Tuesday, July 15, 2025
21.3 C
Jayapura

WNI Kini Bisa Dapat Visa Schengen Multi-Entry untuk Kunjungan Kedua ke Eropa

JAKARTA-Presiden Prabowo Subianto melakukan sejumlah kesepakatan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Gedung Berlaymont, Brussels, pada Minggu (13/7).

Dalam pertemuan itu, Ursula mengumumkan kebijakan baru yang memberikan kemudahan visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang  berkunjung ke negara-negara Uni Eropa.

Mulai saat ini, WNI yang melakukan kunjungan kedua ke Uni Eropa akan memenuhi syarat untuk memperoleh visa Schengen multi-entry.

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Komisi Eropa telah mengadopsi keputusan mengenai visa cascade. Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Schengen multi-entry,” kata Ursula von der Leyen.

Baca Juga :  Berani Tekan Biden dan Amerika untuk Berkontribusi dalam Perdamaian Global

Kebijakan baru ini tidak hanya dimaksudkan untuk mempermudah kunjungan, tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang antar masyarakat kedua kawasan, terutama dalam bidang pendidikan, investasi, dan pertukaran sosial.

“Ini akan memudahkan mereka tidak hanya untuk berkunjung. Tetapi juga untuk berinvestasi, belajar, dan membangun koneksi yang lebih dalam,” ucapnya.

Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan bagian dari pilar people-to-people connections yang menjadi fokus utama dalam kemitraan strategis Uni Eropa–Indonesia. “Singkatnya, kita sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” tegas Ursula.

Karena itu, Ursula menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Prabowo ke Brussels. Ia menilai, dalam situasi global yang penuh tantangan, Eropa dan Indonesia justru menunjukkan komitmen terhadap keterbukaan dan kerja sama.

Baca Juga :  Putusan MK Ubah Konstelasi Politik Daerah

“Bapak Presiden, terima kasih sekali lagi atas kunjungannya. Pesan yang kita sampaikan hari ini sangat kuat dan jelas: Dalam masa-masa sulit, ketika sebagian pihak memilih isolasi dan fragmentasi, Eropa dan Indonesia justru memilih jalan yang berbeda, jalan yang mengedepankan keterbukaan, kemitraan, dan peluang bersama,” urainya.

JAKARTA-Presiden Prabowo Subianto melakukan sejumlah kesepakatan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Gedung Berlaymont, Brussels, pada Minggu (13/7).

Dalam pertemuan itu, Ursula mengumumkan kebijakan baru yang memberikan kemudahan visa bagi warga negara Indonesia (WNI) yang  berkunjung ke negara-negara Uni Eropa.

Mulai saat ini, WNI yang melakukan kunjungan kedua ke Uni Eropa akan memenuhi syarat untuk memperoleh visa Schengen multi-entry.

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Komisi Eropa telah mengadopsi keputusan mengenai visa cascade. Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan visa Schengen multi-entry,” kata Ursula von der Leyen.

Baca Juga :  STY Resmi Tangani Timnas di Piala AFF, Bocoran 3 Pemain Muda yang Siap Meledak

Kebijakan baru ini tidak hanya dimaksudkan untuk mempermudah kunjungan, tetapi juga memperkuat hubungan jangka panjang antar masyarakat kedua kawasan, terutama dalam bidang pendidikan, investasi, dan pertukaran sosial.

“Ini akan memudahkan mereka tidak hanya untuk berkunjung. Tetapi juga untuk berinvestasi, belajar, dan membangun koneksi yang lebih dalam,” ucapnya.

Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan bagian dari pilar people-to-people connections yang menjadi fokus utama dalam kemitraan strategis Uni Eropa–Indonesia. “Singkatnya, kita sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” tegas Ursula.

Karena itu, Ursula menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Prabowo ke Brussels. Ia menilai, dalam situasi global yang penuh tantangan, Eropa dan Indonesia justru menunjukkan komitmen terhadap keterbukaan dan kerja sama.

Baca Juga :  KKP Tangkap 2 Kapal Berbendera Philipina di Utara Pulau Biak

“Bapak Presiden, terima kasih sekali lagi atas kunjungannya. Pesan yang kita sampaikan hari ini sangat kuat dan jelas: Dalam masa-masa sulit, ketika sebagian pihak memilih isolasi dan fragmentasi, Eropa dan Indonesia justru memilih jalan yang berbeda, jalan yang mengedepankan keterbukaan, kemitraan, dan peluang bersama,” urainya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya