JAKARTA – Setahun lalu, nama Zohran Mamdani mungkin tak banyak dikenal publik Amerika. Kini, politikus 34 tahun itu menjadi Wali Kota muslim pertama di New York. Sosok Zohran Mamdani kini menjadi simbol perubahan besar dalam lanskap politik Amerika Serikat (AS).
Kemenangan Mamdani bukan sekadar hasil pemilu. Ini adalah cerita kebangkitan seorang calon penantang yang semula tidak diperhitungkan oleh dinasti politik lama. Akhirnya pria muslim itu memenangkan hati jutaan warga lewat pesan sederhana: hidup di kota ini tidak seharusnya sesulit sekarang.
Mengutip Guardian, Zohran Mamdani lahir dari keluarga keturunan India di Kampala, Uganda. Ayahnya seorang sutradara film ternama, Mahmood Mamdani. Sedangkan ibunda, Prof. Mira Nair, dikenal sebagai akademisi dan pembuat film berpengaruh. Saat berusia tujuh tahun, Mamdani pindah bersama keluarga ke New York City. Dia bersekolah di Bronx High School of Science, tempat ia mendirikan tim kriket pertama sekolah itu.
Langkahnya itu sebagai isyarat awal tentang kemampuannya menyatukan orang-orang lintas latar belakang.Setelah lulus, Mamdani menempuh studi di Bowdoin College dan mengambil jurusan Africana Studies. Lantas dia mendirikan cabang pertama Students for Justice in Palestine di kampus tersebut.
Pada 2018, ia resmi menjadi warga negara AS, dan sejak itu menapaki jalan politiknya dengan konsistensi yang jarang ditemui.Sebelum terjun ke dunia politik, Mamdani bekerja sebagai pegiat komunitas dan konselor pencegahan penyitaan rumah, membantu warga berpenghasilan rendah bertahan di tengah krisis ekonomi.
Karier politiknya mulai bersinar pada 2020, saat ia terpilih sebagai anggota parlemen negara bagian New York mewakili distrik ke-36, menjadi pria Asia Selatan pertama dan warga Uganda pertama yang pernah menjabat di lembaga itu.
JAKARTA – Setahun lalu, nama Zohran Mamdani mungkin tak banyak dikenal publik Amerika. Kini, politikus 34 tahun itu menjadi Wali Kota muslim pertama di New York. Sosok Zohran Mamdani kini menjadi simbol perubahan besar dalam lanskap politik Amerika Serikat (AS).
Kemenangan Mamdani bukan sekadar hasil pemilu. Ini adalah cerita kebangkitan seorang calon penantang yang semula tidak diperhitungkan oleh dinasti politik lama. Akhirnya pria muslim itu memenangkan hati jutaan warga lewat pesan sederhana: hidup di kota ini tidak seharusnya sesulit sekarang.
Mengutip Guardian, Zohran Mamdani lahir dari keluarga keturunan India di Kampala, Uganda. Ayahnya seorang sutradara film ternama, Mahmood Mamdani. Sedangkan ibunda, Prof. Mira Nair, dikenal sebagai akademisi dan pembuat film berpengaruh. Saat berusia tujuh tahun, Mamdani pindah bersama keluarga ke New York City. Dia bersekolah di Bronx High School of Science, tempat ia mendirikan tim kriket pertama sekolah itu.
Langkahnya itu sebagai isyarat awal tentang kemampuannya menyatukan orang-orang lintas latar belakang.Setelah lulus, Mamdani menempuh studi di Bowdoin College dan mengambil jurusan Africana Studies. Lantas dia mendirikan cabang pertama Students for Justice in Palestine di kampus tersebut.
Pada 2018, ia resmi menjadi warga negara AS, dan sejak itu menapaki jalan politiknya dengan konsistensi yang jarang ditemui.Sebelum terjun ke dunia politik, Mamdani bekerja sebagai pegiat komunitas dan konselor pencegahan penyitaan rumah, membantu warga berpenghasilan rendah bertahan di tengah krisis ekonomi.
Karier politiknya mulai bersinar pada 2020, saat ia terpilih sebagai anggota parlemen negara bagian New York mewakili distrik ke-36, menjadi pria Asia Selatan pertama dan warga Uganda pertama yang pernah menjabat di lembaga itu.