Sunday, April 27, 2025
27.7 C
Jayapura

Meski Sepe Pembeli, Pedagang Tetap Bertahan

JAYAPURA-Harga bawang merah  Surabaya saat ini naik signifikan sebelumnya hanya Rp 50 ribu/kg, tapi sekarang naik menjadi Rp 80 ribu/kg. Agustina Ramma penjual berbagai bumbu dapur di Pasar baru Youtefa Abepura mengatakan penjualannya saat ini sangat sepi.

Bahkan dia katakan dengan kondisi harga barang saat ini sangat mahal sangat tidak sesuai dengan omzet penjualan. “Barang semua mahal tapi penjualan sepi. Mau bagaimana lagi kondisinya seperti ini,”Ujar Agustina.

Agustina mengaku sepinya penjualan saat ini memang sudah hal biasa, karena pembeli tengah fokus mendaftrakan anak anaknya masuk sekolah.  “Memang sudah biasa setiap bulan Juni sampai Juli nantinya penjualan sepi, tapi bertahan saja intinya,”Ucapnya Agsutina.

Baca Juga :  BI Berikan Bantuan Bagi Kelompok Tani di Keerom

Dia juga mengungkapkan harga cabe rawit sebelumnya Rp 120 ribu/kg turun menjadi Rp 100 ribu/ kg.

“Kalau yang lainnya masih harga normal. Karena memang permintaanya tidak terlalu tinggi”, ujar Agutina.

Hal senada juga di keluhkan oleh Norma penjual bubu dapur di Pasar Youtefa Abepura. Dikatakannya harga bawang merah Surabaya naik cukup signifikan Rp 80 ribu/kg sebelumnya hanya Rp 50 ribu/kg, Sedangkan bawang merah lokal (Arso) naik dari Rp 40 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg.

“Yang lainnya masih standard seperti tomat masih Rp 20 ribu/kg sementara sayur masih rata rata Rp 7 ribu/ikat,”katanya.

Rahma mangku omzet penjualannya saat ini sangat jauh dari biasanya yang mana biasanya bisa capai Rp 4 juta tapi sejak bulan Mei lalu omzetnya hanya mampu Rp 2 juta/ hari.

Baca Juga :  PLN Nyalakan Listrik 21.369 Keluarga di Maluku dan Malut

“Sudah hal biasa memang tapi tahun ini lebih seph, faktor utamanya juga karena pasar sekarang ini sudah di bagi menjadi 2 (dua) tempat. (CR-267/gin)

JAYAPURA-Harga bawang merah  Surabaya saat ini naik signifikan sebelumnya hanya Rp 50 ribu/kg, tapi sekarang naik menjadi Rp 80 ribu/kg. Agustina Ramma penjual berbagai bumbu dapur di Pasar baru Youtefa Abepura mengatakan penjualannya saat ini sangat sepi.

Bahkan dia katakan dengan kondisi harga barang saat ini sangat mahal sangat tidak sesuai dengan omzet penjualan. “Barang semua mahal tapi penjualan sepi. Mau bagaimana lagi kondisinya seperti ini,”Ujar Agustina.

Agustina mengaku sepinya penjualan saat ini memang sudah hal biasa, karena pembeli tengah fokus mendaftrakan anak anaknya masuk sekolah.  “Memang sudah biasa setiap bulan Juni sampai Juli nantinya penjualan sepi, tapi bertahan saja intinya,”Ucapnya Agsutina.

Baca Juga :  Diperlukan Sinergi untuk Sejahterakan Petani di Papua

Dia juga mengungkapkan harga cabe rawit sebelumnya Rp 120 ribu/kg turun menjadi Rp 100 ribu/ kg.

“Kalau yang lainnya masih harga normal. Karena memang permintaanya tidak terlalu tinggi”, ujar Agutina.

Hal senada juga di keluhkan oleh Norma penjual bubu dapur di Pasar Youtefa Abepura. Dikatakannya harga bawang merah Surabaya naik cukup signifikan Rp 80 ribu/kg sebelumnya hanya Rp 50 ribu/kg, Sedangkan bawang merah lokal (Arso) naik dari Rp 40 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu/kg.

“Yang lainnya masih standard seperti tomat masih Rp 20 ribu/kg sementara sayur masih rata rata Rp 7 ribu/ikat,”katanya.

Rahma mangku omzet penjualannya saat ini sangat jauh dari biasanya yang mana biasanya bisa capai Rp 4 juta tapi sejak bulan Mei lalu omzetnya hanya mampu Rp 2 juta/ hari.

Baca Juga :  Pemda Harus Dukung Pemilihan Pengurus Kadin

“Sudah hal biasa memang tapi tahun ini lebih seph, faktor utamanya juga karena pasar sekarang ini sudah di bagi menjadi 2 (dua) tempat. (CR-267/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya