Sunday, November 24, 2024
30.7 C
Jayapura

Pasca Bencana, Waspada Penyakit Menular Gatal-Gatal

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari  menghimbau masyarakat harus waspada terhadap penyakit yang ditimbulkan pasca bencana. Diantaranya ISPA, penyakit kulit, Malaria, demam berdarah dan juga diare.

   “Penyakit yang banyak itu ISPA. Keadaan normal saja kita banyak yang ISPA.” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor Walikota.

   Menurut Antari, daripengamatan yang dilakukannya penyakit yang akan menyusul adalah penyakit kulit atau gatal-gatal. Karena permasalahan air bersih, sehingga maayarakat menggunakan air yang kotor. Sementara itu untuk kasus diare, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus di masyarakat.

   “Kalau diare saya mencoba melihat perkembangannya, mudah-mudahan ini nggak ada dan tidak menjadi wabah.” terangnya.

   Selanjutnya, untuk menekan adanya kasus malaria, dan demam berdarah, pihaknya merencanakan akan melakukan fogging dan pemberian larvasida. “Jadi kalau tidak hujan kita lakukan fogging. Karena penyakit terdampak akibat banjir ini nantinya kemungkinan juga malaria, demam berdarah, karena air tergenang. Jadi saya sudah perintahkan staf kemarin tolong selain bagi kelambu juga lakukan fogging dan membagi larvasida.” imbuhnya.

Baca Juga :  Para Ahli Mulai Bahas Atap GOR Waringin

   Penanganan dari tim medis yang ada di lapangan untuk menangani kasus ini adalah dengan stand by di 3 posko induk. Dan melakukan penyisiran korban terdampak di beberapa lokasi bencana.

   “Puskesling dia berkeliling untuk melihat masyarakat, jika ada yang sakit dan tidak bisa datang ke Posko. Kita juga membagi kelambu, juga ada pembagian masker, hand sanitizer, juga karena kita masih ada di tengah-tengah covid.” Jelasnya.

   Terkait jumlah tenaga kesehatan yang disalurkan setiap harinya per shift atau per tim ada sekitar 3 sampai 5 orang. “Di setiap posko 3-5. Karena kami shiftnya pagi-sore juga. Itu kita bagi bergilir, jadi kalau saya katakan sehari bisa sekitar 30-40 an petugas yang aktif untuk menangani. Dari sekian itu belum yang membackup di puskesmasnya, jadi prinsipnya kami bergerak semua.” Jelasnya.

Baca Juga :  Tidak Ada Dualisme BP YPK di Tanah Papua

   Sementara itu, terkait pencapaian vaksinasi, Ni Nyoman Sri Antari menyampaikan bahwa kota Jayapura akan menambah target sasaran pada usia 6-11 tahun. Dan ditargetkan sebanyak 33.493 jiwa. Dirinya juga menyampaikan bahwa vaksin akan tetap dilakukan namun tidak secara tergesa-gesa karena masih dalam situasi bencana.

   “Kalau mau menggebrak sekali, kayaknya kita tidak mungkin. Karena masih situasi bencana. Tapi edaran ke Puskesmas dan rumah sakit sudah dibuat. Rumah Sakit kemarin dari Provita minta juga karena sudah ada dokter anak tetap. Kemudian dari rumah sakit jiwa sudah membantu kita secara proaktif.” tandasnya. (Rhy/tri)

JAYAPURA-Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari  menghimbau masyarakat harus waspada terhadap penyakit yang ditimbulkan pasca bencana. Diantaranya ISPA, penyakit kulit, Malaria, demam berdarah dan juga diare.

   “Penyakit yang banyak itu ISPA. Keadaan normal saja kita banyak yang ISPA.” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor Walikota.

   Menurut Antari, daripengamatan yang dilakukannya penyakit yang akan menyusul adalah penyakit kulit atau gatal-gatal. Karena permasalahan air bersih, sehingga maayarakat menggunakan air yang kotor. Sementara itu untuk kasus diare, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus di masyarakat.

   “Kalau diare saya mencoba melihat perkembangannya, mudah-mudahan ini nggak ada dan tidak menjadi wabah.” terangnya.

   Selanjutnya, untuk menekan adanya kasus malaria, dan demam berdarah, pihaknya merencanakan akan melakukan fogging dan pemberian larvasida. “Jadi kalau tidak hujan kita lakukan fogging. Karena penyakit terdampak akibat banjir ini nantinya kemungkinan juga malaria, demam berdarah, karena air tergenang. Jadi saya sudah perintahkan staf kemarin tolong selain bagi kelambu juga lakukan fogging dan membagi larvasida.” imbuhnya.

Baca Juga :  PTFI Salurkan 3 Ton Bama Kepada Warga Distrik Iwaka yang Terdampak Banjir

   Penanganan dari tim medis yang ada di lapangan untuk menangani kasus ini adalah dengan stand by di 3 posko induk. Dan melakukan penyisiran korban terdampak di beberapa lokasi bencana.

   “Puskesling dia berkeliling untuk melihat masyarakat, jika ada yang sakit dan tidak bisa datang ke Posko. Kita juga membagi kelambu, juga ada pembagian masker, hand sanitizer, juga karena kita masih ada di tengah-tengah covid.” Jelasnya.

   Terkait jumlah tenaga kesehatan yang disalurkan setiap harinya per shift atau per tim ada sekitar 3 sampai 5 orang. “Di setiap posko 3-5. Karena kami shiftnya pagi-sore juga. Itu kita bagi bergilir, jadi kalau saya katakan sehari bisa sekitar 30-40 an petugas yang aktif untuk menangani. Dari sekian itu belum yang membackup di puskesmasnya, jadi prinsipnya kami bergerak semua.” Jelasnya.

Baca Juga :  BPBD Provinsi Himbau Masyarakat Waspada Banjir dan Longsor Susulan

   Sementara itu, terkait pencapaian vaksinasi, Ni Nyoman Sri Antari menyampaikan bahwa kota Jayapura akan menambah target sasaran pada usia 6-11 tahun. Dan ditargetkan sebanyak 33.493 jiwa. Dirinya juga menyampaikan bahwa vaksin akan tetap dilakukan namun tidak secara tergesa-gesa karena masih dalam situasi bencana.

   “Kalau mau menggebrak sekali, kayaknya kita tidak mungkin. Karena masih situasi bencana. Tapi edaran ke Puskesmas dan rumah sakit sudah dibuat. Rumah Sakit kemarin dari Provita minta juga karena sudah ada dokter anak tetap. Kemudian dari rumah sakit jiwa sudah membantu kita secara proaktif.” tandasnya. (Rhy/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya