JAYAPURA- Adanya peningkatan konsumsi listrik di Papua dan Papua Barat menjadi sinyal positif pulihnya perekonomian sejak munculnya pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari penjualan tenaga listrik sebesar 452,19 GWh yang menunjukkan pertumbuhan 5,15 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 (yoy).
Hingga Maret 2022, sektor rumah tangga memiliki peran penjualan paling besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Terbukti sebanyak 267.939.735 kWh tenaga listrik dikonsumsi sektor rumah tangga dan memiliki 59,25 persen andil pada komposisi total penjualan.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin, menjelaskan pertumbuhan konsumsi listrik di berbagai sektor menandakan bahwa aktivitas perekonomian masyarakat sedikit demi sedikit mulai kembali normal. Salah satunya dengan adanya peningkatan penjualan sebesar 56,46% pada Layanan Premium, dimana sampai dengan saat ini terdapat 51 Pelanggan Premium yang ada di Papua dan Papua Barat
“Pada tahun 2021, kami mencatat adanya penurunan 4,43 persen konsumsi listrik pada sektor bisnis, namun berbeda pada tahun ini. Pelanggan sektor bisnis pada triwulan I tahun 2022 ternyata mengalami peningkatan yang paling signifikan sebesar 7,45 persen atau 7,8 GWh dibandingkan sektor lainnya,” ungkap Andy, melalui rilis yang diterima Cenderasih Pos pada Kamis (21/4).
Disisi lain, Andy mengungkapkan bahwa berbagai langkah juga telah dilakukan untuk mendongkrak penjualan di berbagai sektor. Beragam program digelorakan mulai dari electrifying lifestyle, electrifying agriculture, dan electrifying marine untuk mendukung perindustrian serta usaha-usaha kecil.
“Tumbuhnya budaya electrifying lifestyle di kalangan masyarakat secara positif mulai terjadi saat ini. Penggunaan kompor induksi, air fryer dan peralatan listrik lainnya kini semakin meningkat dan menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Dengan adanya berbagai promo tambah daya yang diberikan oleh PLN, tentunya sangat membantu masyarakat yang kini mulai beralih menggunakan berbagai peralatan listrik di rumah,” papar Andy.
PLN sendiri terus berkomitmen untuk memberikan layanan kelistrikan yang andal. Dengan ketersediaan daya yang ada, saat ini PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat memiliki Daya Mampu sebesar 547 MW dengan beban puncak 422 MW. Ketersediaan cadangan daya sebesar 125 MW diharapkan dapat menarik para investor agar tidak ragu menggunakan suplai listrik milik PLN.
“Kami juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat salah satunya melalui aplikasi PLN Mobile. Berbagai layanan kelistrikan kini dapat dinikmati hanya dengan satu genggaman,” tutup Andy.(dil/gin).