Monday, April 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Tokoh Adat Dukung Evaluasi Dana Otsus

Ondofolo Yanto Eluay ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Upaya evaluasi penggunaan dana Otsus di wilayah adat Tabi dan Saireri mendapat dukungan dari tokoh adat.  

Salah satu tokoh adat di Kabupaten Jayapura, Ondo Yanto Eluay sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kebijakan dan langkah yang diambil oleh seluruh pemerintah daerah di wilayah adat Tabi  dan Saireri.

“Evaluasi itu sangat penting agar kita mengetahui dan mengukur, sejauh mana keberhasilan Otsus. Dari situ juga kita bisa mengukur sejauh mana ketidakberhasilan Otsus. Berhasil karena apa, tidak berhasil karena apa,” kata Yanto Eluay saat ditemui media ini di Hotel Suni Garden Lake Sentani, Senin (24/8).

Menurutnya, hasil evaluasi tersebut perlu juga disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Sekadar diketahui, pemerintah di dua wilayah adat Tabi dan Saireri melakukan workshop dan seminar tentang evaluasi implementasi otonomi khusus selama 19 tahun berjalan di Papua.

Baca Juga :  Terpidana Korupsi dan Pembunuhan Wakili Lomba MTQ dan Dakwah Tingkat Nasional

“Hal ini sangat baik karena selama ini kami tidak pernah melihat bahwa ada masyarakat yang  mengetahui dan memahami program pemerintah khususnya penggunaan dana Otsus untuk program ke rakyat. Dalam seminar atau workshop ini akan dipresentasikan oleh seluruh kepala daerah di wilayah adat Tabi dan Saireri,”ujarnya.

Dia mengatakan, dengan adanya evaluasi penggunaan dana Otsus di wilayah Tabi  dan Saireri bisa menjadi jalan terang bagi masyarakat bagaimana implementasi dana Otsus itu yang sesungguhnya.

“Kalau kita menuntut evaluasi ya kita harus membuka diri dulu,” katanya.

Ditanya tanggapannya terkait penggunaan dana Otsus sejauh ini khusus untuk keberpihakan terhadap orang asli Papua, menurutnya, jika merujuk pada pelaksanaan program yang sudah dilakukan di tingkat bawah, secara kasat mata sebenarnya bisa dilihat, seperti di kampung kampung  lokal. Boleh dikatakan dampak dari Otsus ini belum benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Penanganan DBD Efektif Jika Masyarakat Peduli

“Apa yang belum terasa, ya ini ada berbagai faktor, mungkin karena kita tidak ada keterbukaan tentang program yang menggunakan dana Otsus atau seperti apa. Anggaran ini khusus untuk rakyat Papua, jadi harus diputuskan dan harus terbuka terkait pengelolaan dana Otsus,”tambahnya. (roy/tho)

Ondofolo Yanto Eluay ( FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI-Upaya evaluasi penggunaan dana Otsus di wilayah adat Tabi dan Saireri mendapat dukungan dari tokoh adat.  

Salah satu tokoh adat di Kabupaten Jayapura, Ondo Yanto Eluay sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kebijakan dan langkah yang diambil oleh seluruh pemerintah daerah di wilayah adat Tabi  dan Saireri.

“Evaluasi itu sangat penting agar kita mengetahui dan mengukur, sejauh mana keberhasilan Otsus. Dari situ juga kita bisa mengukur sejauh mana ketidakberhasilan Otsus. Berhasil karena apa, tidak berhasil karena apa,” kata Yanto Eluay saat ditemui media ini di Hotel Suni Garden Lake Sentani, Senin (24/8).

Menurutnya, hasil evaluasi tersebut perlu juga disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Sekadar diketahui, pemerintah di dua wilayah adat Tabi dan Saireri melakukan workshop dan seminar tentang evaluasi implementasi otonomi khusus selama 19 tahun berjalan di Papua.

Baca Juga :  Spesialis Curanmor Diciduk Bersama 11 Unit Motor

“Hal ini sangat baik karena selama ini kami tidak pernah melihat bahwa ada masyarakat yang  mengetahui dan memahami program pemerintah khususnya penggunaan dana Otsus untuk program ke rakyat. Dalam seminar atau workshop ini akan dipresentasikan oleh seluruh kepala daerah di wilayah adat Tabi dan Saireri,”ujarnya.

Dia mengatakan, dengan adanya evaluasi penggunaan dana Otsus di wilayah Tabi  dan Saireri bisa menjadi jalan terang bagi masyarakat bagaimana implementasi dana Otsus itu yang sesungguhnya.

“Kalau kita menuntut evaluasi ya kita harus membuka diri dulu,” katanya.

Ditanya tanggapannya terkait penggunaan dana Otsus sejauh ini khusus untuk keberpihakan terhadap orang asli Papua, menurutnya, jika merujuk pada pelaksanaan program yang sudah dilakukan di tingkat bawah, secara kasat mata sebenarnya bisa dilihat, seperti di kampung kampung  lokal. Boleh dikatakan dampak dari Otsus ini belum benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga :  FKUB: Insan Pers Terapkan Jurnalisme Damai

“Apa yang belum terasa, ya ini ada berbagai faktor, mungkin karena kita tidak ada keterbukaan tentang program yang menggunakan dana Otsus atau seperti apa. Anggaran ini khusus untuk rakyat Papua, jadi harus diputuskan dan harus terbuka terkait pengelolaan dana Otsus,”tambahnya. (roy/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya