Wednesday, April 30, 2025
22.9 C
Jayapura

Wakil Walikota Minta Pengrusak Lampu Salib Diungkap

JAYAPURA – Aksi pengrusakan kabel lampu salib yang terpasang di beberapa titik median jalan di jalur protokol Kota Jayapura dikomentari Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru. Ia mengaku kaget melihat video dan mendengar informasi tersebut. Dengan nada kecewa ia meminta agar pelaku pengrusakan ini bisa diungkap dan ditindak.

  “Loh kok bisa seperti itu, alasannya apa ya sampai harus merusak, memotong kabel begitu,” kata Rustan menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Senin (28/4).

   Ia menyayangkan karena lampu salib ini dibuat untuk memperingati moment paskah dimana semua gereja dipastikan ikut memperingati. “Toh itu ini juga untuk masyarakat agar suasana kota lebih berwarna, kota lebih terang dan ditambah pesan-pesan religi. Tapi kok malah dirusak,” tanyanya.

Baca Juga :  Plat Kendaraan Luar Papua Dianggap Merugikan

Data yang diperoleh Cenderawasih Pos ada tiga titik yang kabelnya dipotong dan dicuri. Pertama di depan Polda Papua, depan Bank Indonesia dan  depan Indosat. Semua di  Jl Samratulangi. Lalu diketahui sudah ada 3 roll kabel yang dicuri dengan panjang sekitar 150 meter dan dampaknya beberapa lampu akhirnya korslet. “Ada juga 4 lampu salib yang dicuri. Kami masih menunggu petunjuk untuk membuat laporan polisi,” kata narasumber terpercaya.

  Disini Rustan Saru meminta pelaku bisa diungkap untuk ditanya apa alasannya merusak. “Apakah karena tak memiliki pekerjaan, sehingga dengan merusak bisa mendapatkan uang. Kalau tidak punya kerja nanti bisa pemerintah pikirkan apa yang bisa dilakukan. Tapi sekali lagi jangan merusak begitu,” imbuhnya

Baca Juga :  Seniman dan Paguyuban Berharap Jayapura Miliki Visi Emas

  “Sebenarnya mereka (pelaku) ini siapa dan darimana, kalau tidak bekerja tentu harus dibina. Jangan  justru melakukan tindakan yang tidak mendukung pembangunan,” bebernya.

  Ia menyarankan apabila ada keluhan warga yang menganggap pemerintah belum bekerja maksimal maka ruang untuk menyampaikan itu sudah dibuka.  

“Setiap hari Senin itu pak wali dan para OPD menunggu di main hall untuk mendengarkan apa saja keluhan atau aspirasi warga. Itu bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan tapi sekali lagi jangan merusak,” tambahnya.

JAYAPURA – Aksi pengrusakan kabel lampu salib yang terpasang di beberapa titik median jalan di jalur protokol Kota Jayapura dikomentari Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru. Ia mengaku kaget melihat video dan mendengar informasi tersebut. Dengan nada kecewa ia meminta agar pelaku pengrusakan ini bisa diungkap dan ditindak.

  “Loh kok bisa seperti itu, alasannya apa ya sampai harus merusak, memotong kabel begitu,” kata Rustan menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Senin (28/4).

   Ia menyayangkan karena lampu salib ini dibuat untuk memperingati moment paskah dimana semua gereja dipastikan ikut memperingati. “Toh itu ini juga untuk masyarakat agar suasana kota lebih berwarna, kota lebih terang dan ditambah pesan-pesan religi. Tapi kok malah dirusak,” tanyanya.

Baca Juga :  Tak Hanya Sekolah Negeri, Yayasan Pendidikan juga Butuh Perhatian

Data yang diperoleh Cenderawasih Pos ada tiga titik yang kabelnya dipotong dan dicuri. Pertama di depan Polda Papua, depan Bank Indonesia dan  depan Indosat. Semua di  Jl Samratulangi. Lalu diketahui sudah ada 3 roll kabel yang dicuri dengan panjang sekitar 150 meter dan dampaknya beberapa lampu akhirnya korslet. “Ada juga 4 lampu salib yang dicuri. Kami masih menunggu petunjuk untuk membuat laporan polisi,” kata narasumber terpercaya.

  Disini Rustan Saru meminta pelaku bisa diungkap untuk ditanya apa alasannya merusak. “Apakah karena tak memiliki pekerjaan, sehingga dengan merusak bisa mendapatkan uang. Kalau tidak punya kerja nanti bisa pemerintah pikirkan apa yang bisa dilakukan. Tapi sekali lagi jangan merusak begitu,” imbuhnya

Baca Juga :  Hujan Deras Berturut-turut, Sejumlah Wilayah Banjir dan Longsor

  “Sebenarnya mereka (pelaku) ini siapa dan darimana, kalau tidak bekerja tentu harus dibina. Jangan  justru melakukan tindakan yang tidak mendukung pembangunan,” bebernya.

  Ia menyarankan apabila ada keluhan warga yang menganggap pemerintah belum bekerja maksimal maka ruang untuk menyampaikan itu sudah dibuka.  

“Setiap hari Senin itu pak wali dan para OPD menunggu di main hall untuk mendengarkan apa saja keluhan atau aspirasi warga. Itu bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan tapi sekali lagi jangan merusak,” tambahnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/