JAYAPURA –Dinas Pendidikan Provinsi Papua ingatkan setiap sekolah di Papua untuk tidak melakukan perundungan. Plt Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Protasius Lobya menyampaikan, seiring dengan perkembangan yang ada kita harus meninggalkan hal hal yang bersifat kekerasan, menyinggung, menyentuh hal hal yang sensitif.
“Mestinya kita sudah meninggalkan hal-hal yang bersifat kekerasan di lingkungan sekolah,” tegas Lobya saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (25/7).
Ia juga memastikan tak terjadi perundungan pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebagaimana dirinya belum lama ini membuka kegiatan tersebut di salah satu sekolah di Jayapura.
“Rata rata sekolah saat ini tidak lagi menggunakan cara-cara lama dalam penerimaan siswa baru terlebih saat MPLS. Untuk MPLS sekarang lebih ke membangun karakter peserta didik, pengenalan terhadap kampus, bagaimana visi misi sekolah kedepan serta mengenal senior dan guru” terangnya.
Dikatakan, pengendalian di setiap sekolah ada pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi. Karena itu, penerimaan peserta siswa baru dengan sistemnya juknis, pendekatannya dikendalikan oleh sekolah secara keseluruhan. “Kita juga melakukan kerjasama dengan pihak Ombudsman yang selalu melakukan monitoring,” jelasnya.
“Kita berharap di sekolah lain di seluruh Papua berjalan baik, untuk apa dengan cara-cara kekerasan yang seperti itu tidak bagus. Jangan lagi ada perundungan, itu kan adik-adik kita, membangun karakter anak itu tidak harus dengan cara perundungan atau kekerasan,” tegasnya. (fia/tri)