Monday, December 23, 2024
30.7 C
Jayapura

Dua Anggota DPRP Dicemarkan Lewat Flyer

JAYAPURA-Dua hari terakhir di beberapa grup menyebar flyer yang isinya menyinggung soal  dua anggota DPR Papua, Yunus Wonda dan Yonas Nusi. Dari flyer yang disebar ini tertulis narasi bahwa jiwa merah putih Yonas Nusi, mulutnya dicat merah putih namun otak tidak jauh beda dengan Yunus Wonda yang hanya condong mendukung separatis ketimbang masyarakat Papua.

    Di dalam gambar tersebut foto Yonas terlihat mendominasi dengan bingkai merah putih dan di bagian kepalanya duduk Yunus Wonda sambil memegang Bintang Kejora.

Terkait ini, Yonas akhirnya memberi klarifikasi bahwa dirinya tak mau terlalu ambil pusing dengan stiker atau flyer tersebut.  Menurutnya masih banyak hal yang lebih penting yang perlu dilakukan terutama berkaitan dengan generasi muda. Yonas menganggap flyer tersebut provokatif namun ia tak kaget jika ada yang ekstra kreatif memasang wajahnya seperti itu.    

Baca Juga :  Soal Inflasi Awal Tahun, Mendagri Warning Kepala Daerah

   “Kalau saya, sejak saya dulu menyatakan pilihan untuk berbicara soal kedaulatan negara, barang – barang ini (flyer) sudah ada. Saya diserang sana sini tapi saya tidak kaget, sebab ini bukan barang baru. Berbicara soal kedaulatan negara ini pilihan saya dan itu kewajiban saya untuk menyuarakan,” kata Yonas di Pantai Hamadi, Jumat (20/5).

   Lalu ia pun memiliki organisasi yang dipimpin, dimana memiliki komitmen bagaimana membangun komunikasi dengan pemerintah dan lembaga lain seraya membawa aspirasi. Selain itu organisasi yang dipimpinnya juga membawa semangat generasi muda bahwa kita hadir wajib memberikan edukasi untuk mereka tahu bahwa NKRI adalah rumah besar bersama.

   “Flyer ini ini hanya memancing dan mencoba membunuh karakter. Tapi itulah dinamika dimana ketika kita berbicara benar belum tentu semua orang akan mendengar dan mendukung. Bisa saja justru sebaliknya, memunculkan orang yang tak setuju kemudian membuat kebencian dengan berbagai cara. Saya sih ketawa dan tersenyum saja dengan cara – cara ini sebab menurut saya ini bukan hal baru dan tidak penting,” tambahnya.

Baca Juga :  Bulog Pastikan Stok Beras Medium dan Premium Aman

   Iapun menegaskan bahwa cara – cara ini tidak akan menyurutkan semangat juangnya untuk tetap  membicarakan soal kedaulatan negara dan tetap mengajak generasi muda Papua untuk melihat masa depan dan mengisi pembangunan dengan baik. Mempersiapkan kader muda untuk mengenali dirinya dan berkontribusi untuk daerahnya.  Yonas sendiri tahu adanya flyer ini lewat grup Whatsapp pada Kamis (19/5).

   “Biar sudah tidak apa – apa,” imbuhnya. Senada dengan Yonas, Yunus Wonda juga enggan banyak berkomentar. “Tidak perlu direspon, ini hanya isu murahan dan biasa sajalah,” singkat Yunus. (ade/tri)

JAYAPURA-Dua hari terakhir di beberapa grup menyebar flyer yang isinya menyinggung soal  dua anggota DPR Papua, Yunus Wonda dan Yonas Nusi. Dari flyer yang disebar ini tertulis narasi bahwa jiwa merah putih Yonas Nusi, mulutnya dicat merah putih namun otak tidak jauh beda dengan Yunus Wonda yang hanya condong mendukung separatis ketimbang masyarakat Papua.

    Di dalam gambar tersebut foto Yonas terlihat mendominasi dengan bingkai merah putih dan di bagian kepalanya duduk Yunus Wonda sambil memegang Bintang Kejora.

Terkait ini, Yonas akhirnya memberi klarifikasi bahwa dirinya tak mau terlalu ambil pusing dengan stiker atau flyer tersebut.  Menurutnya masih banyak hal yang lebih penting yang perlu dilakukan terutama berkaitan dengan generasi muda. Yonas menganggap flyer tersebut provokatif namun ia tak kaget jika ada yang ekstra kreatif memasang wajahnya seperti itu.    

Baca Juga :  Agendakan Lukas Enembe Sampaikan Pidato Akhir Masa Jabatan via Zoom

   “Kalau saya, sejak saya dulu menyatakan pilihan untuk berbicara soal kedaulatan negara, barang – barang ini (flyer) sudah ada. Saya diserang sana sini tapi saya tidak kaget, sebab ini bukan barang baru. Berbicara soal kedaulatan negara ini pilihan saya dan itu kewajiban saya untuk menyuarakan,” kata Yonas di Pantai Hamadi, Jumat (20/5).

   Lalu ia pun memiliki organisasi yang dipimpin, dimana memiliki komitmen bagaimana membangun komunikasi dengan pemerintah dan lembaga lain seraya membawa aspirasi. Selain itu organisasi yang dipimpinnya juga membawa semangat generasi muda bahwa kita hadir wajib memberikan edukasi untuk mereka tahu bahwa NKRI adalah rumah besar bersama.

   “Flyer ini ini hanya memancing dan mencoba membunuh karakter. Tapi itulah dinamika dimana ketika kita berbicara benar belum tentu semua orang akan mendengar dan mendukung. Bisa saja justru sebaliknya, memunculkan orang yang tak setuju kemudian membuat kebencian dengan berbagai cara. Saya sih ketawa dan tersenyum saja dengan cara – cara ini sebab menurut saya ini bukan hal baru dan tidak penting,” tambahnya.

Baca Juga :  Buat Perda, Pemerintah Harus Sering Tatap Muka dengan Masyarakat

   Iapun menegaskan bahwa cara – cara ini tidak akan menyurutkan semangat juangnya untuk tetap  membicarakan soal kedaulatan negara dan tetap mengajak generasi muda Papua untuk melihat masa depan dan mengisi pembangunan dengan baik. Mempersiapkan kader muda untuk mengenali dirinya dan berkontribusi untuk daerahnya.  Yonas sendiri tahu adanya flyer ini lewat grup Whatsapp pada Kamis (19/5).

   “Biar sudah tidak apa – apa,” imbuhnya. Senada dengan Yonas, Yunus Wonda juga enggan banyak berkomentar. “Tidak perlu direspon, ini hanya isu murahan dan biasa sajalah,” singkat Yunus. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya