Thursday, May 2, 2024
23.7 C
Jayapura

SD Card Data Pesawat MAF Ditemukan

Sejumlah awak media saat menunggu di depan kantor MAF, Sentani, Kabupaten Jayapura untuk mengupdate informasi terkait kecelakaan pesawat milik MAF yang terjadi, Selasa (12/5). (FOTO: Robert/Cepos) 

KNKT Butuh Waktu Sebulan Kumpulkan Data

SENTANI- SD card yang berfungsi menyimpan data-data pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) berhasil ditemukan oleh pihak MAF (Mission Aviation Fellowship) sendiri di dalam pesawat yang masih berada di  dasar Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (13/5).

Perwakilan KNKT Wilayah Papua, Nobertus Tunyanan mengatakan, untuk memastikan kronologis jatuhnya pesawat  milik MAF yang jatuh di Danau Sentani, Selasa (12/5) akan dilakukan analisis oleh pihak KNKT pusat melalui data yang tersimpan dalam salah satu komponen pesawat yang lazim disebut sebagai SD card data.

“Pesawat ini tidak dilengkapi kotak hitam, karena diproduksi tahun 2009. Secara umum untuk pesawat produksi tahun 2016 ke bawah tidak memiliki kotak hitam,” jelas Nobertus Tunyanan saat ditemui wartawan di kantor MAF Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (13/5).

Dia mengatakan untuk pesawat ukuran  kecil seperti milik penerbangan MAF  ini, baru memiliki kotak hitam pada produksi Januari 2016 lalu. Sehubungan dengan itu meskipun pesawat tersebut tidak memiliki kotak hitam namun di dalam pesawat sudah ada komponen khusus yang berfungsi untuk merekam data-data yang ada di dalam pesawat dan itu cukup menjadi petunjuk bagi KNKT dalam mengetahui penyebab dari kejadian naas tersebut.

Baca Juga :  Berulang Kali Datang, Presiden Belum Bertemu di MRP 

“Di sini ada suatu alat yang masuk ke dalam instrumen pesawat sebenarnya sejenis SD card. Di mana SD card ini yang merekam data pesawat, tetapi sekali lagi bukan black box. Mudah-mudahan tidak ada kerusakan,” katanya.

Menurutnya, SD card dari komponen pesawat tersebut tidak menyimpan rekaman suara sehingga rekaman suara dari pilot hanya bisa diketahui dari tower pada percakapan terakhir sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.

“Kalau mau cek suara itu ada di tower percakapan terakhir yang bilang mayday mayday itu ada di tower,” ungkapnya.

 Dikatakan, pihaknya selaku perwakilan KNKT wilayah Papua akan  mengirim SD card yang berisi data pesawat tersebut melalui kargo ke  laboratorium KNKT pusat. Dari data yang terdapat dalam SD card itu selanjutnya KNKT bisa membuat satu animasi mengenai penyebab atau proses terjadinya kecelakaan pesawat tersebut. 

Baca Juga :  Diwarnai Peresmian Pasar Mama-Mama Papua

 “Dari hasil animasi pesawat ini jalannya bagaimana itu nanti bisa (dianalisa, Red). Berdoa semoga alat ini tidak rusak dan bisa diambil datanya itu saja,”ujarnya.

Pihaknya tidak lagi mendatangi lokasi jatuhnya pesawat, karena data yang ada pada SD card itu sudah  mewakili untuk mengetahui bagaimana penyebab jatuhnya pesawat tersebut. “Sebenarnya bukti lain dari body pesawat kalau seandainya bisa bawa ke sini kami juga bisa lihat,” katanya.

Diakuinya dengan melihat beberapa serpihan pesawat yang pecah bahkan rodanya yang  patah itu membuktikan betapa besar dan kuatnya hempasan  pesawat pada saat jatuh dan mengenai permukaan air. 

Terkait upaya untuk melakukan penyelidikan terhadap jatuhnya pesawat itu pihaknya akan melakukan pengumpulan data selama sebulan kedepan.”Dalam satu bulan urusannya KNKT hanya mengumpulkan data,” tandasnya.

Dia menambahkan informasi yang disampaikan pihak MAF bahwa bangkai pesawat itu sudah ditarik oleh masyarakat dan posisinya sudah berada di dekat Kampung Yoboi namun masih berada di bawah permukaan air. (roy/nat)

Sejumlah awak media saat menunggu di depan kantor MAF, Sentani, Kabupaten Jayapura untuk mengupdate informasi terkait kecelakaan pesawat milik MAF yang terjadi, Selasa (12/5). (FOTO: Robert/Cepos) 

KNKT Butuh Waktu Sebulan Kumpulkan Data

SENTANI- SD card yang berfungsi menyimpan data-data pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) berhasil ditemukan oleh pihak MAF (Mission Aviation Fellowship) sendiri di dalam pesawat yang masih berada di  dasar Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (13/5).

Perwakilan KNKT Wilayah Papua, Nobertus Tunyanan mengatakan, untuk memastikan kronologis jatuhnya pesawat  milik MAF yang jatuh di Danau Sentani, Selasa (12/5) akan dilakukan analisis oleh pihak KNKT pusat melalui data yang tersimpan dalam salah satu komponen pesawat yang lazim disebut sebagai SD card data.

“Pesawat ini tidak dilengkapi kotak hitam, karena diproduksi tahun 2009. Secara umum untuk pesawat produksi tahun 2016 ke bawah tidak memiliki kotak hitam,” jelas Nobertus Tunyanan saat ditemui wartawan di kantor MAF Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (13/5).

Dia mengatakan untuk pesawat ukuran  kecil seperti milik penerbangan MAF  ini, baru memiliki kotak hitam pada produksi Januari 2016 lalu. Sehubungan dengan itu meskipun pesawat tersebut tidak memiliki kotak hitam namun di dalam pesawat sudah ada komponen khusus yang berfungsi untuk merekam data-data yang ada di dalam pesawat dan itu cukup menjadi petunjuk bagi KNKT dalam mengetahui penyebab dari kejadian naas tersebut.

Baca Juga :  Tertimpa Pohon, Wanita Paro Baya Tewas

“Di sini ada suatu alat yang masuk ke dalam instrumen pesawat sebenarnya sejenis SD card. Di mana SD card ini yang merekam data pesawat, tetapi sekali lagi bukan black box. Mudah-mudahan tidak ada kerusakan,” katanya.

Menurutnya, SD card dari komponen pesawat tersebut tidak menyimpan rekaman suara sehingga rekaman suara dari pilot hanya bisa diketahui dari tower pada percakapan terakhir sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.

“Kalau mau cek suara itu ada di tower percakapan terakhir yang bilang mayday mayday itu ada di tower,” ungkapnya.

 Dikatakan, pihaknya selaku perwakilan KNKT wilayah Papua akan  mengirim SD card yang berisi data pesawat tersebut melalui kargo ke  laboratorium KNKT pusat. Dari data yang terdapat dalam SD card itu selanjutnya KNKT bisa membuat satu animasi mengenai penyebab atau proses terjadinya kecelakaan pesawat tersebut. 

Baca Juga :  Pelatihan Jurnalistik Pemkab Keerom-Cepos Digelar

 “Dari hasil animasi pesawat ini jalannya bagaimana itu nanti bisa (dianalisa, Red). Berdoa semoga alat ini tidak rusak dan bisa diambil datanya itu saja,”ujarnya.

Pihaknya tidak lagi mendatangi lokasi jatuhnya pesawat, karena data yang ada pada SD card itu sudah  mewakili untuk mengetahui bagaimana penyebab jatuhnya pesawat tersebut. “Sebenarnya bukti lain dari body pesawat kalau seandainya bisa bawa ke sini kami juga bisa lihat,” katanya.

Diakuinya dengan melihat beberapa serpihan pesawat yang pecah bahkan rodanya yang  patah itu membuktikan betapa besar dan kuatnya hempasan  pesawat pada saat jatuh dan mengenai permukaan air. 

Terkait upaya untuk melakukan penyelidikan terhadap jatuhnya pesawat itu pihaknya akan melakukan pengumpulan data selama sebulan kedepan.”Dalam satu bulan urusannya KNKT hanya mengumpulkan data,” tandasnya.

Dia menambahkan informasi yang disampaikan pihak MAF bahwa bangkai pesawat itu sudah ditarik oleh masyarakat dan posisinya sudah berada di dekat Kampung Yoboi namun masih berada di bawah permukaan air. (roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya