Sunday, May 5, 2024
24.7 C
Jayapura

Daya Beli Rendah, Pedagang Tak Mau Spekulasi

Perdagang di perempatan Jalan Safridarwin – Jalan Irian Kota Wamena ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA- Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Nakerindag) Jayawijaya Arisman Chaniago mengungkapkan bahwa sejumlah pedagang sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Jayawijaya, masih takut mendatangkan komoditas dari luar Jayawijaya dalam jumlah besar, akibat rendahnya daya beli di masyarakat pasca pademi Corona. Termasuk pembatasan aktifitas yang hanya sampai  pukul 12.00 WIT. 

  “Daya beli masyarakat kurang makanya sekarang pedagang takut mendatangkan barang dalam jumlah yang banyak. Tetapi untuk kebutuhan ketahanan stok untuk masa Covid-19 itu teratasi dengan baik,” ungkapnya Sabtu (2/5) kemarin.

  Ia menyatakan, beberapa hari lalu masyarakat Jayawijaya sempat kesulitan untuk mendapatkan komoditas telur ayam, bawang dan rica. Namun untuk saat ini stok mulai lancar lantaran pasokan dari luar Papua sudah masuk ke Jayapura, sehingga pasaran di Jayawijaya juga bisa terpenuhi permintaan masyarakat.

Baca Juga :  Ny. Damanik : TP PKK  Bantu Pemerintah Bangun Kesejahteraan Keluarga.

   Menurut Arisman Komoditas-komoditas yang mengalami kelangkaan itu disuplai dari luar Jayawijaya, termasuk kebutuhan sayur-mayur, dengan menggunakan penerbangan, artinya kalau di Jayapura stoknya sudah ada, maka pastinya akan dipasok ke Jayawijaya.

  “Untuk sayur lokal itukan tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat, sehingga kita datangkan dari luar Jayawijaya juga agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas Kabid Perdagangan Disnakerindag.

  Ia memastikan sejumlah pasar rakyat di Jayawijaya, seperti Pasar Jibama, Potikelek, Sinakma dan Wouma beroperasi seperti biasa, walau daya beli tidak seperti hari-hari normal sebelum adanya corona, namun pedagang masih terus berjualan seperti biasa.(jo/tri) 

Perdagang di perempatan Jalan Safridarwin – Jalan Irian Kota Wamena ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA- Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Nakerindag) Jayawijaya Arisman Chaniago mengungkapkan bahwa sejumlah pedagang sembilan bahan pokok (sembako) di Kabupaten Jayawijaya, masih takut mendatangkan komoditas dari luar Jayawijaya dalam jumlah besar, akibat rendahnya daya beli di masyarakat pasca pademi Corona. Termasuk pembatasan aktifitas yang hanya sampai  pukul 12.00 WIT. 

  “Daya beli masyarakat kurang makanya sekarang pedagang takut mendatangkan barang dalam jumlah yang banyak. Tetapi untuk kebutuhan ketahanan stok untuk masa Covid-19 itu teratasi dengan baik,” ungkapnya Sabtu (2/5) kemarin.

  Ia menyatakan, beberapa hari lalu masyarakat Jayawijaya sempat kesulitan untuk mendapatkan komoditas telur ayam, bawang dan rica. Namun untuk saat ini stok mulai lancar lantaran pasokan dari luar Papua sudah masuk ke Jayapura, sehingga pasaran di Jayawijaya juga bisa terpenuhi permintaan masyarakat.

Baca Juga :  Jaga Kamtibmas Jelang Nataru, Polres Jayawijaya Gelar Patroli dan Razia

   Menurut Arisman Komoditas-komoditas yang mengalami kelangkaan itu disuplai dari luar Jayawijaya, termasuk kebutuhan sayur-mayur, dengan menggunakan penerbangan, artinya kalau di Jayapura stoknya sudah ada, maka pastinya akan dipasok ke Jayawijaya.

  “Untuk sayur lokal itukan tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat, sehingga kita datangkan dari luar Jayawijaya juga agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas Kabid Perdagangan Disnakerindag.

  Ia memastikan sejumlah pasar rakyat di Jayawijaya, seperti Pasar Jibama, Potikelek, Sinakma dan Wouma beroperasi seperti biasa, walau daya beli tidak seperti hari-hari normal sebelum adanya corona, namun pedagang masih terus berjualan seperti biasa.(jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya