Tuesday, April 29, 2025
25.7 C
Jayapura

Distributor Diminta Tidak Manfaatkan Situasi

Kombes Pol Kolestra Siboro ( FOTO: Elfira/Cepos)

Kedapatan Menimbun dan Menaikan Harga Barang Ditindak Tegas

JAYAPURA-Polda Papua mengingatkan para distributor dan pedagang bahan makanan dan masker untuk tidak memanfaatkan situasi. Hal ini menyusul penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa dua warga negara Indonesia yang positif Corona.

ā€œPara distributor jangan coba-coba memanfaatkan situasi, jangan sampai menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara kita tujuannya agar masyarakat tidak was-was,ā€ ucap Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Kombes Pol Kolestra Siboro saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (5/3).

Monitoring dan pengawasan terus dilakukan oleh pihak Polda Papua dalam hal ini Direktorat Kriminal Umum pasca penyampaikan dari Presiden terkait dua warga Indonesia yang positif corona.

Baca Juga :  Bioskop Dibuka, Mall Berharap Kunjungan Meningkat

Bahkan, Polda Papua dan Polres Jajaran telah membentuk tim untuk mengawasi lonjakan harga di pasaran. Pengawasan tersebut berjalan sesuai dengan masing-masing wilayah yang ada di Papua.

ā€œKita sudah laksanakan kegiatan monitoring, dan  sampai saat ini masih berjalan normal. Kemungkinan mereka tau kami sedang turun ke lapangan,ā€ terangnya.

Namun, tindakan tegas akan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku jika kedapatan ada distributor ataupun pendagang yang menaikan harga atau bahkan menimbun barang. 

ā€œKalau hal-hal seperti ini kita lebih kepenegakan hukum. Tidak ada toleransi bagi mereka yang menimbun ataupun menaikan harga dengan memanfaatkan Korona,ā€ tegasnya.

Lanjutnya, jangan memanfaatkan situasi atau informasi yang sudah berkembang. Namun bagaimana para pedagang ataupun distributor tetap berjualan sesuai  dengan indeks atau standar dia berjualan saja. 

Baca Juga :  KKB Rilis Bakar Puskesmas, Polda Sebut Karena Puntung Rokok

ā€œDistributor jangan menimbulkan keresahan di masyarakat, sementara kita tujuannya agar masyarakat tidak was-was dan ketersediaan barang harus tetap ada,ā€ pungkasnya. (fia/nat)

Kombes Pol Kolestra Siboro ( FOTO: Elfira/Cepos)

Kedapatan Menimbun dan Menaikan Harga Barang Ditindak Tegas

JAYAPURA-Polda Papua mengingatkan para distributor dan pedagang bahan makanan dan masker untuk tidak memanfaatkan situasi. Hal ini menyusul penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa dua warga negara Indonesia yang positif Corona.

ā€œPara distributor jangan coba-coba memanfaatkan situasi, jangan sampai menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara kita tujuannya agar masyarakat tidak was-was,ā€ ucap Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Kombes Pol Kolestra Siboro saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (5/3).

Monitoring dan pengawasan terus dilakukan oleh pihak Polda Papua dalam hal ini Direktorat Kriminal Umum pasca penyampaikan dari Presiden terkait dua warga Indonesia yang positif corona.

Baca Juga :  Tembagapura Memanas, KKB dan Polisi Kontak Tembak

Bahkan, Polda Papua dan Polres Jajaran telah membentuk tim untuk mengawasi lonjakan harga di pasaran. Pengawasan tersebut berjalan sesuai dengan masing-masing wilayah yang ada di Papua.

ā€œKita sudah laksanakan kegiatan monitoring, dan  sampai saat ini masih berjalan normal. Kemungkinan mereka tau kami sedang turun ke lapangan,ā€ terangnya.

Namun, tindakan tegas akan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku jika kedapatan ada distributor ataupun pendagang yang menaikan harga atau bahkan menimbun barang. 

ā€œKalau hal-hal seperti ini kita lebih kepenegakan hukum. Tidak ada toleransi bagi mereka yang menimbun ataupun menaikan harga dengan memanfaatkan Korona,ā€ tegasnya.

Lanjutnya, jangan memanfaatkan situasi atau informasi yang sudah berkembang. Namun bagaimana para pedagang ataupun distributor tetap berjualan sesuai  dengan indeks atau standar dia berjualan saja. 

Baca Juga :  KKB Rilis Bakar Puskesmas, Polda Sebut Karena Puntung Rokok

ā€œDistributor jangan menimbulkan keresahan di masyarakat, sementara kita tujuannya agar masyarakat tidak was-was dan ketersediaan barang harus tetap ada,ā€ pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya