Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Tak Perlu Panic Buying,  Stok Dipastikan Aman

JAYAPURA-Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi mengungkapkan bahwa ketersediaan minyak goreng untuk Kota Jayapura hingga dua bulan mendatang dipastikan aman. Ini setelah para distributor menyampaikan bahwa pasokan minyak ke Jayapura  sudah masuk dan stok yang dimiliki juga aman.

   “Jadi saya pikir masyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan  kehabisan mengingat  ketersediaan minyak goreng saat ini mencukupi dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat seperti biasa,” jelas Robert Awi kepada Cenderawasih Pos usai menghadiri kegiatan di Fakultas Teknik Uncen, Kamis (7/4).

   Diakui dua pekan lalu sempat terjadi kepanikan lantaran informasi yang beredar cukup masif diterima masyarakat menyangkut kelangkaan minyak goreng di daerah – daerah di luar Papua. Warga berpikir bahwa ini akan berimbas pada Papua, sehingga muncul kepanikan. Selain itu harga minyak juga merangkak naik sehingga masyarakat langsung berkesimpulan bahwa Jayapura juga akan mengalami kelangkaan.

Baca Juga :  Forel PMR dan KSR Bantu Kegiatan Sosial dan Penanggulangan Bencana

   “Karena itu ada yang sempat melakukan aksi borong, takut jika terjadi kekosongan,” kata Robert.

  Ia pun tak menampik jika saat ini harga minyak goreng terjadi kenaikan. Itu menurut pejabat yang mulai suka blusukan ini, tak lepas dari harga minyak dunia yang juga mengalami kenaikan. “Jadi sebelumnya ada subsidi sekitar Rp 5000, jadi untuk satu liter masih menggunakan harga Rp 14.000 dari harga awal Rp 19.000, tapi setelah ada kenaikan ini ternyata subsidi itu jika tetap diterapkan ternyata tidak menutupi, hingga mau tidak mau harus ada kenaikan dan ini global, bukan di Papua atau Jayapura saja,” imbuhnya.

  Ia pun meminta masyarakat tetap bijak dan tidak perlu melakukan aksi borong sebab kebutuhan atau stok masih aman meski terjadi kenaikan. “Ia kami pikir kita perlu mensyukuri meski berada di daerah terujung tapi tidak terjadi kelangkaan, semua masih bisa dikendalikan,” imbuhnya. (ade/tri)

Baca Juga :  Nelayan Tradisional, Belum Manfaatkan Cold Storage

JAYAPURA-Kepala Dinas Perindagkop Kota Jayapura, Robert Awi mengungkapkan bahwa ketersediaan minyak goreng untuk Kota Jayapura hingga dua bulan mendatang dipastikan aman. Ini setelah para distributor menyampaikan bahwa pasokan minyak ke Jayapura  sudah masuk dan stok yang dimiliki juga aman.

   “Jadi saya pikir masyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan  kehabisan mengingat  ketersediaan minyak goreng saat ini mencukupi dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat seperti biasa,” jelas Robert Awi kepada Cenderawasih Pos usai menghadiri kegiatan di Fakultas Teknik Uncen, Kamis (7/4).

   Diakui dua pekan lalu sempat terjadi kepanikan lantaran informasi yang beredar cukup masif diterima masyarakat menyangkut kelangkaan minyak goreng di daerah – daerah di luar Papua. Warga berpikir bahwa ini akan berimbas pada Papua, sehingga muncul kepanikan. Selain itu harga minyak juga merangkak naik sehingga masyarakat langsung berkesimpulan bahwa Jayapura juga akan mengalami kelangkaan.

Baca Juga :  Tuntutan Mahasiswa Terjawab, YBTI dan Kampus Sepakat Bangkitkan USTJ

   “Karena itu ada yang sempat melakukan aksi borong, takut jika terjadi kekosongan,” kata Robert.

  Ia pun tak menampik jika saat ini harga minyak goreng terjadi kenaikan. Itu menurut pejabat yang mulai suka blusukan ini, tak lepas dari harga minyak dunia yang juga mengalami kenaikan. “Jadi sebelumnya ada subsidi sekitar Rp 5000, jadi untuk satu liter masih menggunakan harga Rp 14.000 dari harga awal Rp 19.000, tapi setelah ada kenaikan ini ternyata subsidi itu jika tetap diterapkan ternyata tidak menutupi, hingga mau tidak mau harus ada kenaikan dan ini global, bukan di Papua atau Jayapura saja,” imbuhnya.

  Ia pun meminta masyarakat tetap bijak dan tidak perlu melakukan aksi borong sebab kebutuhan atau stok masih aman meski terjadi kenaikan. “Ia kami pikir kita perlu mensyukuri meski berada di daerah terujung tapi tidak terjadi kelangkaan, semua masih bisa dikendalikan,” imbuhnya. (ade/tri)

Baca Juga :  Nelayan Tradisional, Belum Manfaatkan Cold Storage

Berita Terbaru

Artikel Lainnya