Pesan Gubernur Enembe Saat Melantik Bupati dan Wabup Yalimo
JAYAPURA-Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH resmi melantik Nahor Nekwek dan John W Wilil sebagai Bupati dan Wakil Bupati Yalimo, di Gedung Kemendagri, Jakarta, Jumat (1/4) kemarin.
Gubernur Lukas Enembe dalam pidatonya mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dapat melantik bupati dan wakil bupati terakhir di Papua ini.
Gubernur Enembe tak memungkiri bahwa Pilkada Yalimo telah menyita perhatian publik seluruh Indonesia. Tentu banyak pihak yang terus bertanya, mengapa dinamika Pilkada Yalimo harus seperti yang disaksikan saat ini.
“Jawabannya sederhana. Yang terjadi di Kabupaten Yalimo merupakan satu wujud komitmen masyarakat Yalimo untuk tetap melindungi NKRI dalam bingkai demokrasi yang memang dikehendaki oleh konstitusi di negara ini,” tegas Gubernur Enembe dalam pidatonya usai mengambil sumpah/janji dan melantik Bupati dan Wabup Yalimo, kemarin.
“Bagi kami di Papua, Pilkada Yalimo yang panjang adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk mengawal demokrasi, meskipun itu harus melalui pengorbanan rakyat Yalimo yang tidak sedikit,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Enembe menitipkan pesan kepada Nahor Nekwek dan John W Wilil agar keduanya menjadi suri tauladan bagi rakyat yang dipimpinnya dan mampu mengemban amanah yang diberikan rakyat.
“Semoga kita dapat mewujudkan mimpi bersama tentang Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Pelantikan ini adalah momentum bagi seluruh tanah Papua, untuk merayakan salah satu wilayah kabupatennya yaitu Yalimo telah memiliki pemimpin baru yang sudah dilegitimasi oleh hukum dan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada,” ucap Gubernur Enembe.
Lanjut Gubernur Enembe, tidak ada lagi alasan untuk Yalimo tenggelam dalam konflik politik yang berkepanjangan, sudah saatnya semua elemen yang ada di Yalimo bersatu padu dan bergandeng tangan menuju Yalimo yang lebih baik.
“Mengajak Bupati dan Wakil Bupati Yalimo untuk bersama-sama menyelimuti tanah Papua dengan kedamaian dalam bingkai NKRI. Kepentingan nasional harus senantiasa kita utamakan diatas segalanya, namun kepentingan kepentingan lokal juga harus diselaraskan agar segala sesuatunya dapat berjalan beriringan menuju Indonesia Emas 2045. Dan ingat, pemimpin adalah contoh bagi rakyatnya. Untuk itu jalankan pemerintahan berdasarkan pada konstitusi, dan selalu takut pada Tuhan, kiranya Tuhan Allah memberkati Bapak berdua dalam menjalankan tugas ke depan,” tutupnya. (fia/nat)