Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Jaringan Internet Putus, Ujian Sekolah SMAN I Merauke Diundur 

MERAUKE–Adanya gangguan jaringan internet yang terjadi di Merauke sejak Minggu (27/3) sekitar pukul 09.21 WIT, berdampak pada pelaksanaan ujian sekolah yang dilaksanakan oleh sejumlah  sekolah berbasis internet di Merauke. Salah satunya SMAN I Merauke.

Sekolah yang memiliki jumlah peserta 415 orang tersebut, terpaksa tidak dapat menggelar ujian sekolah karena  jaringan internet indihome yang dipasang di sekolah tidak dapat digunakan.

‘’Hari ini, kita tidak dapat melaksanakan lanjutan ujian sekolah karena jaringan internet  putus total,’’ kata Kepala Sekolah SMAN I Merauke, Sergius Womsiwor, S.Pd, didampingi Ketua Panitia Ujian Sekolah SMAN I Merauke Listono, S.Pd saat ditemui wartawan.

Namun begitu, kepala sekolah bersama dengan panitia langsung menggelar rapat  dan hasilnya langsung disampaikan kepada peserta ujian sekolah di lapangan upacara. Sergius menjelaskan, para peserta ujian tidak akan dirugikan tapi negara tetap mengakomodir hak-hak dari siswa tersebut dengan adanya kejadian luar biasa tersebut.

Baca Juga :  Sampah Pasar Wamanggu Menumpuk dan Timbulkan Bau Tidak Sedap

Untuk  4 mata pelajaran yang  tersisa di 2 hari terakhir ujian sekolah, lanjut  Sergius Womsiwor tetap dilaksanakan.  ‘’Yang  mata pelajaran ujian sekolah  yang sedianya hari ini digelar tersebut ditunda dan digeser ke hari Selasa besok (hari ini,red).

Tapi, tidak lagi  secara online, tapi diganti dengan kertas pensil dan pena. Karena itu, besok harus membawa peralatan tulis pensil atau pulpen,’’ kata  Listono.

Sementara untuk mata pelajaran yang diujikan di hari Selasa  digeser ke Rabu. Karena itu, kepada seluruh siswa tersebut, Serigus Womsiwor meminta dan mengajak agar informasi tersebut disampaikan ke para orang tua  sekaligus tetap menjaga kesehatan agar tetap bisa mengikuti ujian sekolah di 2 hari terakhir tersebut.

Baca Juga :  Kunjungan Jokowi Bawa Berkat bagi Masyarakat

Sementara itu,  untuk SMA YPPK John 23 Merauke, putusanya jaringan  internet tersebut tidak terlalu jadi persoalan. Sebab, dari awal sekolah ini menggelar ujian sekolah dengan menggunakan kertas.  ‘’Kami memang tidak menggelar ujian secara online karena  jumlah komputer  di sekolah kami hanya 50 unit.

Sementara peserta ujian  lebih dari 100 siswa. Kalau secara online, tentu akan dilakukan secara sift-sift dan itu  nanti membuat siswa tidak tenang.

Padahal, untuk ujian  seperti ini dibutuhkan ketenangan, baik dari siswa maupun dari para  guru itu sendiri,’’ pungas kepala Sekolah Suster Stevani Ivonne Jane Rengkuan, SJMJ, S.Pd yang ditemui di ruang kerjanya. (ulo/tho)

MERAUKE–Adanya gangguan jaringan internet yang terjadi di Merauke sejak Minggu (27/3) sekitar pukul 09.21 WIT, berdampak pada pelaksanaan ujian sekolah yang dilaksanakan oleh sejumlah  sekolah berbasis internet di Merauke. Salah satunya SMAN I Merauke.

Sekolah yang memiliki jumlah peserta 415 orang tersebut, terpaksa tidak dapat menggelar ujian sekolah karena  jaringan internet indihome yang dipasang di sekolah tidak dapat digunakan.

‘’Hari ini, kita tidak dapat melaksanakan lanjutan ujian sekolah karena jaringan internet  putus total,’’ kata Kepala Sekolah SMAN I Merauke, Sergius Womsiwor, S.Pd, didampingi Ketua Panitia Ujian Sekolah SMAN I Merauke Listono, S.Pd saat ditemui wartawan.

Namun begitu, kepala sekolah bersama dengan panitia langsung menggelar rapat  dan hasilnya langsung disampaikan kepada peserta ujian sekolah di lapangan upacara. Sergius menjelaskan, para peserta ujian tidak akan dirugikan tapi negara tetap mengakomodir hak-hak dari siswa tersebut dengan adanya kejadian luar biasa tersebut.

Baca Juga :  Program Kampung Sehat Selalu Dibanjiri Pasien OAP Papua Papua Selatan

Untuk  4 mata pelajaran yang  tersisa di 2 hari terakhir ujian sekolah, lanjut  Sergius Womsiwor tetap dilaksanakan.  ‘’Yang  mata pelajaran ujian sekolah  yang sedianya hari ini digelar tersebut ditunda dan digeser ke hari Selasa besok (hari ini,red).

Tapi, tidak lagi  secara online, tapi diganti dengan kertas pensil dan pena. Karena itu, besok harus membawa peralatan tulis pensil atau pulpen,’’ kata  Listono.

Sementara untuk mata pelajaran yang diujikan di hari Selasa  digeser ke Rabu. Karena itu, kepada seluruh siswa tersebut, Serigus Womsiwor meminta dan mengajak agar informasi tersebut disampaikan ke para orang tua  sekaligus tetap menjaga kesehatan agar tetap bisa mengikuti ujian sekolah di 2 hari terakhir tersebut.

Baca Juga :  Sudah Ada Pelepasan Tanah di SD Inpres Muting XI   

Sementara itu,  untuk SMA YPPK John 23 Merauke, putusanya jaringan  internet tersebut tidak terlalu jadi persoalan. Sebab, dari awal sekolah ini menggelar ujian sekolah dengan menggunakan kertas.  ‘’Kami memang tidak menggelar ujian secara online karena  jumlah komputer  di sekolah kami hanya 50 unit.

Sementara peserta ujian  lebih dari 100 siswa. Kalau secara online, tentu akan dilakukan secara sift-sift dan itu  nanti membuat siswa tidak tenang.

Padahal, untuk ujian  seperti ini dibutuhkan ketenangan, baik dari siswa maupun dari para  guru itu sendiri,’’ pungas kepala Sekolah Suster Stevani Ivonne Jane Rengkuan, SJMJ, S.Pd yang ditemui di ruang kerjanya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya