Saturday, July 12, 2025
27.6 C
Jayapura

Mahasiswa UGM KKN Bersyukur Dapat Perhatian dari Pemerintah dan Masyarakat

BIAK – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah dua mahasiswanya, Septian Eka Rahmadi (Fakultas Teknik) dan Bagus Adi Prayogo (Fakultas Kehutanan), meninggal dunia akibat kecelakaan kapal saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (1/7) pekan lalu.

Tragedi ini menggugah empati para mahasiswa UGM yang saat ini juga sedang melaksanakan KKN di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Salah satu peserta KKN UGM di Biak, Grace Tamawniata, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas musibah tersebut.

“Kami turut berduka cita terhadap kejadian yang menimpa rekan kami di Maluku Tenggara. Kami di sini datang ke seluruh penjuru Indonesia untuk mengabdi, membantu masyarakat. Tapi apabila takdir dan alam berkata lain, kami hanya bisa mendoakan dan mengambil hikmahnya,” ujarnya saat ditemui di Biak, (4/7).

Baca Juga :  Resmi! Gunansar Mandowen Gabung PSBS

Grace mengungkapkan, timnya yang terdiri dari sekitar 30 mahasiswa menjalankan program KKN selama 45 hari hingga 8 Agustus 2025. Mereka bekerja di satu lokasi, dibagi dalam beberapa divisi seperti pendidikan, UMKM, pariwisata, pemerintahan, dan infrastruktur.

“Kami membantu sesuai dengan aspek kebutuhan masyarakat. Di divisi infrastruktur misalnya, kami membantu memperbaiki fasilitas desa yang sudah rusak, dan berupaya mendorong kemajuan ekonomi serta pariwisata kampung kami,” jelasnya.

BIAK – Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah dua mahasiswanya, Septian Eka Rahmadi (Fakultas Teknik) dan Bagus Adi Prayogo (Fakultas Kehutanan), meninggal dunia akibat kecelakaan kapal saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (1/7) pekan lalu.

Tragedi ini menggugah empati para mahasiswa UGM yang saat ini juga sedang melaksanakan KKN di berbagai penjuru Indonesia, termasuk di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Salah satu peserta KKN UGM di Biak, Grace Tamawniata, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas musibah tersebut.

“Kami turut berduka cita terhadap kejadian yang menimpa rekan kami di Maluku Tenggara. Kami di sini datang ke seluruh penjuru Indonesia untuk mengabdi, membantu masyarakat. Tapi apabila takdir dan alam berkata lain, kami hanya bisa mendoakan dan mengambil hikmahnya,” ujarnya saat ditemui di Biak, (4/7).

Baca Juga :  Dana Hibah untuk KPU dan Bawaslu Realisasi 100%, Keamanan Baru 40%

Grace mengungkapkan, timnya yang terdiri dari sekitar 30 mahasiswa menjalankan program KKN selama 45 hari hingga 8 Agustus 2025. Mereka bekerja di satu lokasi, dibagi dalam beberapa divisi seperti pendidikan, UMKM, pariwisata, pemerintahan, dan infrastruktur.

“Kami membantu sesuai dengan aspek kebutuhan masyarakat. Di divisi infrastruktur misalnya, kami membantu memperbaiki fasilitas desa yang sudah rusak, dan berupaya mendorong kemajuan ekonomi serta pariwisata kampung kami,” jelasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya