Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Minyak Goreng Satu Harga Masih KJ 

MERAUKE-  Kendati sebagian masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di Pulau Jawa sudah menikmati  minyak goreng satu harga sebesar Rp 14.000 perliternya, namun sampai sekarag minyak goreng satu harga  tersebut di Merauke masih KJ atau kurang jelas.

Pasalnya, dari Dinas Perindagkop Kabupaten Merauke kendati  sudah menerima surat edarannya, namun petunjuk teknisnya belum ada. Sementara Perum Bulog Merauke belum mendapatkan penugasan untuk menjual minyak goreng satu harga tersebut.

‘’Sampai sekarang Bulog belum mendapatkan penungasan untuk menjual  minyak  goreng  satu harga. Memang kami ada pemberitahuan untuk menghitung berapa kebutuhan perbulannya. Tapi itu untuk bahan rapat koordinasi dengan Kemendag di Kantor Pusat. Tapi, sampai saat ini belum ada penungasan,’’ kata Plh Asisten Manager Bisnis Perum Bulog Merauke Hari Widi Harsono, ketika ditemui di kantornya, Rabu, (16/2) kemarin.

Baca Juga :  630 Keluarga Kurang Mampu Dapat Bantuan Pemasangan Listrik Gratis

Termasuk apa model kemasannya seperti apa, kemudian  pakah minyak goreng curah atau kemasan. Termasuk kualitas minyak gorengnya seperti apa. ‘’Memang waktu itu kami diminta rencana kebutuhan minyak goreng perbulannya untuk rencana rapat di Kementrian Perdagangan. Dari Kementrian perdagangan sampaikan bahwa mulai bulan  ini minyak goreng satu harga namun sampai saat ini kami belum ada penungasan,’’ jelasnya.

Pihaknya, lanjut  Hari Widi  Harsono telah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Merauke namun  masih bigung turunan dari keputusan Menteri Perdagangan itu seperti apa.  ‘’Saat kami koordinasi dengan Perindakop Sabtu  kemarin, mereka juga masih bigung turunan dari keputusan  Menteri Perdagangan  itu seperti apa. Sampai pertanggungjawabannya karena  itu ada subsidinya,’’ terangnya.

Baca Juga :  Masih Ada Tempat Usaha Buka Lewat Batas Waktu

Sementara para pemasok, lanjut   Hari Widi Harsono, belum ada yang bersedia untuk menjual minyak  goreng satu harga tersebut karena rata-rata mereka membeli diatas harga Rp 14.000 perliternya. ‘’Sehingga  harga yang ada  di pasaran sekarang rata-rata  masih  diatas Rp 21.000 perliternya,’’ tandasnya. (ulo/tho)

MERAUKE-  Kendati sebagian masyarakat Indonesia, khususnya yang ada di Pulau Jawa sudah menikmati  minyak goreng satu harga sebesar Rp 14.000 perliternya, namun sampai sekarag minyak goreng satu harga  tersebut di Merauke masih KJ atau kurang jelas.

Pasalnya, dari Dinas Perindagkop Kabupaten Merauke kendati  sudah menerima surat edarannya, namun petunjuk teknisnya belum ada. Sementara Perum Bulog Merauke belum mendapatkan penugasan untuk menjual minyak goreng satu harga tersebut.

‘’Sampai sekarang Bulog belum mendapatkan penungasan untuk menjual  minyak  goreng  satu harga. Memang kami ada pemberitahuan untuk menghitung berapa kebutuhan perbulannya. Tapi itu untuk bahan rapat koordinasi dengan Kemendag di Kantor Pusat. Tapi, sampai saat ini belum ada penungasan,’’ kata Plh Asisten Manager Bisnis Perum Bulog Merauke Hari Widi Harsono, ketika ditemui di kantornya, Rabu, (16/2) kemarin.

Baca Juga :  Harga Emas Turun Tajam, Pembeli Sepi

Termasuk apa model kemasannya seperti apa, kemudian  pakah minyak goreng curah atau kemasan. Termasuk kualitas minyak gorengnya seperti apa. ‘’Memang waktu itu kami diminta rencana kebutuhan minyak goreng perbulannya untuk rencana rapat di Kementrian Perdagangan. Dari Kementrian perdagangan sampaikan bahwa mulai bulan  ini minyak goreng satu harga namun sampai saat ini kami belum ada penungasan,’’ jelasnya.

Pihaknya, lanjut  Hari Widi  Harsono telah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Merauke namun  masih bigung turunan dari keputusan Menteri Perdagangan itu seperti apa.  ‘’Saat kami koordinasi dengan Perindakop Sabtu  kemarin, mereka juga masih bigung turunan dari keputusan  Menteri Perdagangan  itu seperti apa. Sampai pertanggungjawabannya karena  itu ada subsidinya,’’ terangnya.

Baca Juga :  Pertumbuhan Investor Pasar Modal Meningkat

Sementara para pemasok, lanjut   Hari Widi Harsono, belum ada yang bersedia untuk menjual minyak  goreng satu harga tersebut karena rata-rata mereka membeli diatas harga Rp 14.000 perliternya. ‘’Sehingga  harga yang ada  di pasaran sekarang rata-rata  masih  diatas Rp 21.000 perliternya,’’ tandasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya