Thursday, May 2, 2024
23.7 C
Jayapura

Ritel Modern Keluhkan Pembatasan Waktu

Omzet Dipastikan Ikutan Menurun

JAYAPURA-Dampak kasus penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura yang kini sudah mulai menggila karena terus bertambah hingga 110 orang yang terpapar berdasarkan data Satgas Covid-19 , Rabu (2/2)lalu. Maka Pemerintah Kota Jayapura telah melakukan rapat bersama stakeholder salah satu keputusannya adalah aktivitas pelaku usaha dan masyarakat dimulai pukul 06.00- 21.00 WIT.

Terkait hal ini General Manager Saga Ritail Group Jayapura Harris Manuputty mengaku, adanya peraturan ini tetap managemen Saga Grup Jayapura akan menjalankannya dengan maksimal termasuk penerapan Prokes juga dilakukan dengan baik.

Tapi dampak dari pembatasan waktu menurutnya sangat mempengaruhi omzet nantinya, apalagi dengan adanya kenaikkan UMP Tahun 2022 untuk membantu karyawan dalam menghadapi Covid-19 dan beberapa bulan lalu perekonomian mulai menggeliat akibat penyebaran Covid-19 sudah turun namun kini naik lagi tentu mempengaruhi ekonomi nantinya.

“Kita sayangkan kenapa pandemi ini muncul lagi, padahal beberapa bulan ini kasus Covid-19 Kota Jayapura sudah nol tapi kini naik begitu cepat hingga ratusan orang terpapar tentu ini sangat disayangkan disaat kita sudah mulai bangkit Kini harus turun lagi akibat Serangan pandemi susulan,”katanya, Kamis (3/1)kemarin.

Baca Juga :  Permintaan Ayam Stabil, Telur Meningkat

Menurut Harris singkatnya masyarakat terpapar Covid-19 Hal ini disebabkan tentu sudah banyaknya masyarakat yang berpergian keluar Papua. Padahal di luar Papua banyak masyarakat terpapar Covid sehingga diduga ini masyarakat yang berpergianlah yang membawa virus lalu menyebar di Kota Jayapura.

Oleh sebab itu, solusi yang harus dilakukan pemerintah adalah memperketat keluar masuknya orang di Bandara dan Pelabuhan seperti yang dilakukan dulu kala dalam menekan penyebaran Covid-19  termasuk saat ini ada mutasi Covid-19 varian yang baru omicron.

Hal senada juga dikatakan Kepala Toko Hypermat Jayapura Gatot Wiyono mengungkapkan, memang dampak pandemi Covid-19 tentu berdampak pada penurunan omzet apalagi saat ini dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Jayapura tentu akan berdampak lagi pada jumlah pengunjung yang berbelanja di Hypermart.

Baca Juga :  NTP Papua Alami Kenaikan Sebesar 0,62 Persen

Diakui memang jam operasional Hypermart mulai dari pukul 10.00 WIT-21.00 WIT sedangkan Mall Jayapura biasanya sampai jam 21.00 WIT. Sehingga dengan adanya aturan baru hasil rapat tentu akan mengalami kembali jam operasional Mall Jayapura.

Gatot mengakui, dampak dari pembatasan cap aktivitas pelaku usaha dan masyarakat tentu sangat berpengaruh sekali karena pasti ada penyesuaian peraturan lagi kedepannya.

Gatot menjelaskan virus Corona jika dihilangkan ini susah hanya saja yang perlu ditekankan adalah kesadaran  masyarakat dan pelaku usaha dalam menerapkan protokol kesehatan itu harus dilakukan dengan optimal. Pasalnya, Covid ini akan terus bermutasi  sehingga bagi individual masing-masing bisa paham dan mengerti mau menerapkan protokol kesehatan karena ini yang membantu menyelamatkan kesehatan dan keselamatan serta pemulihan ekonomi.(dil/gib).

Omzet Dipastikan Ikutan Menurun

JAYAPURA-Dampak kasus penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura yang kini sudah mulai menggila karena terus bertambah hingga 110 orang yang terpapar berdasarkan data Satgas Covid-19 , Rabu (2/2)lalu. Maka Pemerintah Kota Jayapura telah melakukan rapat bersama stakeholder salah satu keputusannya adalah aktivitas pelaku usaha dan masyarakat dimulai pukul 06.00- 21.00 WIT.

Terkait hal ini General Manager Saga Ritail Group Jayapura Harris Manuputty mengaku, adanya peraturan ini tetap managemen Saga Grup Jayapura akan menjalankannya dengan maksimal termasuk penerapan Prokes juga dilakukan dengan baik.

Tapi dampak dari pembatasan waktu menurutnya sangat mempengaruhi omzet nantinya, apalagi dengan adanya kenaikkan UMP Tahun 2022 untuk membantu karyawan dalam menghadapi Covid-19 dan beberapa bulan lalu perekonomian mulai menggeliat akibat penyebaran Covid-19 sudah turun namun kini naik lagi tentu mempengaruhi ekonomi nantinya.

“Kita sayangkan kenapa pandemi ini muncul lagi, padahal beberapa bulan ini kasus Covid-19 Kota Jayapura sudah nol tapi kini naik begitu cepat hingga ratusan orang terpapar tentu ini sangat disayangkan disaat kita sudah mulai bangkit Kini harus turun lagi akibat Serangan pandemi susulan,”katanya, Kamis (3/1)kemarin.

Baca Juga :  PLN Bantu Pasang Baru 1.920 Rumah Tangga di Papua

Menurut Harris singkatnya masyarakat terpapar Covid-19 Hal ini disebabkan tentu sudah banyaknya masyarakat yang berpergian keluar Papua. Padahal di luar Papua banyak masyarakat terpapar Covid sehingga diduga ini masyarakat yang berpergianlah yang membawa virus lalu menyebar di Kota Jayapura.

Oleh sebab itu, solusi yang harus dilakukan pemerintah adalah memperketat keluar masuknya orang di Bandara dan Pelabuhan seperti yang dilakukan dulu kala dalam menekan penyebaran Covid-19  termasuk saat ini ada mutasi Covid-19 varian yang baru omicron.

Hal senada juga dikatakan Kepala Toko Hypermat Jayapura Gatot Wiyono mengungkapkan, memang dampak pandemi Covid-19 tentu berdampak pada penurunan omzet apalagi saat ini dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Jayapura tentu akan berdampak lagi pada jumlah pengunjung yang berbelanja di Hypermart.

Baca Juga :  Pedagang dan Penjual Keluhkan Pembangunan PPI Hamadi

Diakui memang jam operasional Hypermart mulai dari pukul 10.00 WIT-21.00 WIT sedangkan Mall Jayapura biasanya sampai jam 21.00 WIT. Sehingga dengan adanya aturan baru hasil rapat tentu akan mengalami kembali jam operasional Mall Jayapura.

Gatot mengakui, dampak dari pembatasan cap aktivitas pelaku usaha dan masyarakat tentu sangat berpengaruh sekali karena pasti ada penyesuaian peraturan lagi kedepannya.

Gatot menjelaskan virus Corona jika dihilangkan ini susah hanya saja yang perlu ditekankan adalah kesadaran  masyarakat dan pelaku usaha dalam menerapkan protokol kesehatan itu harus dilakukan dengan optimal. Pasalnya, Covid ini akan terus bermutasi  sehingga bagi individual masing-masing bisa paham dan mengerti mau menerapkan protokol kesehatan karena ini yang membantu menyelamatkan kesehatan dan keselamatan serta pemulihan ekonomi.(dil/gib).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya