Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Bupati Banua: Sudah Ada Pengusaha yang Siap Tampung Kopi Petani

WAMENA—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya meminta kepada para petani kopi yang ada supaya tidak perlu mencari pasaran ke luar Papua, cukup menjual di Papua saja, saat ini sudah ada pengusaha yang membeli kopi dari Wamena, dan bisa menghasilkan ratusan juta dalam sebulan.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, apabila petani kopi ini kesulitan mencari pasaran, maka lebih baik dijual di Papua saja, sebab ada pengusaha kopi di Jayapura yang sering membeli kopi di sini, dan mereka beli dengan harga Rp 120 ribu per Kg.

“Pengembangan kopi di kampung Yagara Maximus Lanny juga sudah tahu, setiap bulan kalau pengusaha ini datang untuk mengambil kopi, maka petani bisa mendapatkan bayaran sampai Rp 700 juta dan paling sedikit itu Rp 300-400 juta,” ungkapnya, Rabu (6/4) kemarin

Baca Juga :  Komisi B Dorong Penggunaan Mini Pompa Bensin

Ia melihat potensi ini sangat bagus, seperti di Pyramid, ada petani dan pengepul kopi yakni Ibu Torsina yang mengembangkan 8 hektar kopi, kini penghasilannya sebulan itu mencapai ratusan juta.

“Sekarang pemerintah ingin agar masyarakat bisa kembali menanam kopi, apalagi tahun ini ada 100 hektar lahan kopi yang harus dibuka dengan bibit yang akan disediakan oleh pemerintah,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Dir Pam Obvid Polda Papua, Kombes Pol. Nicolas Ari Lilipaly, SIK, MH, MSi mengatakan, Polri khususnya Polda Papua dan Papua Barat sangat mendukung pengembangan kopi di Jayawijaya.(jo/tho)

WAMENA—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya meminta kepada para petani kopi yang ada supaya tidak perlu mencari pasaran ke luar Papua, cukup menjual di Papua saja, saat ini sudah ada pengusaha yang membeli kopi dari Wamena, dan bisa menghasilkan ratusan juta dalam sebulan.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, apabila petani kopi ini kesulitan mencari pasaran, maka lebih baik dijual di Papua saja, sebab ada pengusaha kopi di Jayapura yang sering membeli kopi di sini, dan mereka beli dengan harga Rp 120 ribu per Kg.

“Pengembangan kopi di kampung Yagara Maximus Lanny juga sudah tahu, setiap bulan kalau pengusaha ini datang untuk mengambil kopi, maka petani bisa mendapatkan bayaran sampai Rp 700 juta dan paling sedikit itu Rp 300-400 juta,” ungkapnya, Rabu (6/4) kemarin

Baca Juga :  3 Distrik Jadi Sasaran Awal Penanganan KLB Campak

Ia melihat potensi ini sangat bagus, seperti di Pyramid, ada petani dan pengepul kopi yakni Ibu Torsina yang mengembangkan 8 hektar kopi, kini penghasilannya sebulan itu mencapai ratusan juta.

“Sekarang pemerintah ingin agar masyarakat bisa kembali menanam kopi, apalagi tahun ini ada 100 hektar lahan kopi yang harus dibuka dengan bibit yang akan disediakan oleh pemerintah,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Dir Pam Obvid Polda Papua, Kombes Pol. Nicolas Ari Lilipaly, SIK, MH, MSi mengatakan, Polri khususnya Polda Papua dan Papua Barat sangat mendukung pengembangan kopi di Jayawijaya.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya