JAYAPURA – Kepala Balai Bahasa Papua Valentina Lovina Tanate, mengingatkan bahwa strategi utama untuk mempertahankan bahasa, termasuk bahasa daerah adalah dengan menggunakannya.
Hal ini, kata Valentina Lovina, karena hampir semua bahasa daerah di Indonesia terutama di Papua mengalami kemunduran seiring dengan berkurangnya jumlah penutur yang mengancam kelestarian bahasa daerah itu.
Sebutnya, kemajuan teknologi, dominasi bahasa asing di ranah pendidikan, dan kurangnya pewarisan bahasa dari orang tua ke anak menjadi ancaman serius bagi kelestarian bahasa daerah. Ini logis karena generasi muda menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan bahasa daerah.
“Jika mereka tidak lagi menuturkan bahasa daerah, kekayaan bahasa Indonesia akan semakin terancam. Maka, langkah strategis dan masif diperlukan untuk mempertahankan bahasa daerah agar tidak hilang ditelan zaman,” ingat Valentina kepada Cenderawasih via telepon, Jumat (23/8).
Menurut dia, guru bahasa daerah pun tidak hanya dituntut untuk mengajarkan kepada siswanya di sekolah, melainkan juga mampu mentransmisikan bahasa daerah kepada keturunannya.
“Kalau mengajar pelajaran bahasa daerah di sekolah pakai bahasa Jawa, di rumah juga dipakai. Bahasa itu, kalau penuturnya tetap menggunakan secara intensif maka aman,” tambahnya.