Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Kapolda Evaluasi Penempatan Personel di Setiap Pos

Irjen Pol Mathius D Fakhiri ( FOTO: Elfira/Cepos)

Polda Papua Kirim Tim ke Oksomol Guna Penyelidikan dan Pengejaran

JAYAPURA- Polda Papua akan mengevaluasi penempatan jumlah personel di setiap Polsubesktor yang ada di wilayah hukumnya. Evaluasi tersebut pasca penyerangan Polsubsektor Oksamol, Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang yang membuat Kepala Kepolisian Subsektor Oksamal, Briptu Mario Sanoi gugur, Jumat (29/5) lalu.

“Saya harus segera mengevaluasi pola penempatan anggota yang ada di Polsubsektor termasuk titik pos rawan terdepan untuk harus betul betul boddy sistim itu diperhatikan,”  tegas Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri

Menurut Kapolda, kejadian di Pegunungan Bintang bagian yang harus dievaluasi. Kapolda begitu berduka atas kepergian prajuritnya itu. “Saya menaruh rasa hormat yang baik, almarhum melaksanakan tugas namun tidak bisa menghitung resikonya apabila dia tinggal sendiri. Sehingga kelompok itu masuk dan menghabisi yang bersangkutan,” ungkap Kapolda.

Kapolda berduka atas kepergian salah satu Bhayangkara muda yang mendramabaktikan dirinya di Polsubsektor, sehingga itu yang bersangkutan patut diberikan penghargaan dan sedang diupayakan untuk kenaikan pangkat luar biasa

Baca Juga :  Menang Besar, Ricky Nelson Belum Puas

“Saya juga kehilangan dua pucuk senjata  SS1 F2 Sabhara termasuk satu pistol revolfer,” kata Kapolda.

Lanjut Kapolda, dalam rangka penyelidikan, pihaknya bergerak cepat dengan telah mengirim satu tim Brimob yang berjumlah 12 orang ke Polsubsektor Oksamol, Distrik Oksamol. Tim tersebut termasuk yang membantu proses evakuasi terhadap jenazah, Sabtu (29/5) lalu.

“Saya akan menambah perkuatan di Pospol untuk kita melakukan pengejaran dan penyelidikan  terhadap kelompok ini, aparat TNI-Polri tidak pernah takut dan tidak akan mundur dengan sepak terjang mereka,” tegasnya.

Dikatakan, selain tim pertama yang sudah berada di TKP, pihaknya juga akan memberangkatkan tim kedua untuk memperkuat personel yang ada di Polsubsektor Oksamol yang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Baca Juga :  Soal Amunisi OPM, Bahaya Jika Tak Dijelaskan

“Saya harap masyarakat mau membantu TNI-Polri untuk melakukan penegakan hukum, sehingga tidak boleh lagi terjadi kekerasan bersenjata atau kekerasan yang tidak perlu terjadi di tanah Papua. Karena dampaknya membuat situasi makin mencekam, masyarakat pengen beraktivitas cuman karena ada kegiatan penegakan hukum sehingga merasa terganggu dengan kehadiran TNI-Polri,” tuturnya.

Menurut Kapolda, korban meninggal akibat ditembak pelaku yang diduga dengan menggunakan  pistolnya sendiri. “Cuman saya belum dapat hasil visumnya, selama ini kejadian dua orang saja  mereka berani habisi, sehingga itu saya minta lima orang paling tidak ada perlawanan,” ungkapnya.

Para pelaku menunggu momen untuk mengambil senjata api, sehingga itu ia putuskan untuk  boddy sistem lima orang dan segera dievaluasi. “Kalau kita mau mempertahankan Polsubsektor itu, berarti saya harus memperkuat personelnya dengan brimob,” tutupnya. (fia/nat)

Irjen Pol Mathius D Fakhiri ( FOTO: Elfira/Cepos)

Polda Papua Kirim Tim ke Oksomol Guna Penyelidikan dan Pengejaran

JAYAPURA- Polda Papua akan mengevaluasi penempatan jumlah personel di setiap Polsubesktor yang ada di wilayah hukumnya. Evaluasi tersebut pasca penyerangan Polsubsektor Oksamol, Distrik Oksamol, Kabupaten Pegunungan Bintang yang membuat Kepala Kepolisian Subsektor Oksamal, Briptu Mario Sanoi gugur, Jumat (29/5) lalu.

“Saya harus segera mengevaluasi pola penempatan anggota yang ada di Polsubsektor termasuk titik pos rawan terdepan untuk harus betul betul boddy sistim itu diperhatikan,”  tegas Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri

Menurut Kapolda, kejadian di Pegunungan Bintang bagian yang harus dievaluasi. Kapolda begitu berduka atas kepergian prajuritnya itu. “Saya menaruh rasa hormat yang baik, almarhum melaksanakan tugas namun tidak bisa menghitung resikonya apabila dia tinggal sendiri. Sehingga kelompok itu masuk dan menghabisi yang bersangkutan,” ungkap Kapolda.

Kapolda berduka atas kepergian salah satu Bhayangkara muda yang mendramabaktikan dirinya di Polsubsektor, sehingga itu yang bersangkutan patut diberikan penghargaan dan sedang diupayakan untuk kenaikan pangkat luar biasa

Baca Juga :  Situasi Pegubin Kembali Kondusif

“Saya juga kehilangan dua pucuk senjata  SS1 F2 Sabhara termasuk satu pistol revolfer,” kata Kapolda.

Lanjut Kapolda, dalam rangka penyelidikan, pihaknya bergerak cepat dengan telah mengirim satu tim Brimob yang berjumlah 12 orang ke Polsubsektor Oksamol, Distrik Oksamol. Tim tersebut termasuk yang membantu proses evakuasi terhadap jenazah, Sabtu (29/5) lalu.

“Saya akan menambah perkuatan di Pospol untuk kita melakukan pengejaran dan penyelidikan  terhadap kelompok ini, aparat TNI-Polri tidak pernah takut dan tidak akan mundur dengan sepak terjang mereka,” tegasnya.

Dikatakan, selain tim pertama yang sudah berada di TKP, pihaknya juga akan memberangkatkan tim kedua untuk memperkuat personel yang ada di Polsubsektor Oksamol yang melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Baca Juga :  Lima Balita Dicurigai Mengalami Stunting

“Saya harap masyarakat mau membantu TNI-Polri untuk melakukan penegakan hukum, sehingga tidak boleh lagi terjadi kekerasan bersenjata atau kekerasan yang tidak perlu terjadi di tanah Papua. Karena dampaknya membuat situasi makin mencekam, masyarakat pengen beraktivitas cuman karena ada kegiatan penegakan hukum sehingga merasa terganggu dengan kehadiran TNI-Polri,” tuturnya.

Menurut Kapolda, korban meninggal akibat ditembak pelaku yang diduga dengan menggunakan  pistolnya sendiri. “Cuman saya belum dapat hasil visumnya, selama ini kejadian dua orang saja  mereka berani habisi, sehingga itu saya minta lima orang paling tidak ada perlawanan,” ungkapnya.

Para pelaku menunggu momen untuk mengambil senjata api, sehingga itu ia putuskan untuk  boddy sistem lima orang dan segera dievaluasi. “Kalau kita mau mempertahankan Polsubsektor itu, berarti saya harus memperkuat personelnya dengan brimob,” tutupnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya