Kopi Papua Bisa Bersaing di Kanca Global
JAYAPURA-Di tengah gencarnya pemerintah mensosialisasikan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan justru mengingatkan Pemerintah Provinsi Papua untuk perhatikan pendidikan.
“Gubernur dan para bupati tolong perhatikan pendidikan di seluruh kabupaten/kota di Papua, sebab pendidikan sangat penting untuk masa depan Papua yang lebih baik,” tegas Luhut dalam sambutannya via Zoom pada kegiatan campaign manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) di GOR Cenderawasih, Rabu (24/8).
Sementara itu, dalam acara harvesting BBI Binar Digital Papua yang dilaksanakan secara hybrid di GOR Cenderawasih, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Usman Kansong menyatakan potensi Papua sangat besar dari sisi sumber daya alam yang bisa diolah menjadi produk UMKM salah satunya kopi, olahan sagu dan lainnya.
“Produk UMKM Papua sangat besar potensinya, karena ini harus kita kembangkan pertama dari sisi produk dan kualitasnya. Dan ini perlu pendampingan,” kata Usman kepada wartawan.
Lanjut Usman, sekarang eranya digital, sehingga bagaimana UMKM Papua bisa masuk ke pasar digital dan itu bukan hal yang sulit bagi Papua. Sebab, Kementrian Komunikasi dan Informatika sudah menebar BTS di seluruh Indonesia dimana 65 persen diantaranya berada di timur Indonesia.
“Dengan BTS yang sudah ada, UMKM di Papua bisa memasarkan secara digital produknya secara nasional,” ucapnya.
Usman juga menyampaikan kopi Papua yang bisa bersaian dengan produk luar negeri. Baginya, kopi Wamena luar biasa dimana ia terkenal bahkan salah satu cafe di Jakarta resellernya adalah kopi wamena.
“Menurut saya kopi Papua bisa bersaing di kanca global, tinggal bagaimana memasarkannya dan teknologi digital akan membantu memasarkan itu,” kata Usman
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Sekretariat Daerah Papua, Derek Hegemur mengatakan, UMKM/IKM sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan pada sektor produksi produk dalam negeri perlu mendapat perhatian khusus, terlebih dengan masifnya penggunakan teknologi digital sebagai instrumen pasa /transaksi bagi UMKM memasuki pasar global.
“Kekhasan produk lokal Papua diharapkan dapat dipasarkan secara off-line dan on-line tidak hanya ke seluruh penjuru negeri namun juga go international,” ungkap Derek.
Derek juga menyampaikan Provinsi Papua juga mendorong percepatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) pada belanja APBD-nya di tahun 2022 ini, dengan menyediakan e-katolog lokal elektronik yang sampai saat ini sudah ada 133 produk dengan rincian 103 dikelola oleh Provinsi Papua dan 30 lainnya dikelola oleh kabupaten/kota.
“Hal ini merupakan komitmen pemerintah daerah mendukung instruksi Presiden untuk memaksimakan belanja APBD pada produk dalam negeri,” kata Derek.
Dalam acara harvesting BBI Binar Digital Papua yang dilaksanakan secara hybrid di GOR Cenderawasih, Derek mengaku menyeruput beberapa kopi asal Papua.
“Sangat enak kopi kopi yang saya seruput, karena itu saudah tepat kalau kita menggunakan digital untuk memasarkannya. Bukan saja di Papua tapi sekaligus keluar, supaya memperkenalkan produk produk bumi cenderawasih yang bersumber dari bahan bahan lokal papua salah satu diantaranya juga adalah sagu,” pungkasnya. (fia/nat)