Friday, February 21, 2025
31.7 C
Jayapura

Velix Wanggai:  Aspirasi ini jadi Salah Satu Perhatian Pemprov Papua Pegunungan

WAMENA -Aksi Demo Siswa SMP, SMA/SMK yang ada di Kota Wamena untuk menolak Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), mendapatkan perhatian dari PJ Gubernur Papua pegunungan yang langsung datang ke ruas jalan yosudarso untuk menjemput para siswa dan di bawah ke Kantor Gubernur untuk mendengar langsung penyampaian aspirasi.

Hal ini dilakukan lantaran para siswa ini meminta jika aspirasi ini tak bisa di sampiakan di jalan -jalan seperti ini, tapi harus ke Kantor Gubernur Papua Pegunungan yang merupakan honai besar untuk anak -anak adat di wilayah itu.

“Aspirasi yang akan disampaikan kita akan terima di kantor Gubernur Papua Pegunungan, untuk adik -adik semua kita menuju ke kantor gubernur bersama -sama,”katanya di ruas Jalan Yosudarso Wamena.

Baca Juga :  Tempat Ibadah di Kampung Terus Dibangun

Sebelum melakukan perjalanan ke Kantor Gubernur Papua Pegunungan jaraknya kurang lebih 200 meter tersebut para siswa diminta untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat melakukan longmars serta berada di kantor tersebut, sehingga apa yang disampaikan juga bisa berjalan dengan baik.

“Saya mengajak seluruh adik -adik untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama untuk Kabupaten Jayawijaya yang kita cintai bersama, Pemerintah juga akan tetap menyambungkan aspirasi ini kepada pemerintah pusat,”beber Wanggai

Velix mengaku kedatangannya agar anak -anak bisa berjalan dengan tertib bersamanya menuju ke kantor Gubernur Papua Pegunungan, karena semua ini anak -anak adat maka harus menghargai semua suara ja untuk kebaikan honai bersar Papua Pegunungan.

Baca Juga :  TNI-Polri Duduki Jabatan ASN dengan Batasan Tertentu

“Kita punya honai besar Papua Pegunungan ini yang menjadi sarana atau tempat untuk kita bermusyawarah, berpendapat dan menyampaikan aspirasi bersama dan mengambil satu keputusan bersama,”jelasnya

Ia juga menyebutkan jika aksi penolakan MBG ini menjadi salah satu perhatian dari Provinsi Papua Pegunungan, dimana yang pertama kalinya dilakukan di Yahukimo dan saat ini  di Wamena, tentunya ini menjadi masukan untuk pemerintah Provinsi Papua Pegunungan kepada pemerintah pusat terkait dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

WAMENA -Aksi Demo Siswa SMP, SMA/SMK yang ada di Kota Wamena untuk menolak Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), mendapatkan perhatian dari PJ Gubernur Papua pegunungan yang langsung datang ke ruas jalan yosudarso untuk menjemput para siswa dan di bawah ke Kantor Gubernur untuk mendengar langsung penyampaian aspirasi.

Hal ini dilakukan lantaran para siswa ini meminta jika aspirasi ini tak bisa di sampiakan di jalan -jalan seperti ini, tapi harus ke Kantor Gubernur Papua Pegunungan yang merupakan honai besar untuk anak -anak adat di wilayah itu.

“Aspirasi yang akan disampaikan kita akan terima di kantor Gubernur Papua Pegunungan, untuk adik -adik semua kita menuju ke kantor gubernur bersama -sama,”katanya di ruas Jalan Yosudarso Wamena.

Baca Juga :  Petugas Medis Segera Dikirim ke Nanggro Trikora

Sebelum melakukan perjalanan ke Kantor Gubernur Papua Pegunungan jaraknya kurang lebih 200 meter tersebut para siswa diminta untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat melakukan longmars serta berada di kantor tersebut, sehingga apa yang disampaikan juga bisa berjalan dengan baik.

“Saya mengajak seluruh adik -adik untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama untuk Kabupaten Jayawijaya yang kita cintai bersama, Pemerintah juga akan tetap menyambungkan aspirasi ini kepada pemerintah pusat,”beber Wanggai

Velix mengaku kedatangannya agar anak -anak bisa berjalan dengan tertib bersamanya menuju ke kantor Gubernur Papua Pegunungan, karena semua ini anak -anak adat maka harus menghargai semua suara ja untuk kebaikan honai bersar Papua Pegunungan.

Baca Juga :  Pengungsi Butuh Bantuan dan Trauma Healing

“Kita punya honai besar Papua Pegunungan ini yang menjadi sarana atau tempat untuk kita bermusyawarah, berpendapat dan menyampaikan aspirasi bersama dan mengambil satu keputusan bersama,”jelasnya

Ia juga menyebutkan jika aksi penolakan MBG ini menjadi salah satu perhatian dari Provinsi Papua Pegunungan, dimana yang pertama kalinya dilakukan di Yahukimo dan saat ini  di Wamena, tentunya ini menjadi masukan untuk pemerintah Provinsi Papua Pegunungan kepada pemerintah pusat terkait dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/