SENTANI – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bidang Bina Marga, terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan Kampung. Tahun 2025 ini, dua ruas jalan di Distrik Kemtuk dan Distrik Nimbokrang menjadi prioritas perbaikan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Jayapura, Demianus Wanena, mengatakan pekerjaan sudah berjalan dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
“Di Distrik Kemtuk panjang jalan yang dikerjakan sekitar 4 kilometer, sementara di Distrik Nimbokrang sekitar 500 meter. Semua menggunakan Dana Tambahan Infrastruktur (DTI),” jelas Demianus, Kamis (11/9)
Ia menuturkan, dua wilayah ini diprioritaskan karena sudah masuk perencanaan sejak 2024 dan merupakan usulan langsung dari masyarakat. Setelah dilakukan kajian dan disetujui, akhirnya pekerjaan perbaikan jalan direalisasikan tahun ini.
Menurutnya, perbaikan jalan bukan pekerjaan mudah. Selain kondisi lapangan, ada juga tantangan terkait status tanah ulayat yang sering memunculkan pro dan kontra.
“Namun dengan komunikasi yang baik, rapat bersama kepala distrik, kepala kampung, ondoafi, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat, akhirnya semua sepakat. Perbaikan jalan ini penting untuk mendukung akses transportasi masyarakat,” tambahnya.
SENTANI – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bidang Bina Marga, terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan Kampung. Tahun 2025 ini, dua ruas jalan di Distrik Kemtuk dan Distrik Nimbokrang menjadi prioritas perbaikan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Jayapura, Demianus Wanena, mengatakan pekerjaan sudah berjalan dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
“Di Distrik Kemtuk panjang jalan yang dikerjakan sekitar 4 kilometer, sementara di Distrik Nimbokrang sekitar 500 meter. Semua menggunakan Dana Tambahan Infrastruktur (DTI),” jelas Demianus, Kamis (11/9)
Ia menuturkan, dua wilayah ini diprioritaskan karena sudah masuk perencanaan sejak 2024 dan merupakan usulan langsung dari masyarakat. Setelah dilakukan kajian dan disetujui, akhirnya pekerjaan perbaikan jalan direalisasikan tahun ini.
Menurutnya, perbaikan jalan bukan pekerjaan mudah. Selain kondisi lapangan, ada juga tantangan terkait status tanah ulayat yang sering memunculkan pro dan kontra.
“Namun dengan komunikasi yang baik, rapat bersama kepala distrik, kepala kampung, ondoafi, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat, akhirnya semua sepakat. Perbaikan jalan ini penting untuk mendukung akses transportasi masyarakat,” tambahnya.
