Friday, May 3, 2024
31.7 C
Jayapura

Gawat, Stok Obat Malaria Habis!

Kadis Kesehatan Imbau Masyarakat Lakukan Pencegahan Umum

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Dr. Ni Nyoman Sri Antari mengungkapkan peningkatan jumlah kasus penyakit malaria di Kota Jayapura terbilang cukup signifikan. Hal ini  membuat kewalahan karena persediaan stok obat malaria justru menipis hampir tak tersedia.

  “Meningkat (malaria) iya, karena ini kan musim hujan, jadi nyamuk banyak, jadi tetap waspada karena obat kita juga tak tersedia, belum di dropping dari pusat,” ujarnya.

   Ia melanjutkan, dari data yang ada, kenaikan kasus pada triwulan pertama sudah mencapai setengah dari jumlah kasus di tahun lalu. “Di Puskesmas kita kemarin triwulan satu saja dibandingkan tahun lalu kita sudah setengah jumlah kasus tahun lalu. Jadi memang cukup tinggi   kasusnya, jadi usahakan disampaikan kepada masyarakat minta tolong dibantu sosialisasikan melalui berita kepada masyarakat supaya waspada,” ujarnya

Baca Juga :  Siapkan Raperda Untuk Kelola Venue Olahraga

   Dengan kondisi stok obat malaria yang sudah tidak ada ini, pihaknya meminta masyarakat Kota Jayapura melakukan pencegahan secara umum guna mencegah agar jangan sampai terjangkit malaria. “Jadi lakukan pencegahan secara umum ya, seperti menguras bak mandi, genangan air, dan menyemprot rumah. Jadi kalau kita di kota berkala saja, di rumah disemprot agar nyamuk jangan banyak,” ujarnya.

   Menurut Sri Antari saat ini yang utama adalah mencegah jangan sampai terjangkit malaria, karena stok obat di pelayanan Kesehatan umum tidak tersedia, kecuali sedikit sekali dan hanya diperuntukkan bagi yang sakitnya parah. “Obatnya Indonesia mendatangkan dari China kalau gak salah, karena lockdown obatnya belum ada belum tersedia sampai sekarang. Kalaupun ada di apotek-apotek itu mungkin mereka punya stok awal. Ada di apotek-apotek memang mereka beranikan diri menjual. Kalau kita memang dulu dijanjikan dropping, menyatakan di bulan Juli sudah ada. Saya malah katakan beli saja tapi sudah tidak tersedia,” ujarnya.

Baca Juga :  Mahasiswa Tugasnya Kuliah, Jangan Buat Gerakan Tambahan!

   Sebagai upaya pihaknya juga akan mendatangi sejumlah apotek yang masih menyediakan stok obat malaria untuk membantu penanganan pasien. “Masih ada satu-satu di apotek swasta karena mereka punya stok lamanya, nanti saya coba cari di apotek mana saja yang menyediakan supaya kita bisa lebih mudah mendapatkannya,” tandasnya. (Rhy/tri)

Kadis Kesehatan Imbau Masyarakat Lakukan Pencegahan Umum

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Dr. Ni Nyoman Sri Antari mengungkapkan peningkatan jumlah kasus penyakit malaria di Kota Jayapura terbilang cukup signifikan. Hal ini  membuat kewalahan karena persediaan stok obat malaria justru menipis hampir tak tersedia.

  “Meningkat (malaria) iya, karena ini kan musim hujan, jadi nyamuk banyak, jadi tetap waspada karena obat kita juga tak tersedia, belum di dropping dari pusat,” ujarnya.

   Ia melanjutkan, dari data yang ada, kenaikan kasus pada triwulan pertama sudah mencapai setengah dari jumlah kasus di tahun lalu. “Di Puskesmas kita kemarin triwulan satu saja dibandingkan tahun lalu kita sudah setengah jumlah kasus tahun lalu. Jadi memang cukup tinggi   kasusnya, jadi usahakan disampaikan kepada masyarakat minta tolong dibantu sosialisasikan melalui berita kepada masyarakat supaya waspada,” ujarnya

Baca Juga :  Peringati HBP Ke-60, Lapas Abepura Ziarah dan Donor Darah 

   Dengan kondisi stok obat malaria yang sudah tidak ada ini, pihaknya meminta masyarakat Kota Jayapura melakukan pencegahan secara umum guna mencegah agar jangan sampai terjangkit malaria. “Jadi lakukan pencegahan secara umum ya, seperti menguras bak mandi, genangan air, dan menyemprot rumah. Jadi kalau kita di kota berkala saja, di rumah disemprot agar nyamuk jangan banyak,” ujarnya.

   Menurut Sri Antari saat ini yang utama adalah mencegah jangan sampai terjangkit malaria, karena stok obat di pelayanan Kesehatan umum tidak tersedia, kecuali sedikit sekali dan hanya diperuntukkan bagi yang sakitnya parah. “Obatnya Indonesia mendatangkan dari China kalau gak salah, karena lockdown obatnya belum ada belum tersedia sampai sekarang. Kalaupun ada di apotek-apotek itu mungkin mereka punya stok awal. Ada di apotek-apotek memang mereka beranikan diri menjual. Kalau kita memang dulu dijanjikan dropping, menyatakan di bulan Juli sudah ada. Saya malah katakan beli saja tapi sudah tidak tersedia,” ujarnya.

Baca Juga :  Jadikan Momentum Memuliakan Nama Tuhan

   Sebagai upaya pihaknya juga akan mendatangi sejumlah apotek yang masih menyediakan stok obat malaria untuk membantu penanganan pasien. “Masih ada satu-satu di apotek swasta karena mereka punya stok lamanya, nanti saya coba cari di apotek mana saja yang menyediakan supaya kita bisa lebih mudah mendapatkannya,” tandasnya. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya