BIAK – Dalam upaya mengatasi persoalan gizi anak dan ibu hamil serta menjaga ketahanan pangan di wilayah Papua, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan wilayah Saireri sepakat menjalin kerja sama lintas wilayah berbasis potensi unggulan masing-masing daerah. Program ini direncanakan akan mulai diimplementasikan pada tahun 2026.
Plt Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Papua Pegunungan, Lukas Kosay, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) yang telah dilaksanakan sebelumnya, dan kini telah dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (MoU).
“Kita akan action tahun 2026. Kolaborasi ini menjadi harapan besar untuk 8 kabupaten di wilayah Lapago,” ungkap Lukas.
Dalam skema kolaborasi tersebut, Papua Pegunungan akan menyuplai umbi-umbian dan hasil industri lokal ke Saireri, sedangkan wilayah Saireri akan mengirimkan hasil laut seperti ikan ke wilayah Lapago. Tujuannya adalah untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak dan ibu hamil, serta menjaga kestabilan pasokan pangan di kedua wilayah.
Distribusi antarwilayah ini akan mengandalkan jalur udara, termasuk dukungan logistik dari TNI Angkatan Udara dan penyedia jasa aviasi lainnya.
“Transportasi udara akan sangat vital untuk menghubungkan wilayah pegunungan dan pesisir. Kita akan manfaatkan Jasa TNI AU dan mitra aviasi lainnya untuk menjamin kelancaran suplai,” tambahnya.
Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat solidaritas antarwilayah di Papua, tetapi juga menjadi model integratif pembangunan daerah berbasis potensi lokal. Dengan pendekatan saling mengisi, pemerintah berharap tercipta ketahanan pangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok rentan.(il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos