JAKARTA– FIFA akhirnya merespons kekhawatiran mengenai kelelahan pemain akibat jadwal yang padat. Melalui pertemuan dengan perwakilan serikat pemain global di New York, kesepakatan penting dibuat untuk menetapkan waktu istirahat wajib bagi pesepak bola profesional.
Dilansir dari ESPN pada Minggu (13/7), FIFA dan perwakilan serikat pemain sepak bola global menyepakati adanya standar waktu istirahat bagi pemain, termasuk jeda minimal 72 jam antarpertandingan dan masa libur akhir musim selama 21 hari.
Keputusan ini diambil dalam pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (12/7) di New York.
Presiden FIFA Gianni Infantino hadir langsung bersama para tokoh senior dari organisasi perwakilan pemain global.
Pertemuan tersebut membahas isu kesehatan dan kesejahteraan pemain yang tengah menjadi sorotan seiring padatnya kalender pertandingan internasional dan domestik.
Pertemuan ini juga membahas potensi keikutsertaan serikat pemain dalam rapat Dewan FIFA ketika isu pemain dibahas. Namun, menurut laporan ESPN, serikat pemain internasional FIFPRO justru tidak diundang dan tidak hadir dalam forum penting tersebut.
Selain menyepakati waktu istirahat antarlaga, FIFA dan serikat pemain juga menyoroti pentingnya satu hari istirahat per pekan, serta perlunya mempertimbangkan jarak perjalanan dan kondisi cuaca saat menyusun kebijakan di kalender pertandingan mendatang.
Langkah ini merupakan bentuk tanggapan atas kritik yang muncul sejak diumumkannya Piala Dunia Antarklub yang digelar pada offseason Eropa.
Sebelumnya, FIFPRO bersama serikat pemain Inggris dan Prancis bahkan telah menggugat FIFA ke Uni Eropa karena memperluas kalender tanpa melibatkan perwakilan pemain.
Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi pemain dari risiko kelelahan dan cedera akibat padatnya kompetisi.
“Terkait kompetisi, FIFA dan serikat pemain sepakat mengenai pentingnya menyeimbangkan antara sepak bola tim nasional dan klub, serta antara kompetisi domestik, kontinental, dan global,” pernyataan FIFA dikutip dari ESPN.(*/jawapos)