Wednesday, May 21, 2025
22.7 C
Jayapura

Tabi Konsisten Perjuangkan Pemekaran DOB

SENTANI- Pro kontra mengenai wacana pemerintah pusat untuk pemekaran Provinsi Papua belakangan ini memang kian gencar. Namun demikian masyarakat Tabi tetap mendukung penuh dan konsisten terus memperjuangkan pemekaran DOB itu sampai terwujud.

“Kami dari Pemuda Tabi akan berdiri di depan mengawal apa yang telah menjadi kesepakatan bersama Asosiasi Bupati dan Walikota se-Tanah Tabi untuk pemekaran. Kami akan mendorong terus ini hingga pemekaran terwujud,” kata Alberth Yohanes Manggo kepada sejumlah wartawan di Sentani,  Sabtu (19/3).

Pihaknya menjelaskan, pemekaran DOB ini sangat diperlukan di wilayah Papua. Hal ini didasari pada beberapa faktor, pertama soal kondisi geografis Papua yang sangat luas. Kemudian, angka pengangguran yang dinilai masih cukup banyak, kesejahteraan masyarakat yang juga belum merata, pendidikan dan kesehatan juga masih menjadi alasan.

Baca Juga :  Minggu Depan, Jabatan Kepala di 8 OPD akan Dirolling

Atas dasar tersebut, perjuangan pemekaran didorong oleh Asosiasi Bupati dan Walikota Seluruh Tanah Tabi dan para tokoh adat di wilayah adat Tabi sejak beberapa tahun lalu dan di era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, pemekaran yang diperjuangkan sudah disetujui Presiden.

“Pro kontra ini menjadi hal yang lumrah, namun perjuangan masyarakat adat di wilayah adat Tabi untuk memperjuangkan hak kesulungan atas wilayahnya sendiri tentu butuh perjuangan ekstra,” tandasnya.

Sehubungan dengan hal itu, pemuda Tabi Bersatu kemudian menginisiasi dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama para tokoh diwilayah adat Tabi, yang meliputi tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, serta anggota MRP dan DPR Papua dari wilayah adat Tabi.

Baca Juga :  Sampai April Realisasi PAD Capai Rp 30 Miliar Lebih

Hearing yang dilakukan untuk menyatukan persepsi ini digelar, di Aula Puspenka, Hawaii, Kota Sentani, Sabtu (19/3)

“Kami melihat orang tua-tua kita, saudara-saudara kita di kampung-kampung yang selama ini jalannya belum tembus dan terdapat kesenjangan dan terisolasian keterpurukan secara ekonomi. Nah, ini yang perlu kita selamatkan. Tidak ada cara lain, karena dengan pemekaran lah persoalan yang ada akan terselesaikan,”tandasnya.(roy/ary)

SENTANI- Pro kontra mengenai wacana pemerintah pusat untuk pemekaran Provinsi Papua belakangan ini memang kian gencar. Namun demikian masyarakat Tabi tetap mendukung penuh dan konsisten terus memperjuangkan pemekaran DOB itu sampai terwujud.

“Kami dari Pemuda Tabi akan berdiri di depan mengawal apa yang telah menjadi kesepakatan bersama Asosiasi Bupati dan Walikota se-Tanah Tabi untuk pemekaran. Kami akan mendorong terus ini hingga pemekaran terwujud,” kata Alberth Yohanes Manggo kepada sejumlah wartawan di Sentani,  Sabtu (19/3).

Pihaknya menjelaskan, pemekaran DOB ini sangat diperlukan di wilayah Papua. Hal ini didasari pada beberapa faktor, pertama soal kondisi geografis Papua yang sangat luas. Kemudian, angka pengangguran yang dinilai masih cukup banyak, kesejahteraan masyarakat yang juga belum merata, pendidikan dan kesehatan juga masih menjadi alasan.

Baca Juga :  Dana Otsus di Kemtuk Gresi untuk Pengadaan Bibit Sapi dan Mesin Pengolah Sagu

Atas dasar tersebut, perjuangan pemekaran didorong oleh Asosiasi Bupati dan Walikota Seluruh Tanah Tabi dan para tokoh adat di wilayah adat Tabi sejak beberapa tahun lalu dan di era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, pemekaran yang diperjuangkan sudah disetujui Presiden.

“Pro kontra ini menjadi hal yang lumrah, namun perjuangan masyarakat adat di wilayah adat Tabi untuk memperjuangkan hak kesulungan atas wilayahnya sendiri tentu butuh perjuangan ekstra,” tandasnya.

Sehubungan dengan hal itu, pemuda Tabi Bersatu kemudian menginisiasi dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama para tokoh diwilayah adat Tabi, yang meliputi tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, serta anggota MRP dan DPR Papua dari wilayah adat Tabi.

Baca Juga :  Tak Kunjung Ada Investor Tertarik Kelola Hotel Tabita

Hearing yang dilakukan untuk menyatukan persepsi ini digelar, di Aula Puspenka, Hawaii, Kota Sentani, Sabtu (19/3)

“Kami melihat orang tua-tua kita, saudara-saudara kita di kampung-kampung yang selama ini jalannya belum tembus dan terdapat kesenjangan dan terisolasian keterpurukan secara ekonomi. Nah, ini yang perlu kita selamatkan. Tidak ada cara lain, karena dengan pemekaran lah persoalan yang ada akan terselesaikan,”tandasnya.(roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya