SENTANI-Rumah Kepala Suku Wally di Netar terbakar, Sabtu (11/1), sekira pukul 1.30 WIT.
Selain rumah milik kepala suku, dua unit rumah lainnya yang berada di sisi kiri dan kanan juga ludes terbakar.
Oma Agdamina Kabei Wally, selaku pemilik rumah menjelaskan, kebakaran rumah miliknya yang kini sudah ditempati oleh kepala suku Wally Netar itu berawal dari seorang keluarganya yang masih berusia dua tahun bermain korek api di dalam kamar. Pada saat itu, ibu dari anak tersebut juga sedang berada di dalam kamar tersebut dan sedang istirahat siang.
“Ibu anak ini kunci pintu dari dalam terus ibunya tidur, tapi anaknya main korek api yang disimpan di dalam tas,” kata Oma Agdamina Kabei Wally, kepada wartawan di lokasi kejadian Sabtu, (11/1).
Lanjut dia, api yang berasal dari dalam kamar itu dengan cepat merambat ke dinding yang terbuat dari bahan tripleks dan papan kayu besi. Warga sekitar berusaha untuk memadamkan api dengan menggunakan air danau, namun usaha itu sia sia, lantaran api menyala sangat cepat. Apalgi pada saat kejadian, angin bertiup cukup kencang, sehingga hal ini mempercepat api merambat ke seluruh bagian rumah hingga ke dua bagian rumah lain yang ada di sisi kiri dan kanan rumah kepala suku Walli Netar tersebut.
Butuh waktu sekitar lebih dari 2 jam untuk memadamkan api tersebut.
Dia juga mengaku, pihaknya mendapatkan bantuan dari unit pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, namun tidak maksimal. Karena mobil pemadam baru tiba di lokasi pada saat api sudah menghabisi tiga rumah itu.
“Mobil pemadam datang itu sudah hampir selesai, tapi tidak bagus alatnya. Mereka semprot ke rumah tapi airnya bocor dari samping. Beruntung ada mobil (water canon) dari Polres Jayapura yang ikut membantu memadamkan api,” jelasnya.
Akibat kejadian itu, seluruh bangunan dan seisi rumah tidak bisa diselamatkan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Saat ini peristiwa kebakaran ini sudah ditangani pihak kepolisian.
“Tadi ibu itu yang punya anak sudah langsung dibawa polisi ke kantor,”ujarnya. (roy/tho)