Saturday, June 7, 2025
27.7 C
Jayapura

Ingin Boyong Piala ke Paris, PSG Berharap Kutukan Allianz Arena untuk Inter

JAKARTA-Paris Saint-Germain kembali berada di ambang sejarah. Final Liga Champions 2024/2025 menjadi kesempatan emas bagi mereka merengkuh gelar perdana di kompetisi elite Eropa itu.

Les Parisiens akan berhadapan dengan Inter Milan pada partai puncak yang digelar di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB. Ini menjadi final kedua PSG setelah sebelumnya gagal juara pada 2020.

Empat tahun lalu, PSG tumbang 0-1 dari Bayern Munich di Lisbon. Luka itu belum sembuh, tapi kini mereka punya satu harapan yang unik dan menggelitik.

Venue final kali ini memberi napas optimisme tersendiri. Allianz Arena menyimpan semacam “kutukan” bagi tim-tim yang sudah pernah juara.

Sejarah mencatat empat final yang pernah digelar di kota Munich selalu dimenangi oleh klub yang belum pernah mengangkat trofi Liga Champions sebelumnya. Fakta ini menjadi angin segar bagi PSG yang masih perawan gelar.

Baca Juga :  Indra Sjafri Optimistis Kembali Bawa Timnas Melaju ke Partai Final Piala AFF

Nottingham Forest membuka tren itu pada 1979 dengan mengalahkan Malmo 1-0. Saat itu, Forest mengukir gelar perdananya di pentas Eropa.

Kemudian pada 1993, giliran Marseille yang menyusul lewat kemenangan tipis 1-0 atas AC Milan. Klub Prancis itu sekaligus jadi yang pertama dan satu-satunya dari Ligue 1 yang pernah menjuarai Liga Champions.

Borussia Dortmund melanjutkan kisah itu di 1997. Mereka mengalahkan Juventus dengan skor meyakinkan 3-1 untuk meraih gelar pertama.

Momen paling ikonik mungkin terjadi pada 2012 saat Chelsea membungkam Bayern Munich di kandangnya sendiri. Laga berakhir 1-1 dan diselesaikan lewat drama adu penalti yang dimenangi The Blues 4-3.

Empat final di Munich, empat kisah kejayaan tim debut juara. Kini, PSG punya peluang untuk menjadi kisah kelima.

Baca Juga :  MU Tumbang di Kandang Copenhagen, Diwarnai Hujan Gol dan Kartu Merah

“Kurasa kami telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus sejak awal musim ini,” ucap gelandang PSG, Lee Kang-in. “Ini merupakan ganjaran bagi kami untuk berada di posisi ini, dan kami akan bersiap sebaik mungkin agar bisa juara.”

PSG memang tampil impresif sejak fase grup. Mereka menyingkirkan klub-klub besar dalam perjalanan menuju final.

Skuad Luis Enrique memadukan pengalaman dan talenta muda seperti Kylian Mbappe, Vitinha, hingga Lee Kang-in. Kekompakan dan determinasi menjadi senjata utama mereka.

Namun, Inter Milan bukan lawan yang bisa diremehkan. Klub asal Italia itu datang dengan status mantan juara dan ambisi menambah koleksi trofi keempatnya.

JAKARTA-Paris Saint-Germain kembali berada di ambang sejarah. Final Liga Champions 2024/2025 menjadi kesempatan emas bagi mereka merengkuh gelar perdana di kompetisi elite Eropa itu.

Les Parisiens akan berhadapan dengan Inter Milan pada partai puncak yang digelar di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6/2025) pukul 02.00 WIB. Ini menjadi final kedua PSG setelah sebelumnya gagal juara pada 2020.

Empat tahun lalu, PSG tumbang 0-1 dari Bayern Munich di Lisbon. Luka itu belum sembuh, tapi kini mereka punya satu harapan yang unik dan menggelitik.

Venue final kali ini memberi napas optimisme tersendiri. Allianz Arena menyimpan semacam “kutukan” bagi tim-tim yang sudah pernah juara.

Sejarah mencatat empat final yang pernah digelar di kota Munich selalu dimenangi oleh klub yang belum pernah mengangkat trofi Liga Champions sebelumnya. Fakta ini menjadi angin segar bagi PSG yang masih perawan gelar.

Baca Juga :  Patrick Kluivert, dari Titip Salam untuk Erick hingga menjadi Pelatih Timnas

Nottingham Forest membuka tren itu pada 1979 dengan mengalahkan Malmo 1-0. Saat itu, Forest mengukir gelar perdananya di pentas Eropa.

Kemudian pada 1993, giliran Marseille yang menyusul lewat kemenangan tipis 1-0 atas AC Milan. Klub Prancis itu sekaligus jadi yang pertama dan satu-satunya dari Ligue 1 yang pernah menjuarai Liga Champions.

Borussia Dortmund melanjutkan kisah itu di 1997. Mereka mengalahkan Juventus dengan skor meyakinkan 3-1 untuk meraih gelar pertama.

Momen paling ikonik mungkin terjadi pada 2012 saat Chelsea membungkam Bayern Munich di kandangnya sendiri. Laga berakhir 1-1 dan diselesaikan lewat drama adu penalti yang dimenangi The Blues 4-3.

Empat final di Munich, empat kisah kejayaan tim debut juara. Kini, PSG punya peluang untuk menjadi kisah kelima.

Baca Juga :  Duel Penuh Kontras, Sandy Walsh Bersiap Hadapi Cristiano Ronaldo di Jeddah

“Kurasa kami telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus sejak awal musim ini,” ucap gelandang PSG, Lee Kang-in. “Ini merupakan ganjaran bagi kami untuk berada di posisi ini, dan kami akan bersiap sebaik mungkin agar bisa juara.”

PSG memang tampil impresif sejak fase grup. Mereka menyingkirkan klub-klub besar dalam perjalanan menuju final.

Skuad Luis Enrique memadukan pengalaman dan talenta muda seperti Kylian Mbappe, Vitinha, hingga Lee Kang-in. Kekompakan dan determinasi menjadi senjata utama mereka.

Namun, Inter Milan bukan lawan yang bisa diremehkan. Klub asal Italia itu datang dengan status mantan juara dan ambisi menambah koleksi trofi keempatnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya