Saturday, October 18, 2025
27.7 C
Jayapura

Dulu Penuh Hiruk Pikuk, Kini Sunyi Seperti Kuburan

Mendatangi Lokasi Prostitusi Tanjung Elmo di Distrik Sentani Timur Usai Ditutup

Tempat Prostitusi Tanjung Elmo, yang berada di Sentani, Kabupaten Jayapura telah ditutup secara resmi Pemkab Jayapura Tahun 2016. Lalu bagaimana kondisinya sekarang?

Laporan: Priyadi_Sentani

Nama Tanjung Elmo di Sentani, Kabupaten Jayapura, dulu begitu akrab di telinga banyak orang. Bagaimana tidak, lokalisasi satu-satunya ini menjadi titik kumpul ratusan orang setiap hari untuk melampiaskan hasrat syahwatnya. Tanjung Elmo sendiri telah menjadi tempat bisnis esek-esek sejak 1975.

Banyak yang menjadikan lokasi ini sebagai piring makan. Tidak hanya dari pekerja seks komersilnya saja tetapi juga mucikari, pemilik bar dan restoran, tukang ojek, hingga oknum aparat keamanan yang memang suka ngetem di lokasi tersebut. Namun lama kelamaan keberadaan tempat ini ternyata dikeluhkan masyarakat terutama kaum ibu yang memiliki suami.

Baca Juga :  Buka pintu Lebar-lebar, Izinkan Masyarakat Jelajahi Setiap Sudut Kapal

Selain itu angka penyebaran HIV/AIDS masih sulit dikendalikan sehingga makin meresahkan. Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw akhirnya memutuskan harus menutup lokalisasi ini pada 2012 lalu. Namun, niat itu tak segera dapat diwujudkan. Akhirnya pada 21 Agustus 2015 lalu lokalisasi Tanjung Elmo resmi ditutup. Sebagai kompensasinya, setiap PSK, diberikan bantuan sekitar Rp 5,05 juta.

Selain itu, untuk menjaga nama baik, nama-nama PSK ini juga tidak dipublikasikan. Kawasan di tepi Danau Sentani itu memang menjadi lokalisasi strategis karena meski berada di pinggir jalan utama namun posisinya menjorok keluar dan menempati kawasan yang memang telah dilokalisir.

Mendatangi Lokasi Prostitusi Tanjung Elmo di Distrik Sentani Timur Usai Ditutup

Tempat Prostitusi Tanjung Elmo, yang berada di Sentani, Kabupaten Jayapura telah ditutup secara resmi Pemkab Jayapura Tahun 2016. Lalu bagaimana kondisinya sekarang?

Laporan: Priyadi_Sentani

Nama Tanjung Elmo di Sentani, Kabupaten Jayapura, dulu begitu akrab di telinga banyak orang. Bagaimana tidak, lokalisasi satu-satunya ini menjadi titik kumpul ratusan orang setiap hari untuk melampiaskan hasrat syahwatnya. Tanjung Elmo sendiri telah menjadi tempat bisnis esek-esek sejak 1975.

Banyak yang menjadikan lokasi ini sebagai piring makan. Tidak hanya dari pekerja seks komersilnya saja tetapi juga mucikari, pemilik bar dan restoran, tukang ojek, hingga oknum aparat keamanan yang memang suka ngetem di lokasi tersebut. Namun lama kelamaan keberadaan tempat ini ternyata dikeluhkan masyarakat terutama kaum ibu yang memiliki suami.

Baca Juga :  Jangan Ada ASN Kembali Terlibat Kriminal Penganiayaan 

Selain itu angka penyebaran HIV/AIDS masih sulit dikendalikan sehingga makin meresahkan. Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw akhirnya memutuskan harus menutup lokalisasi ini pada 2012 lalu. Namun, niat itu tak segera dapat diwujudkan. Akhirnya pada 21 Agustus 2015 lalu lokalisasi Tanjung Elmo resmi ditutup. Sebagai kompensasinya, setiap PSK, diberikan bantuan sekitar Rp 5,05 juta.

Selain itu, untuk menjaga nama baik, nama-nama PSK ini juga tidak dipublikasikan. Kawasan di tepi Danau Sentani itu memang menjadi lokalisasi strategis karena meski berada di pinggir jalan utama namun posisinya menjorok keluar dan menempati kawasan yang memang telah dilokalisir.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya