JAYAPURA – Stadion Utama Lukas Enembe (SULE) nampaknya belum bertuah kepada klub PSBS Biak. Dua kali PSBS sudah menggelar laga kandang namun belum juga memberikan kemenangan. Terakhir, PSBS dibuat malu di depan pendukung mereka sendiri usai kalah telak 1-3 atas tamunya PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-20, Minggu (26/1).
Tuan rumah sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan. Namun tim tamu jauh lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. PSIS membuat 6.587 penonton terdiam saat unggul lebih dulu pada menit 47 Sudi Abdalla. Tuan rumah kemudian merespon dan menyamakan kedudukan lewat sundulan Alexsandro Ferreira menit 53.
Sayang, PSBS yang asik menyerang justru kembali kecolongan lewat serangan balik Laskar Mahesa Jenar yang dicetak oleh Ridho Putra menit 81 dan 90+8. Juru taktik PSBS, Emral Abus mengatakan bahwa pemainnya sudah berusaha untuk memberikan kemenangan bagi para pendukung mereka. Sayang, mereka justru harus menelan pil pahit.
“Anak-anak sudah berusaha tapi kami kecolongan lewat serangan balik lawan. Kami mohon maaf belum membuahkan hasil,” ungkap Emral kepada awak media usai laga. Mantan pelatih Persib Bandung dan Bhayangkara FC itu juga menuturkan bahwa kehilangan Takuya Matsunaga dan Williams Lugo Ladera sebagai jendral tengah membuat mereka sedikit kewalahan di lini tengah.
“Takuya istrinya melahirkan, Williams kurang fit dan sangat bahaya jika kita mainkan dan kita tidak ingin paksakan,” ujarnya. Alhasil, PSBS lebih banyak hanya mengandalkan serangan lewat penyerang sayap mereka dengan memberikan umpan lambung kepada Ariel Nahuelpan sebagai striker jangkung mereka.
Sayang, skema itu tidak berjalan mulus. Sebab PSIS juga memiliki trio palang pintu yang sulit untuk dibendung, yakni Roger Badia, Joao Silva dan Lucas Baretto. “Kenapa kita selalu andalan sayap, karena kita punya pemain Ariel yang tinggi. Kita sedikit kesulitan lewat tengah, dan lawan sangat beruntung bisa memanfaatkan peluang lewat serangan balik,” pungkasnya.
Senada dengan itu, bek tengah PSBS, Fabiano Beltrame yang memakai ban kapten dalam laga ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pecinta PSBS atas hasil minor tersebut. “Kita sudah berusaha maksimal dan kami tidak mengantisipasi serangan balik lawan. Pemain pasti kecewa karena belum mampu kasih kemenangan. Kami akan perbaiki untuk pertandingan berikut dan meraih kemenangan,” ucapnya.
Kemudian pelatih kepala PSIS, Gilbert Agius melayangkan pujian kepada pemainnya yang tampil sangat apik dalam laga ini. Kemenangan ini juga sangat penting bagi PSIS, setelah lima pertandingan hanya mampu meraih 1 poin. “Selamat kepada pemain yang sudah meraih kemenangan dan ini kemenangan sangat penting bagi kami,” ungkap Gilbert.
Pelatih asal Malta itu juga membeberkan kunci kemenangan mereka dengan memanfaatkan kelemahan barisan bek tuan rumah yang dinilai mengalami penurunan fisik pada babak kedua. “Saya sampaikan kepada pemain untuk merapatkan barisan belakang dan mengantisipasi crossing lawan. Dan seperti yang kami prediksi sebelumnya bahwa kami akan mencetak gol lewat serangan balik,” ujarnya.
“Kami melihat dua stopper lawan kurang cepat dan itu menguntungkan kami, dari situ kami bisa cetak gol. Intinya lini belakang kompak dulu baru memanfaatkan serangan balik,” pungkasnya. Dengan hasil ini, PSBS turun ke peringkat 12 dengan koleksi 27 poin. Sementara PSIS berada satu tangga di bawah PSBS dengan koleksi 21 poin. (eri/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos