KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager, menghadiri Konferensi ke-V Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Klasis Keerom yang berlangsung di Arso XIV, Keerom, pada Kamis (23/10).
Dalam konferensi yang dihadiri para hamba Tuhan dan jemaat, Bupati Gusbager memberikan pesan penting tentang pentingnya persatuan di tengah perbedaan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bagi kader gereja, serta desakan untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup dari kerusakan.
Dalam sambutannya, Bupati Piter Gusbager menekankan bahwa perbedaan adalah keniscayaan dan sudah ada “dari sananya”. Ia mengajak seluruh jemaat GIDI untuk bijak dalam menyikapi keragaman, baik dalam pelayanan maupun dalam hidup bermasyarakat.
“Memahami perbedaan, melayani dalam perbedaan, dan hidup dalam perbedaan. Perbedaan sudah ada dari sananya, jadi perbedaan itu terus ada dan kita hidup dalam perbedaan. Sehingga kebenaran sejati itu milik Tuhan sendiri. Setiap pribadi orang percaya mencari kebenaran, itu paling penting,” ungkap Bupati Gusbager.
KEEROM – Bupati Keerom, Piter Gusbager, menghadiri Konferensi ke-V Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Klasis Keerom yang berlangsung di Arso XIV, Keerom, pada Kamis (23/10).
Dalam konferensi yang dihadiri para hamba Tuhan dan jemaat, Bupati Gusbager memberikan pesan penting tentang pentingnya persatuan di tengah perbedaan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bagi kader gereja, serta desakan untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup dari kerusakan.
Dalam sambutannya, Bupati Piter Gusbager menekankan bahwa perbedaan adalah keniscayaan dan sudah ada “dari sananya”. Ia mengajak seluruh jemaat GIDI untuk bijak dalam menyikapi keragaman, baik dalam pelayanan maupun dalam hidup bermasyarakat.
“Memahami perbedaan, melayani dalam perbedaan, dan hidup dalam perbedaan. Perbedaan sudah ada dari sananya, jadi perbedaan itu terus ada dan kita hidup dalam perbedaan. Sehingga kebenaran sejati itu milik Tuhan sendiri. Setiap pribadi orang percaya mencari kebenaran, itu paling penting,” ungkap Bupati Gusbager.