKM.
Maka Kepala Bidang Koordinator Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura mengirim kembali ke Jakarta 15 ton daging sapi yang sebelumnya sempat disita pada Jumat (9/9) lalu
, menjelaskan bahwa pihaknya pada Jumat (9/9)lalu telah menyita 15 ton daging sapi impor yang didatangkan ke Jayapura.
“Ini bukan kali pertama yang kami lakukan sejak danya edaran pemerintah tersebut, penjagaan dilakukan di Pelabuhan Laut, Udara dan juga PLBN Skow, untuk mencegah masuknya daging impor ke Papua karena Papua masih merupakan zona hijau di Indonesia,”Ungkap Kepala Bidang Koordinator Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura drh. Haris Prayitno kepada Cenderawasih Pos, Selasa (13/9) kemarin.
Diakuinya, jika suatu wilayah kebutuhan dagingnya kurang karena terinfeksi PMK maka dengan sendirinya akan berpengaruh harga dan permintaan yang meningkat.
“ini akan berdampak pada ekonomi, untuk itu sangat penting bagi kita untuk melakukan pengawasan, kami juga mengimbau kepada semua instansi-instansi terkait agar dapat melakukan sidag langsung ke setiap distributor yang ada di Jayapura untuk memastikan kondisi dan kebutuhan daging di Jayapura,”Terangnya.
Diakuinya, guna mencegah penularan penyakit PMK yang menyerang hewan berkuku belah seperti Sapi, Babi, Kerbau yang merupakan kebutuhan pangan di Jayapura maka pengawasan ketat harus dilakukan. (ana/gin])