Saturday, May 11, 2024
26.7 C
Jayapura

Jamaah Antusias Salat Tarawih di Masjid

JAYAPURA – Umat Islam diseluruh Indonesia  akhirnya Senin (12/4) kemarin menjalankan salat tarawih perdana pada bulan Ramadhan 1442 Hijriah. Berbeda dengan tahun lalu yang dilarang salat di masjid, namun untuk tahun ini pemerintah mengizinkan salat taraweh di masjid dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Terkait ini Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, K.H Ust Islami Al Payage juga memberi respon positif. Ia menyampaikan bahwa sudah sepatutnya umat Islam patuh dan tunduk dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah mengingat semua sudah barang tentu telah melewati kajian. “Ini menjadi kabar gembira dan kami mengapresiasi kebijakan tersebut,” kata Islami Al Payage belum lama ini.

Baca Juga :  Purna Tugas, Plt. Bapenda Kota Jayapura Diganti

“Jangan gegabah,” wantinya. Ia menyebut dalam dalam syariat Islam ada lima hal yang perlu diperhatikan. Pertama menjaga agama, menjaga jiwa termasuk menjaga kehormatan. Nah menyangkut menjaga jiwa tentunya semua untuk kebaikan.  Protokol kesehatan patut   diterapkan sebab keselamatan jiwa di atas segalanya.

Payage juga memberi catatan, meski diperbolehkan berjamaah namun jangan sampai membludak. “Saya harapkan juga seluruh masjid – masjid di Papua ini bisa memikirkan ini. Jamaah diatur jangan sampai membludak. Berikan batasan dan jarak yang nyaman untuk beribadah. Jangan karena ada kebebasan akhirnya seenaknya dan jika ini terjadi maka saya pikir doa – doa kita untuk Corona pergi akan sulit dijabbah,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Otonom Kotaraja Dikagetkan dengan Penemuan Mayat

Sementara pantauan Cenderawasih Pos di Masjid Al Askar Entrop terlihat antusias dari salat jamaah pertama. Masjid nampak penuh namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Para jamah juga dianjurkan bersuci atau mengambil air wudhu dari rumah termasuk membawa perlengkapan salat sendiri dari rumah. (ade/wen)

JAYAPURA – Umat Islam diseluruh Indonesia  akhirnya Senin (12/4) kemarin menjalankan salat tarawih perdana pada bulan Ramadhan 1442 Hijriah. Berbeda dengan tahun lalu yang dilarang salat di masjid, namun untuk tahun ini pemerintah mengizinkan salat taraweh di masjid dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Terkait ini Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, K.H Ust Islami Al Payage juga memberi respon positif. Ia menyampaikan bahwa sudah sepatutnya umat Islam patuh dan tunduk dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah mengingat semua sudah barang tentu telah melewati kajian. “Ini menjadi kabar gembira dan kami mengapresiasi kebijakan tersebut,” kata Islami Al Payage belum lama ini.

Baca Juga :  Ajak Pemuda Papua Satu dan Siap Isi Pembangunan

“Jangan gegabah,” wantinya. Ia menyebut dalam dalam syariat Islam ada lima hal yang perlu diperhatikan. Pertama menjaga agama, menjaga jiwa termasuk menjaga kehormatan. Nah menyangkut menjaga jiwa tentunya semua untuk kebaikan.  Protokol kesehatan patut   diterapkan sebab keselamatan jiwa di atas segalanya.

Payage juga memberi catatan, meski diperbolehkan berjamaah namun jangan sampai membludak. “Saya harapkan juga seluruh masjid – masjid di Papua ini bisa memikirkan ini. Jamaah diatur jangan sampai membludak. Berikan batasan dan jarak yang nyaman untuk beribadah. Jangan karena ada kebebasan akhirnya seenaknya dan jika ini terjadi maka saya pikir doa – doa kita untuk Corona pergi akan sulit dijabbah,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pasar Sering Becek, Turunkan Minat Pembeli

Sementara pantauan Cenderawasih Pos di Masjid Al Askar Entrop terlihat antusias dari salat jamaah pertama. Masjid nampak penuh namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Para jamah juga dianjurkan bersuci atau mengambil air wudhu dari rumah termasuk membawa perlengkapan salat sendiri dari rumah. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya