Tuesday, October 28, 2025
26.4 C
Jayapura

Perkuat Sistem Kepatuhan Internal

Kakanwil Ditjenpas Papua Luncurkan SIGAP PAPUA

JAYAPURA – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Papua, Herman Mulawarman, secara resmi memperkenalkan inovasi proyek perubahan strategis, SIGAP PAPUA (Strategi Investigasi dan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas Penegakan Kepatuhan Internal di Pemasyarakatan Papua).

Peluncuran ini menjadi langkah maju Kanwil Ditjenpas Papua dalam upaya sistematis memperkuat integritas dan disiplin petugas di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Herman Mulawarman menjelaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk memperkuat pengawasan internal, menyusul temuan berbagai kasus pelanggaran, penyelundupan, dan lemahnya tindak lanjut hasil investigasi di sejumlah Lapas.

“SIGAP PAPUA bukan sekadar proyek, tapi perubahan budaya kerja. Ini menjadi langkah awal untuk menutup celah pada kontrol akses, pemeriksaan barang masuk, dan disiplin petugas yang belum maksimal,” tegas Herman dalam keterangan tertulisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (23/10).

Baca Juga :  Pengurus Masjid Harus Mampu Memberdayakan Ekonomi Umat

Menurutnya, peluncuran SIGAP PAPUA dilatarbelakangi oleh fakta lapangan yang menantang, termasuk kondisi overcrowding yang mencapai lebih dari 150%, rasio petugas yang timpang (1:40 hingga 1:50 warga binaan), serta masih ditemukannya barang-barang terlarang saat penggeledahan.

Kakanwil Ditjenpas Papua Luncurkan SIGAP PAPUA

JAYAPURA – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Papua, Herman Mulawarman, secara resmi memperkenalkan inovasi proyek perubahan strategis, SIGAP PAPUA (Strategi Investigasi dan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas Penegakan Kepatuhan Internal di Pemasyarakatan Papua).

Peluncuran ini menjadi langkah maju Kanwil Ditjenpas Papua dalam upaya sistematis memperkuat integritas dan disiplin petugas di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Herman Mulawarman menjelaskan bahwa program ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk memperkuat pengawasan internal, menyusul temuan berbagai kasus pelanggaran, penyelundupan, dan lemahnya tindak lanjut hasil investigasi di sejumlah Lapas.

“SIGAP PAPUA bukan sekadar proyek, tapi perubahan budaya kerja. Ini menjadi langkah awal untuk menutup celah pada kontrol akses, pemeriksaan barang masuk, dan disiplin petugas yang belum maksimal,” tegas Herman dalam keterangan tertulisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Kamis (23/10).

Baca Juga :  Yesus Naik ke Surga, Untuk Persiapkan Tempat Bagi Orang Percaya

Menurutnya, peluncuran SIGAP PAPUA dilatarbelakangi oleh fakta lapangan yang menantang, termasuk kondisi overcrowding yang mencapai lebih dari 150%, rasio petugas yang timpang (1:40 hingga 1:50 warga binaan), serta masih ditemukannya barang-barang terlarang saat penggeledahan.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya