Monday, May 6, 2024
26.7 C
Jayapura

Pasar Phara Sentani ‘Banjir’ Buah

Suasana ‘banjir’ buah di Pasar Phara Sentani, Senin (10/2).  Masyarakat dari  kampung-kampung langsung ke pasar untuk berjualan buah-buahan dari kebun mereka. ( FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Sudah lebih dari dua pekan, Pasar Phara Sentani dibanjiri berbagai jenis buah seperti halnya mangga, rambutan, langsat, duku hingga durian.

 Musim panen buah dari beberapa kampung di Kabupaten Jayapura memberi angin segar bagi masyarakat khususnya di daerah Doyo sampai ke Moi, Depapre dan sekitarnya.

 Ester penjual buah rambutan dari Sabron mengatakan, dirinya sudah seminggu berjualan buah rambutan, yang saat ini memang lagi musim. Buah rambutan yang dijualnya ada dua jenis yaitu Rambutan Aceh dan Rambutan Nona.

 “Harga Rambutan Aceh Rp 20 ribu/ikat dan rambutan nona Rp 10 ribu/ikat. Setiap hari saya bisa menjual 20- 30 ikat rambutan baik aceh maupun nona, karena musim buah saat ini penjualan tidak terlalu ramai karena pemborong lebih banyak membeli dengan harga murah. Untuk mengantisipasi hal itu kami lebih baik jual sendiri lebih untung,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (10/2) kemarin.

Baca Juga :  Februari 2024, Ekspor Papua Naik 170,35 Persen

 Sementara itu, Amos seorang pemjual durian yang juga dari Sabron dan Maribu mengatakan dirinya berjualan durian dan langsat maupun duku sudah seminggu. Ia dan istrinya selalu berjualan di Pasar Phara Sentani setiap kali musim buah.

 “Kami jual durian dengan harga Rp 50 ribu/buah untuk ukuran sedang dan ukuran kecil 4 buah Rp 100 ribu. Sedangkan untuk buah duku Rp 20 ribu/kantong begitu juga dengan buah langsat Rp 20 ribu/kantong atau tumpuk,” jelasnya.

 Dirinya lebih memilih berjualan langsung di pasar dibandingkan menjual ke pemborong, karena harga beli dari pemborong lebih murah dan dinilainya tidak menguntungkan dibandingkan berjualan sendiri.

 “Musim buah kali ini akan berlangsung cukup lama, dari musim mangga, kini diganti dengan rambutan, duku, langsat dan durian,”tandasnya.(ana/ary)

Baca Juga :  Selama Desember 2021 TPK Hotel Turun 6,07 Persen
Suasana ‘banjir’ buah di Pasar Phara Sentani, Senin (10/2).  Masyarakat dari  kampung-kampung langsung ke pasar untuk berjualan buah-buahan dari kebun mereka. ( FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Sudah lebih dari dua pekan, Pasar Phara Sentani dibanjiri berbagai jenis buah seperti halnya mangga, rambutan, langsat, duku hingga durian.

 Musim panen buah dari beberapa kampung di Kabupaten Jayapura memberi angin segar bagi masyarakat khususnya di daerah Doyo sampai ke Moi, Depapre dan sekitarnya.

 Ester penjual buah rambutan dari Sabron mengatakan, dirinya sudah seminggu berjualan buah rambutan, yang saat ini memang lagi musim. Buah rambutan yang dijualnya ada dua jenis yaitu Rambutan Aceh dan Rambutan Nona.

 “Harga Rambutan Aceh Rp 20 ribu/ikat dan rambutan nona Rp 10 ribu/ikat. Setiap hari saya bisa menjual 20- 30 ikat rambutan baik aceh maupun nona, karena musim buah saat ini penjualan tidak terlalu ramai karena pemborong lebih banyak membeli dengan harga murah. Untuk mengantisipasi hal itu kami lebih baik jual sendiri lebih untung,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (10/2) kemarin.

Baca Juga :  Astra Motor:  Konsumen Harus Rajin Lakukan Perawatan Kendaraan

 Sementara itu, Amos seorang pemjual durian yang juga dari Sabron dan Maribu mengatakan dirinya berjualan durian dan langsat maupun duku sudah seminggu. Ia dan istrinya selalu berjualan di Pasar Phara Sentani setiap kali musim buah.

 “Kami jual durian dengan harga Rp 50 ribu/buah untuk ukuran sedang dan ukuran kecil 4 buah Rp 100 ribu. Sedangkan untuk buah duku Rp 20 ribu/kantong begitu juga dengan buah langsat Rp 20 ribu/kantong atau tumpuk,” jelasnya.

 Dirinya lebih memilih berjualan langsung di pasar dibandingkan menjual ke pemborong, karena harga beli dari pemborong lebih murah dan dinilainya tidak menguntungkan dibandingkan berjualan sendiri.

 “Musim buah kali ini akan berlangsung cukup lama, dari musim mangga, kini diganti dengan rambutan, duku, langsat dan durian,”tandasnya.(ana/ary)

Baca Juga :  APBN Papua Tahun 2021 Terealisasi  Rp 10,88 Triliun atau 120,9%

Berita Terbaru

Artikel Lainnya