MIMIKA – Tim Peneliti Univesitas Gajah Mada (UGM) memilih Kabupaten Mimika sebagai salah satu wilayah uji coba deteksi dini Tuberkulosis (TBC) berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI).
Perlu diketahui, penelitian ini dilaksanakan dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan, Mulai dari Dinas Kesehatan, pemerintah daerah, hingga organisasi yang menangani isu disabilitas, gender, dan penyakit menular seperti malaria.
Terobosan besar dalam dunia kesehatan ini dipimpin oleh Dosen dan Peneliti Departemen Ilmu Penyakit Dalam Pusat Kedokteran Tropis UGM, Antonia Morita Iswari Saktiawati, dan Wahyono. Sebagai informasi, kedua sosok ini merupakan dosen dan peneliti dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM.
Antonia Morita menyebut, riset ini mengusung teknologi AI untuk membaca foto rontgen dada guna mempercepat skrining TBC yang merupakan penyakit mematikan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil.
Dijelaskan, di banyak daerah terutama di wilayah-wilayah pedalaman, tenaga medis masih sangat terbatas.
Melalui inovasi ini, kata Antonia bahwa AI akan mempermudah proses deteksi dini TBC hanya dari hasil rontgen dada, tanpa harus menunggu dokter spesialis yang sering kali berada jauh dari lokasi pasien.
“Dokter saja sudah langka, apalagi dokter radiologi. Jadi ketika ada rontgen, proses pembacaannya bisa lama sekali. Ini memperlambat diagnosis dan pengobatan TBC,” kata Antonia Kamis,( 7/8).